Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Orang Indonesia senang dipimpin Koruptur dan Kaum Koruptor (Karikatur -84)

5 November 2012   08:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:57 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_214814" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA --- Karikatur 84"][/caption]

(1)

Memang sial --- Jaman Feodal dipimpin, diayomi Raja dan Ningrat penghisap darah, yang mengkorup kekayaan alam dan tenaga manusia --- atas nama “Pulung” Sang Wahyu.

 Jaman Kolonial --- dihisap para pejabat dan Negara Penjajah, termasuk pula para Ningrat, Bangsawan dan Begundalnya.

Jaman Penjajah dan Pendudukan wajar sistem membentuk Struktural agar Kekayaan Nusantara menjadi milik mereka --- Rakyat memang nasibnya menjadi sasaran penghisapan,

Modhar !

Tidak perlu mendapat apapun, pecahkan sendiri tujuankeidupan da penghidupan --- yang tetap enak “nempel, meras, dan menghisap” adalah Kaum Feodal dan Begundalnya.

(2)

Ada Pemuda dan Priyayi yang idealis, maka Indonesia berhasil dalam jangka 1908-1945, lebih kurang 37 tahun bisa mencapai Indonesia Merdeka.

Bersyukurlah kepada Allah, dan berterimakasihlah kepada Dr. Wahidin, Mohammad Yamin, Tan Malaka, Adam Malik, Bung Hatta, Bung Karno, Maramis, Kasieppo, J.Kasimo --- tentunya dengan segenap teman seperjuangan mereka, di jamannya masing-masing.

Indonesia Merdeka dan memiliki perumusan Cita-cita Kemerdekaan di dalam Konstitusi, Undang-undang Dasar 2945.

(3)

Di awal Kemerdekaan keadaan Bangsa Terjajah ingin di-revolusi menjadi Manusia Merdeka.

Merdeka dari penghisapan :

1.     Para Feodalis, yang otoritasnya datang dari Langit Antah Berantah --- mempunyai wewenang  menikmati segala sumber kehidupan. Paradigma Rakyat yang terbatas cukup dicekoki dengan mitos dan dongeng --- sahibul ………… ya ………bul-bul. Mereka bebas menentukan hidup mati sesama manusia secara koruptif

2.    Para Kolonialis dan Imperialis yang datang  secara strategis menghisap, mengelola politik dan ekonomi Nusantara --- untuk kepentingan mereka dan begundal-begundalnya, yang orang pribumi --- Ningrat dan Priyayi,

3.    Dari Koruptor di Jaman Indonesia Merdeka --- hak Rakyat sebagai Unsur NKRI secara konstitusional dijamin untuk secara adil menikmati kehidupan dan penghidupan --- nyatanya, dominan  Rakyat Indonesia masih tetap dihisap --- menjadi Manusia Kere, manusia miskin, massa buruh-tani-pengusaha kecil yang terpasung Hegemoni Legalitas.

4.    Dengan hegemoni hukum mereka, Rakyat Indonesia masih terpasung --- menerima Penetapan-penetapan: jatah, Upah Minimum, harga faktor produksi yang tidak ekonomis  dalam sistem distribusi pendapatan  --- mereka, Rakyat terbenam dalam jerat struktural.

5.    Kaum yang berwewenang secara konstitusional dan penguasa legalitas serta Begundal-begundal mereka mendapat seluas-luasnya--- kesempatan KORUPSI.

6.    Praxis De Yure jelas Hak dan Kewajiban Rakyat di dalam Konstitusi dan produk hukum --- tetapi De fakto --- Rakyat Indonesia  tidak mendapat  kesempatan untuk menikmati secara optimal haknya.

Siapa yang harus meluruskan, mengoreksi ketimpangan ini --- penyelewengan dan mal-praktek terhadap Konstitusi,  yang telah merambat naik eskalasi Budaya Korupsinya selama kurun 67 tahun Kemerdekaan ini ?

 

Kroco malu --- di dalam jabatan Jajaran Ekskutif, Legislatif, Yudikatif dan Aparat Negara makin merajalela para Koruptor, mereka leluasa diangkat oleh Pemegang Wewenang.

Siapakah yang bodoh --- Rakyat atau Pemerintah di dalam NKRI ini ? (Kroco)

Terinspirasi Berita Harian Kompas 5/11 tentang para Koruptor diangkat kembali, ditunjuk dan dipromosikan di dalam Organisasi Pemerintahan.  Ih !

[MWA] (Karikatur Sospol -84)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun