Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Parfum Mengapa Diperlukan? Memang! (Features)

15 April 2012   13:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:35 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1334495198968806580

(1)

Sejak kapan engkau terkesan dengan aroma, wewangian ?Manusia secara budaya, konon telah menggemari parfum sejak ribuan tahun yang lalu --- bau wangi kayu, getah dan rempah-rempah, dekat dengan seni dan budaya --- untuk pemujaan, kegembiraan dan kedukaan.

Tercatat, Pelabuhan Nusantara yang melayani ekspor bahan wewangian itu, Barus di pantai barat Sumatera, dan pelabuhan di utara pesisir timur Pulau Sumatera, dari Aceh --- mungkin ada pula yang ditimbun di Pulau Penang di sisi barat Semenanjung Melayu, kemudian diangkut kapal-kapal dagang ke barat atau ke timur.

Mungkin ada pula yang diangkut melalui Jalur Sutra, dari Asia Timur, Asia Tengah --- terus ke Barat.

Wewangian dan pengawetan mummi Fir’aun ---bahannya antara lain, kapur barus, kemenyan, kayu cendana dan gaharu --- semuanya dari hutan rimba Pulau Sumatra --- ribuan tahun yang lalu.

Bahan-bahan ekspor itu disebarkan dalam perdagangan, bisa melalui darat dari Gujarat, bisa pula dari Aden, Yaman --- kafilah rempah dan bahan wewangian serta pengawet mayat itu diangkut menuju ke Mesir.

Fir’aun membutuhkan bahan-bahan itu --- dalam jaringan perdagangan itu, terpikat pula Bangsa Romawi dan Yunani untuk mengangkutnya ke Eropa …………….

Ningrat dan Bangsawan Mesir kuno juga menggunakan wewangian untuk mandi dan kosmetika sehari-hari. Cleopatra terkenal sebagai ratu yang sangat menguasai seni wewangian.

Konon di Romawi dan Yunani semula hanya menggunakan bebungaan dan rerumputan, untuk bahan perfumery mereka.

Dari catatan sejarah parfum ternyata Orang Persia-lah yang pertama-tama sekali mengambil sari wewangian dengan cara penyulingan.

(2)

Kira-kira sejak tahun 1500 parfum memasuki seni fashion di Eropa

Kini dikenal, Paris dan Perancis, sebagai pusat industri dan perdagangan parfum --- industri parfum berkembang di seantero dunia --- di Eropa, di Amerika --- dan beberapa negeri Asia ( India, Jepang, kini Cina)

Indonesia ?Net Importer --- perfumery Indonesia, mempertahankan budaya tradisional, hanya asap dupa, hio, kemenyan, dan serbuk kayu untuk dibakar, klasik dan kontemporer berpadu --- ada sedikit industri penyulingan minyak atsiri sebagai bahan industri hilir lainnya.

(2)

Sebagaimana di Eropa, dulunya menggunakan bunga dan dedaun kering sebagai bahan wewangian yang dipakai langsung di pakaian--- di Indonesia pun, di awal Kemerdekaan, banyak orang memakai bunga pandan yang harum untuk ditempatkan di lemari pakaian --- sehingga, kalau kita berpapasan dengan ibu-ibu di kondangan --- pasti baunya seragam.

Bau bunga pandan. Selain bunga kantil yang diselipkan di sanggul atau kutang.

Sisa seni perfumery jaman beheula itu; kini masih kita temukan --- bunga rampai, rajangan daun pandan dengan kembang setaman, untuk kemeriahan pernikahan atau menghantarkan kedukaan di makam.

(3)

Parfum bisa non alkoholik,pada umumnya beralkohol--- kelas parfum ditentukan dengan ketahananaromanya setelah digunakan.

Bahan wewangian selain yang berasal dari tetumbuhan, ada pula berasal dari beberapa jenis binatang darat maupun lautan. Dalam industri dibedakan Essential Oil, unsur yang mempunyai aroma asali, dan fixativesbahan yang mengawetkan aroma.

Secara industrial, bahkan kini bahan wewangian dan pengawetnya pun bisa dibuat secara sintetis.

(4)

Untuk alasan marketing dan perniagaan, industri parfum banyak menggunakan nama beken para artis dan selebritis --- bahkan para bintang film dan olahraga pun banyak pula , memproduksi parfumnya sendiri untuk dipasarkan.

Parfum dan rancangan busana adalah industri komplementari dalam Ekonomi Kreatif, maka seni bentuk dan bahan botol dan kemasan Parfum menjadi daya tarik tersendiri --- bahkan adakalanya menjadi item hobi di kalangan tertentu.

Botol parfum memang menghadirkan estetika dan kenangan …………… coba perhatikan.

Memang parfum adalah barang fashion yang bisa dikoleksi dan menampilkan sosok pribadi pemakaiannya.

(5)

Banyak alasan orang menggemari aroma atau produk parfum tertentu --- bisa mengikuti “leading group”, bisa berasal dari kado, bisa pula aroma yang senantiasa melestarikan kenangan tertentu.

Parfum dalam simpanan koleksi --- bisa tidak berubah wanginya, sejak lebih 40 tahun yang lalu --- Monsieur Houbigant (disebutkan, karena mungkin sudah tidak ada dalam perdagangan)dibeli tahun 1977 --- sampai sekarang masih mengumbar aroma yang sama.

Ada aroma parfum teman kuliah Negro Amerika, kemudian diadopsi menjadi favorit isteri --- unik, jarang terdapat di Indonesia --- wewangian khas oriental, entah bahannya kayu, entah bebungaan --- entah pula dari jenis binatang. Mungkin pula sintetis (?)

Benar-benar unik.

Pokoknya unik --- seni parfum sangat unik, sangat pribadi.Membawa dan melestarikan Kenangan.

[MWA] (Features -48)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun