Baca berita on line, tertangkap lagi trafficking manusia dari NTT--- jadi ingat info dalam perjalanan.
TKW ke negara-negara Timur Tengah, kini malah dapat uang saku Rp. 3 juta, semua biaya ditanggung. Yang penting perempuan sehat.Segera berangkat.
Legal atau illegal sih ?Enggaklah, ini ‘kan Indonesia.
Info kedua cerita2 orang pemuda, tukang kayu --- dia membayar, mengongkosi dirinya tahun 2001 awal.Dengan paspor dan visa turis, dari Pelabuhan Belawan-Medan berangkat dengan feri ke Penang --- enggak ngerti apa-apa. Nekad karena menganggur dan miskin di Indonesia.
Ini salah satu pola saja --- berangkat dari pantai timur Pulau Sumatera banyak titik dengan pola yang sama.Para Calon TKW/TKI mengerti itu --- masa aparat dan birokrat tidak mengerti ? Perjalanan diatur Tekong Indonesia.
Dua pemuda lugu tadi tiba di Penang --- bingung, penumpang sudah pergi semua, untung segera ‘contact person’ menghampiri. Jaringan Tekong.
Sebulan kerja tenang --- setelah menjadi kategori pendatang haram, gerak terbatas, kuatir ditangkap Polis Diraja Malaysia. Kerja di konstruksi gaji MR 50 (tukang -kenek, batu atau kayu, pada bae upahe )
2003 ‘nak balek ke Indon --- dengan bas ke Pelabuhan Klang (baca Port of Klang). Jaringan Tekong menyuruh memilih pasangan masing-masing, di mes Tekong. Rupanya akan dinaikkan kapal turis --- naik kapal dengan banyak turis Cina-cina, yang memang berpasang-pasangan.
Turis Cina pada turun entah di mana (?). Dua pasang Orang Indonesia bingung dan panik --- krew dapat talipon, enggak berapa lama datang speed-boat.
Tiba sudah di sebuah pulau (?). Kedua pasangan itu terjun ke laut untuk mendarat --- seperti Marinir terlatih. Kumpul-kumpul puluhan sampai ratusan manusia di pulau dengan pandangan tak bertepi di cakrawala laut (?).
Para Tekong Indonesia sibuk ber-telepon ke sana ke mari.Malam tiba.
Ayo berangkat, berangkat ! (mereka itu semua berbahasa Indonesia). Kembali mereka beramai-ramai berjalan di pantai, dengan lumpur sepaha, air kadang-kadang sampai ke dada. Anak-anak dan kopor-tas disunggi sedapatnya.
River of No Return !
Dalam rombongan si Pemuda dan pasangannya (satu berasal dari Indramayu, satu dari Padang, yang membawa bayi)
Perjalanan fatal dimulai.Mengerikan !
Tangan luka-luka kena pohon bakau dan api-api --- tapak kaki tergores kena kulit tiram dan kerang.Berdarah-berdarah --- Menderita !
Naiklah ke perahu Tekong Indonesia --- mereka berjumlah 48 orang, yang berpasangan 18.
Gelap gulita --- tanpa makan, ada minuman sekenanya saja.
Sandar-sandar !Entah di mana (?)Menjelang subuh bersembunyi lagi entah di mana. Malam berlayar.
Malam ke-4 berangkat lagi.Gelap gulita --- haus dan lapar.Tidak ada air minum !
Konon sahibul hikayat --- perjalanan fatal semacam itu telah menelan korban puluhan ribu nyawa Orang Indonesia, yang miskin dan menyandang Ampera (?)
Dalam gelap gulita mereka mendarat di suatu subuh di tahun 2003 --- konon aparat memerintahkan : “Semua koper dan tas dikumpulkan !”.
Hilanglah semua harta, uang hasil pencarian di perantauan, dan segalanya !
Perjalanan laut yang mengerikan itu berakhir di daratan Indonesia --- konon itu di pantai dekat Tanjung Balai ( Asahan, atau Teluk Nibung ?).
Sebagian besar mereka tidak mempunyai uang sesen pun --- terutama TKW.Si Pemuda lugu dari Indramayu, mengikuti nasehat temannya di Malaysia, menyembunyikan uang tunai lebih kurang 8 jutaan rupiah di kolornya dalam perjalanan itu.
Yang mempunyai uang menyangoni para TKW/TKI dengan sedekah kepada yang tidak ‘beruang’. Setelah diperas para Tekong dan organisasinya.Masih diperas entah oknum entah rakyat entah preman entah tukang kompas.