Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan Lama di Kardus Usang (Cermin-67)

9 Oktober 2012   04:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:03 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_210480" align="aligncenter" width="473" caption="Grafis MWA --- Cermin 67"][/caption]

(1)

Darmin ingin membersihkan garasi di rumahnya : “Kib, jual semua karton-karton yang di atas kabin garasi --- uangnya bagi 3 dengan Sarmi dan Mimin”

(2)

Darmin melihat ada foto ketika ia SMP tergeletak di atas tumpukan kertas-kertas, buku tulis dan buku cetak anak sekolah --- buku anak-anaknya ketika SD.

“Aiiiiiiiiiiiiih,”foto ketika ia berumur 14 tahunan.

“Eh,”sepertinya surat cinta ……………. “Mengapa ?”

Mewah surat pendek itu di tulis pada lembaran ex block-note dengan nama tercetak : DarminLokito, Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Dj. Pemuda 63, Semarang……………… keren dan mewah ! Isi suratnya

Semarang (tercetak), 18 Djuni 196 6

Ardi !

Ternyata dikau telah menipu saja seribu kali lbh banyak.

(Paraf)

Dgn salamku

Darmin tercenung, dengan tersipu-sipu dicobanya memeras ingatannya : “Siapa Ardi ?"

(3)

Ada dua amplop gendut dengan satu album gaya kuno (gambar harus dilem) --- ia termangu, hartanya itu telah lama luput dari perhatian dan kontrol memorinya

Ada banyak fotonya di kampung halamannya di Sipirok : “Ih” --- ia segera terkenang Aty, anak mamaknya yang bergambar mepet di samping kirinya.

Lantas di album itu --- banyak foto ia dan teman-temannya dalam gerakan KAMI-KAPPIdi Jawa Tengah dan Yogyakarta.

“Ingat Yogyakarta, ingat mas Dokter Hermanu dan Ir. Tawangalun “,ah --- ada foto-foto dengan teman lama --- yang telah berpulang atau kabarnya telah berpulang.

Satu amplop putih bersih --- berisi foto ”pujaan” …………….. Brigjen Sarwo Eddie Wibowo (ejaan nama mungkin keliru).Banyak kenangan timbul dalam gambaran mental --- dari Semarang sampai Karang Menjangan Boyolali ………………………..

Amplop gendut lagi --- gambar jaman Pra Bhakti mahasiswa, perang-perangan Kalpa Yudha sampai terlihat foto ……………. Dengan Tjoa Tjong Ho. AJ Pramono, FX Pandoyo, Paulus Songga, Asnawi Azis, Purwoto, Sjamsul Bahri, ……….. hah ini dia teman-teman seperjuangan, para gadis ……………… terlihat ada Kus Aldirini, Tini Soegio, Soenaringrih, Soekadarsih, Lala Nurlela ……………. Oh, Frans Abadi, Kak Kancil, Abdul Kahar Badjuri, Muallif Muchya, Muchri Zainuddin, Sjech Sahab, Untung Rustandi, Waseso Utomo, Sutomo Permadi dan Apache …………….. oh.

(4)

Dari album lama, kegiatanakademis, perayaan dan peresmian gedung kuliah…………… aduh ada foto lama …………….. di kamar “derita” sedang minum teh dengan “kawan sependeritaan” . (Nasib baik bisa beralih ke Golongan Menengah ?)

Seorang gadis keponakan pemilik kos …………….. MAT ( kini menjadi salah seorang wanita kaya di Jakarte) ………….. ia duduk di bangku reyot dengan tertawanya yang optimis dan mengandalkan positive thinking ( ia jadi orang kaya !).

“Tris seandainya kita dulu jadi kawin --- mungkin kamu tidak bisa menjadi “orang kaya seperti saat ini, suami hebat, teman-temanmu kaum Elite penguasa, aku bersyukur !”.

(5)

Darmin merenung di kamarnya ternyata Ardi adalah wanita pertama, yang direncanakan untuk dinikahi --- tetapi ajaran agama menyatakan :”Langkah, Rejeki, Pertemuan, dan Maut di Kuasa Illahiah”.

" Ibu akan menikahkan Ardi, kalau memang jodoh --- tidak dapat perawannya, akan dapat jandanya ................." . Darmin terdiam ia masih mendengar suara Yu Tatik itu.

Ardi kini menjadi seorangEyang Putri yang mendampingi Eyang Kakung, menikmati hari tua dengan anak-anak dan cucu-cucunya.

Walaupun tersimpan di kardus usang --- ternyata “Kenangan Manis Mesti Berlalu “ (Lagu Ernie Djohan tahun 1960-an, yang menyertai masa patah hati Darmin), tetap mempunya Nilai yang luar biasa mahalnya.

[MWA] (Cermin Haiku- 67)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun