Pada Ayat yang ke 35 inilah rasa cinta manusia pertamakali tumbuh, menurut jumhur ‘ulama ( pendapat ) mengatakan adam stelah dicipatakan dan tinggal disurga merasa kesepain dan sendiri, butuh teman, butuh yang mengghibur dan lawan bicara, sehingga Allah mencipatakan teman untuknya yaitu Siti hawa, siti hawa tercipta dari anggota badan Nabi Adam itu sendiri Yaitu tulangrusuknya yang bawah, maka terciptalah siti hawa sebagai teman Pertama Nabi Adam, mereka tinggal di surga dan oleh allah mengidzinkan memakan makan yanga ada semanya kecuali satu pohon dilarang oleh allah medekati apalgi memakanya (kuldhi). Nabi adam dan hawa tinggal di suraga berdua bukan tanpa ikatan ( tidak menikah) mereka menikahdan di saksiakan oleh makhluk dan malaikat. Tentuya meraka hidup berdua dan bersama-sama di setiap wakatu maka tumbuhlah rasa cinta pada keduanya dengan ikatan halal ( Ikatan pernikahan ). Nah demikianlah kisah awal mula manusia tercipata dan memiliki rasa cinta sebagai makhuk mulia dan sebagi khlifah dimuka bumi. Sehingga dengan anugrah yang besar dari Allah ini hendaklah kita mensyukuri. Mensyukuri nikamat yang allah berikan pada kita, salah satunya rasa cinta, tak dapat di bayangkan jika saja manusia tak sedikitpun memilki rasa cinta, pantaskah disebut manusia?.
Racinta itu adalah anugrah yang patut kita syukuri. sebagai mkhluknya maka sudah seharusnya kita memiliki rasa cinta itu, agama islam juga mengan jurkan untuk memiliki rasa cinta, karna cinta itu akan dapat menumbuhkan tali persaudaran, dan itu dapat bernilai ibadah,asalakan tidak melebihi cinta kita pada selain Allah dengan berlebih-lebihan maka cinta iniakan membawa kaita pada jaln kekufuran, ( Astghfirullah hal ‘adzim, Na’udzubillahimin dzalik ).
Manusia adalah makhuk pengendali utama dalam cinta, bahwa manusia di ajarkan untuk mencintai dirinya sendiri, kemudian orang di sekeliling dariyang hidup dibumi, cinta kita pada manusia sepeti orang yang ada didekat dengankita seperti ayah, ibu, kakak, adik, paman, bibi, kakek dan nenek, dan saudara–sudara kita yang lain yang dekat taupun yang jauh, umat islam juga di anjurkan untuk mencintai Alam, lingkungan, dan makhluk Allah lainya seperti mencintai binantang. mencintai binatang perlu sebab manusia tidak bisa hidup seniri saling mengisi dan berbagi tak terkecuali pada binatang, rasulullah juaga mencintai binatang dengan pengalaman beliau menjadi sang penggemaladiusia kecilnya, bukan dilihat dari sang penggembalanya tapi rasa sayang pada binatang itulah yang patut kita ambil hikmahnya, binatang kambing dapt bermanfa’at bagi manusia karana dagingnya untuk dimakan, daging yang sehat, segar dihasilakan oleh pengembala yang memilki rasa cinta yang tinggi pada binatang peliharaannya dengan demikain binatang itu tidak engalami setres dan berakaibat kerugian yang menghasilakn binatang yang kurus kurus, apalagi anusia tentunya rasa cinta itu harus dimiliki.
Semoga kita semua terus untuk menumbuhkan rasa cinta untuk meraih kehidupan kita, dan semogga Allah meridhai kita semua. Amin!
Ciptakanlah taman - taman cinta agar hidup dapat bahagia.
Bye. Sampai jumpa di kesempatan selanjutnya.
oleh: Khufron Alyidrus, S.Pd.I
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H