Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibu-ibu PAUD dan Istri-istri Pegawai Sejenis Ditjen Pajak (Cermin)

9 Juni 2012   04:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:12 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)

 

Miss Rosdiana termenung setelah tercenung --- panas matahari menerpa masuk ke ruang kelas yang telah kosong. Terbayang ruang rumah-sewanya yang hanya ada ruang tamu dengan tilam Palembang tipis, untuk ia santai-santai menonton acara televisi--- sebelum ia mereguk acara seks sebagai pasangan muda. Terkadang suaminya keluar lagi ke pasar untuk mencari tambahan sebagai tukang ojek.

 

Ia heran mengapa mobil bagus Ibu Mimy perlu diganti dengan mobil besar itu ( ia tidak mengerti itu mobil lux seharga lebih Rp. 1 milyar dibanding mobil city car kecil sebelumnya seharga Rp. 240 juta) --- ia tidak suka pada bentuk mobil besar itu.

 

Miss Rosdiana tidak tahu kalau mobilkecil tetap ada di rumah ibu Mimy --- mobil MPV itu sengaja dibawa hari ini untuk pamer pada Ibu Hamzah yang isteri Bea Cukai itu.

 

(2)

 

Mencemaskan hati Ibu Nony, ada penangkapan pegawai Ditjen Pajak yang sedang menerima suap --- ia teringat uang Rp. 500 juta di dalam koper American Tourister di dalam lemari. Suaminya yang hanya lulusan Sekolah Tinggi Akuntan itu, kini terpandang sebagai anak muda terkaya di kampungnya di Gebang Kulon.Anak desa yang mempunyai rejeki kota, menurut olok-olok pamannya di kota asalnya di Majenang.

 

“Non kamu pinter ya mencari suami --- orang pajak pasti menjadi orang kaya “ , itu kata paman Syukri setelah mereka akad nikah di Bandung Selatan, di rumah bapaknya yang sering kebanjiran itu.

 

“Mas Edi Sukarta bingung --- kemarin menerima uang jasa Rp. 500 juta, di-bank-kan kuatir terlacak, seperti para pejabat dan anggota DPR yang mengurus proyek Hambalang. Mending dibelikan mobil mewah pakai nama paman Syukri !”, pikir Nony.

 

“Mama, beli Alpat saja mam, seperti mobil si Ijaz --- cantik lapang ma !”, itu ide anaknya si Nino, 7 tahun, yang ingin bersaing dengan mobil jeputan temannya di S.D, International School.

 

Buyar pikiran jernih, Nonybangkit mematikan TV --- “Usil, berita sirik, nasib baik jabatan orang disiriki --- ‘tu tangkap itu Koruptor para menteri-menteri, jangan pegawai teri-terilah yang diincer, dasar sirik !”. Noni naik pitam.

 

Disela-sela kunang-kunang di matanya, ia melihat beberapa ibu atau penjeput anak sekolah di SD atau PAUD anaknya --- malah tambah indah seandainya makin banyak mobil mewah yang berjejer di lapangan parkir dan jalan-jalan.

 

“Orang Indonesia memang goblok-goblok, pertumbuhan ekonomi dibilang uang hasil korupsi, suaplah --- dasar dengki !”

(3)

 

Miss Petsy malu-malu menaiki sadel motor tukang ojek, ia telah mendapat cuti melahirkan --- di tasnya tadi ia telah menyelipkan amplop honornya memberi extra-les membaca untuk Zaza, anak ibu Momon isteri pegawai BUMN yang telah 2 kali dipanggil entah KPK entah intel ---- enggak jelas.

 

Amplop itu tebal, konon 2 kali honornya --- yang satu kali, bonus.

 

(4)

 

Hari-hari belakangan ini para ibu yang menjeput atau menyertai supir menjeput anak-anak mereka --- sibuk membicarakan jerawat dan bisul-bisul kecil yang tumbuh di wajah atau punggung atau sekitar tetek mereka.

 

“He, itu bukan wabah, itu gejala gangguan hormonal”

“Menyangkut kesuburan atau organ reproduksi sih ?”.Karena meriahnya kantin itu --- Ibu Anas yang dari tadi enggak mau keluar dari ruang

Cabin MPV-nya yang sejuk, enggak enak hati, mengapa 8 ibu-ibu itu begitu serius --- ia perbaiki letak tudung “tirai anti sinar matahari”, ia bergegas keluar menuju kantin.

 

“Ini dia si Leontina --- kamu mengalami juga tumbuh-tumbuh di sekujur tubuh ?”

“Jerawat apa herpes sih ?”

“Herpes ?”

“Herpes Hormonal atau Herpes Hambalang sih ?”, Leontiana isteri Insinyur yang menghitung bangunan Proyek Hambalang tertegun sebentar, memang ia dan Insinyur Anas yang menghitung bangunan stadion itu, kemarin malam baru saja konsultasi dengan dokter keluarganya.

“Saya memang mengalami semacam jerawat di selangkangan, ih memalukan --- tetapi mas juga mengalami di ketiaknya. Dokter Johantyo mengatakan hanya elergi --- bersifat elergis.Malah ia menganjurkan pula untuk konsultasi ke Psikolog”.

Ibu-ibu telah menggndeng anak-anak mereka menuju mobil-mobil mewah mereka.Anak-anak itu riang gembira memasuki cabin mobil masing-masing.Mereka tidak tahu ibu-ibu mereka resah. KPK tambah aktif menangkapi koruptor, Intel dan reserse makin sering menilpon suami mereka, dan konon Rakyat makin panas akan merevolusi sosial para birokrat.

 

(5)

 

Ibu guru yang dipanggil “Miss” dan para penjeput dengan motor atau jasa ojek makin terkesima dengan kekayaan golongan menengah yang besar kemungkinan adalah --- para koruptor di Birokrasi Indonesia.

 

Mereka adalah bagian Rakyat yang sedang menaruh dendam kesumat.Siapa tahu ?

 

[MWA] (Cermin Haiku -40)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun