Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

April Bulan Ceria --- di Indonesia menjadi Bulan Tipu-tipu (Karikatur)

1 April 2012   00:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:11 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Belahan Utara Bumi --- sejak di bulan Maret akhir semua makhluk bersiap-siap menyambut Anugrah Illahiah.  Bulan April.

 

Burung tertidur pulas --- terbangun, beruang tertidur lemas --- bangun, ular bersembunyi dalam komunitas --- mencari titik terang,  manusia pun merancang masa depan setelah …………………….. Musim Semi dalam penanggalan menjelang.  Alam kembali bertunas memberi harapan Kemakmuran dan Kehidupan.

Kelinci menari-nari --- manusia berpesta pora. Rumput dan rerumputan  serta biji-bijian  menikmati kehangatan.  Manusia menandak kegembiraan Mardi Grass.

 

 

Konon bulan ini dinamakan “APRIL” --- untuk menghormati Dewi Aphrodite, Sang Dewi Cinta.

Makhluk hidup mulai menyemai cinta, untuk bertelur menyemai bibit dan keturunan …… pantaslah………………………

Ada pula Orang mengatakan asal nama April dari kata-kata Latin yang berarti “membuka” , itulah asal-muasal Orang Grik menyebut “Musim Semi” sebagai musim pembuka.

 

Bunga berbungalah !

 

Manusia adalah makhluk yang mampu memanipulasi dalam budayanya --- kegembiraan alamiah diselundupkannya “gerak-tipu-tipu” --- muncullah APRIL MOP, Budaya me-manipulasi kegembiraan dengan spontanitas dan kegagapan.

Kecele lu !

 

Di Indonesia diadonlah Politicking ala April Mop :

1.     USA melakukan politicking “Nuklir dalam Terrorisme” (?) --- sumbunya Iran dan Korea Utara

2.  Indonesia sebagai Negara kedua (paham Neo-Libralism) --- mengambil ancang-ancang bahwa Energi dan Ekonomi Nasional dalam bahaya   Memang.

3.    Dihembuskan “subsidi BBM” harus dihilangkan --- secara Quota harus dikurangi pemakaian --- digoreng-goreng, jadi Rupiah dan asumsi yang dikotak-katik.

4.    Secara Rupiah bisa di-politisasi --- subsidi menjadi “gula-gula gulali”, BLT menjadi BALSEM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) --- kegundahan Korupsi “Perampokan” dana Bail-out Bank Century, Pencurian APBN di Kementerian-kementerian --- dijungkir balikkan menjadi Musim Semi menjelang Musim Pemilu 2014 --- Pilpres dan Pemilu Legislatif.

5.    Time-Frame di-sinkronkan : 2009 – 2012 mencuri uang, 2012-2013 money-politics di-semai, syukur Meeting di Seoul “Nuclear Terrorism” sudah digelar (2012), Ketegangan Selat Hormuz akan mereda, 2013 harga minyak internasional mereda (Indonesia akan ribut menurunkan harga BBM --- yang menentang berarti Anti Rakyat, ayo patokan 15 persen jadi senjata manipulasi) --- 2014 memanen hasil Dewi Cinta, Aphrodite besar kemungkinan naik  daun.

 

Musim semi --- Demonstran di-gerak badan-kan untuk mengukur kekuatan lawan dan kesetiakawanan.  Obama di Airforce One.

 

Usul kepada Presiden RI :

1.     Lakukan penghematan --- jual mobil dinas yang mewah para Menteri dan para Pejabat --- contoh prabawa dan wibawa Dahlan Iskan dan Jokowi. Tekan belanja rutin dan operasi.

2.    Batalkan pembelian Pesawat Kepresidenan --- teliti anggaran/belanja pemugaran Istana dan Gedung Pemerintahan.

3.    Kendalikan Rencana, Anggaran BUMN --- agar dialihkan pada proyek Infra Struktur dan Energi Terbarukan --- terutama BBN (Bahan Bakar Nabati).

4.    Korbankan biaya rutin Negara dan BUMN untuk mengkompensasi   tingkat Subsidi BBM untuk Kemakmuran dan menjamin Hajat Hidup Orang Banyak --- pengorbanan biaya rutin untuk bantalan kenaikan harga Minyak Internasional.

5.    Subsidi BBM dan Energi adalah Hak Rakyat --- Kewajiban Negara dan Pemerintah.

6.  Subsidi BBM selama ini menjadi pelumas pertumbuhan ekonomi --- segera fokus pada proyek BBN, agar periode-periode mendatang BBM jangan menjadi Ladang Korupsi dan Manipulasi.

7.    Kerakyatan yang dipimpin Hikmat dalam Permusyawaratan/Perwakilan --- Pemilu yang bersih, Demonstrasi yang bersih.  Alihkan dengan Undang-undang bahwa Partai Politik menjadi Alat Demokrasi di tangan Rakyat, bukan dikendalikan Elit yang diberi Amanat Kekuasaan.  Bisa ?

Harus bisa --- agar Sumber Daya Indonesia efisien dan efektif !

Merdeka !

 

[MWA] (Karikatur Sospol – 52)

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun