*
Pemuda berteriak-teriak seperti Orang Gila :
Â
Merdeka !
Merdeka !
Merdeka !
Â
Dengan kantung gula-gula mereka mengemis, sepicis dua picis
Â
**
Birokrat tertidur di meja kerjanya :
Â
KPK !
KPK !
KPK !
Â
Mereka mengigau seperti Orang Gila.
Â
Di Kantongnya ada kliping --- berita tentang Menpora dengan para stafnya.
Â
***
Â
Orang Gila mengedor-gedor jendela :
Â
BPK !
BPK !
BPK !
Â
Ada apa dengan Istana ?
Â
****
Presiden Fujimori ada berita
Bapak Mandela juga ada berita
Mengapa dengan Papua ?
Â
Papua !
Papua !
Papua !
Â
Kemarin Orang Bima saling bunuh
Besok lusa kembali berita Orang Bakar-bakaran
Tahun depan Petani akan menuntut tanah --- untuk janji merdeka di tanah pusaka
Â
Tanah !
Tanah !
Tanah !
Â
Ada tanah tak ada air --- ada air tak ada tanah
Yang enak tetap, orang-orang di Istana Raja-raja.
Â
Untuk apa pula Orang Indonesia merdeka, kata pemuda gila yang menghitung uang receh.
Di kaki pilar jembatan tol Lingkar Luar
Ia cengengesan menirukan wajah ceria Jokowi, idolanya.
Di tangga Istana ia melihat Presiden turun tangga berpiyama.
[caption id="attachment_212635" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA--- Puisi dari Jendela Bis 15"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H