Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantun Jenaka Republik Lo Gila Gelo

28 Oktober 2011   23:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:21 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_140162" align="aligncenter" width="300" caption="Kenangan anak Jajahan --- doeloe Kolonialis Imperialis kini para Koruptor para Bedebah."][/caption]

Ada Kebo

Di Republik Lo Gila Gelo

Bo

Presidennya cantik bak La lolo

 

La Lolo Sosialitta gadis Maracaibo

Kebo gila pujaan Orang Pacitan

Kalo pabila Lo menuntun kebo

Banyak Orang tertawa di Jalan Sudirman

 

Banyak Orang tertawa di Jalan Sudirman

Bukan topeng monyet jadi tontonan

Kebo Giro nyanyian kami

Kebo Gelo idola demo masa kini

 

Topeng Monyet jadi tontonan

Orang Betawi jadi Pahlawan

Tahun 20-an sampai sembilan lapan

Apakah kini yang akan Engkau tampilkan ?

 

Rakyat Miskin jadi Obyekan

Orang Papua jadi sialan

Hutan ditebas emas dikuras

Nasib tak menentu di Negeri Bebas

 

 

Nasib tidak menentu di Negeri Bebas

Kurs Rupiah akan segera goyah, pabila tiada TKW dan Beras

Apatah lagi Pasar di Dalam Negeri, diserbu Barang Asing di mana-mana

Utang Asing akan menjadi tarohan, Koruptor menari semena-mena

 

 

Oh Rakyat Republik Lo Gila Gelo

Jangan pilih Presiden jangan pilih Raja --- Orang yang gila pada cermin dan kaca

Cermin dipuja-puja --- Rakyat terpuruk  dibiarkan tetap menjadi gelo

Baiknya sekarang mencari Pemuda bak Tan Malaka

 

Tan Malaka  Jagoan Asia --- kebanggaan Orang Indonesia

Ia berkorban untuk Indonesia Merdeka

Tak gemar Citra, tak gemar Harta

Biar binasa untuk Indonesia

 

 

Kebo Gelo dari Bandung

Digiring orang ke Tiang Gantungan

Para Koruptor segera kebingungan

Bila Hakim  men-vonis tidak tanggung-tanggung.

 

 

Republik Lo Gila Gelo

Elitenya kaya --- Rakyatnya papa jelata

Para Bedebah berlambang ber-Raja-kan Kebo

Beritenya ape, sampe Rakyat tetap menderita ?

 

Presiden cantik lagi berkaca

Anak Betawi lagi demonstrasi

Sinden cantik memakai pupur

Gunungan tancap,  cepat atau lambat dia  harus mundur.

 

 

[MWA] (Puisi dari Jendela Bis – 11)

 *)Foto ex Internet

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun