Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Drama

Jenglot Makuthang Bisa Malih Menjadi Kecoak (Paranormal)

24 Maret 2012   16:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenglot sejenis makhluk seram yang tidak berakal --- mempunyai nafsu bawaan ketika arwahnya berdiam di raga manusia. Itulah sebabnya para wanita yang dicupang Makuthang --- selalu ber asosiasi mimpi basah. Coitus dengan mahluk yang jinak --- tidak menimbulkan takut dan seram.

 

Mungkin rasa takut hanya timbul sebagai halusinasi sebelum adegan mimpi --- seperti tranch, dalam keadaan khayali selama bermimpi --- seperti kerasukan. Mungkin di alam jiwa, psyche berbaur antara roh manusia hidup dengan arwah Makuthang, Sang Horror.

 

Telah terjadi transaksi antara Pangeran Jagur dengan seorang pengusaha hotel di Pangandaran --- ternyata pada saat serah terima “Jenglot Makuthang” --- pembeli akhir itu seorang PNS dari Ditjen Pajak --- sewaktu perkenalan ia hanya menyebut namanya, Kendalman.

 

Pembayaran dilakukan Rp. 5 miliar transfer melalui BPR di Ciamis, lantas USD 500,000 cash dalam bentuk uang asing plus cash dalam IDR 2 miliar, dalam bentuk Reksadana IDR 3 miliar.Pangeran Jagur puas dengan harga yang dicapai.

 

 

 

 

 

 

Pangeran Jagur percaya penuh, transaksi ini sukses berkat Ajian mBah Begal Abilawa ---- sudah ada niat dari Sang Pangeran untuk membangunkan Sasana bagi Sang Guru.

 

Jenglot Makuthang dalam wujud sehari-harinya berupa sosok mayat kering dalam bedongan sutera kuning --- oleh Bapak Kendalman, koleksi pesugihannya yang seram itu ditempatkan di rumahnya untuk rendez vous di Cimanggis --- dalam kebun rambutan dan durian. Rumah itu tempat selingkuhannya terkadang membawa teman-temannya.

 

Memang hanya Kendalman dan Poeji saja yang mempunyai kunci master untuk memasuki rumah dan ruang di sana --- namanya anak remaja, Sim Salabina, puterinya yang kini duduk di SLA kelas terakhir --- rupanya telah “mengcopy kunci milik bapaknya” itu ---- duplikat kunci master.

 

Sejak malam tanggal 22 Maret Sim Salabina dengan 2 temannya bermalam di sana --- temannya itu Ruky dan Andries --- Makuthang telah mencium darah para perawan-perawan itu. Ia ingin menyelinap ke tempat anak-anak itu bercengkrama.

 

Tercium bau yang aneh mengepul-kepul --- Makuthang menyeringai seperti ketagihan, ia melata seperti keong Gary (Sponge Bob), kecil sebesar lintah.

 

Ketiga anakgadis itu mabok antara siuman dan sakaw --- tidak dimengerti mengapa salah satu dari gadis itu bertelanjang dada, Jenglot Makuthang merambat mendekati tubuh yang bertelanjang dada.

Ia menyeringai berterimakasih kepada Tuan barunya, Kendalman --- telah menyediakan 3 anak perawan.

 

Andries seperti merasakan sesuatu merambati pahanya --- kini rabaan binatang melata itu berdiam di pusarnya --- antara sadar dan mimpi indah, di antara warna-warni, ada seperti kunang-kunang. Ia melemparkan celana dalamnya ke atas gumpalan awan warna-warni.

 

Ia mengaduh ketika pangeran itu mengecup lehernya --- ia tahu pangeran itu sedang melakukan gigitan cupang di nadi lehernya --- darah bercampur marijuana itu menggetarkan tubuh Makuthang ----- ia mengesot-ngesotkan pantatnya. Makuthang mabok darah bernarkotik.

 

Andries mendesah, mencoba meremas-remas karpet berbulu halus, bermotifkan warna-warni hiperbolik --- ia rasakan kepuasan yang memuncak. Ia merasakan jilatan lidah berbulu merayapi leher, dada, pusar dan di sekitar pahanya.

 

Makuthang dengan seksama merasakan kepuasan, ia merayap liar seperti seekor kecoak --- memanjat gordyn --- menyaksikan dua gadis lain sedang berpelukan. Ia berada di ventilasi berukir anak panah ---dia memandangi kotak kaca dengan raga jenglotnya. Ia tersenyum, ia puas dengan layanan bossnya.

 

Anak-anak gadis itu baru siuman sekitar tengah hari --- mata mereka memerah dan berair, walaupun ruangan ber-AC keringat mereka bercucuran, dengan aroma yang ganjil menguap dari sekujur tubuh mereka.

 

Kesadaran mereka belum pulih --- samar mereka melihat ada gigitan cupang di leher dan dada Andries.

 

“Kita bergabung lagi dengan gang Clitto nanti jam 17 --- kumpul di jalan Ciniru,nyetir biar sadar dulu ah” kata Sim.

 

 

Dengan E-Banking --- Kendalman tersenyum menarik nafas dalam-dalam, Rekening Gelapnya yang dikelola Nyonya Ringgit telah bertambah lagi Rp. 500 juta.

 

Transaksi Jenglot Makuthang adalah salah satu cara pencucian uang yang dilakukannya --- dan nantinya kalau ada perkara, bisa menjadi alibi.Pikirnya --- ia pandangi logo instansinya yang bergambar gada itu --- ia tidak mengerti, yang dia tahu lambang itu adalah pesugihan mereka.

[MWA] (Paranormal -33/08)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun