Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Economics of Corruption dan Human Trafficking Indonesia

6 Maret 2012   03:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca berita on line, tertangkap lagi trafficking manusia dari NTT--- jadi ingat info dalam perjalanan.

 

TKW ke negara-negara Timur Tengah, kini malah dapat uang saku Rp. 3 juta, semua biaya ditanggung. Yang penting perempuan sehat.Segera berangkat.

  

Legal atau illegal sih ?Enggaklah, ini ‘kan Indonesia.

 

Info kedua cerita2 orang pemuda, tukang kayu --- dia membayar, mengongkosi dirinya tahun 2001 awal.Dengan paspor dan visa turis, dari Pelabuhan Belawan-Medan berangkat dengan feri ke Penang --- enggak ngerti apa-apa. Nekad karena menganggur dan miskin di Indonesia.

 

Ini salah satu pola saja --- berangkat dari pantai timur Pulau Sumatera banyak titik dengan pola yang sama.Para Calon TKW/TKI mengerti itu --- masa aparat dan birokrat tidak mengerti ? Perjalanan diatur Tekong Indonesia. 

 

Dua pemuda lugu tadi tiba di Penang --- bingung, penumpang sudah pergi semua, untung segera ‘contact person’ menghampiri. Jaringan Tekong. 

 

Sebulan kerja tenang --- setelah menjadi kategori pendatang haram, gerak terbatas, kuatir ditangkap Polis Diraja Malaysia. Kerja di konstruksi gaji MR 50 (tukang -kenek, batu atau kayu, pada bae upahe )

 

2003 ‘nak balek ke Indon --- dengan bas ke Pelabuhan Klang (baca Port of Klang). Jaringan Tekong menyuruh memilih pasangan masing-masing, di mes Tekong. Rupanya akan dinaikkan kapal turis --- naik kapal dengan banyak turis Cina-cina, yang memang berpasang-pasangan.

 

Turis Cina pada turun entah di mana (?). Dua pasang Orang Indonesia bingung dan panik --- krew dapat talipon, enggak berapa lama datang speed-boat. 

 

Tiba sudah di sebuah pulau (?). Kedua pasangan itu terjun ke laut untuk mendarat --- seperti Marinir terlatih. Kumpul-kumpul puluhan sampai ratusan manusia di pulau dengan pandangan tak bertepi di cakrawala laut (?).

  

Para Tekong Indonesia sibuk ber-telepon ke sana ke mari.Malam tiba. 

 

Ayo berangkat, berangkat ! (mereka itu semua berbahasa Indonesia). Kembali mereka beramai-ramai berjalan di pantai, dengan lumpur sepaha, air kadang-kadang sampai ke dada. Anak-anak dan kopor-tas disunggi sedapatnya.  

 

River of No Return !

 

Dalam rombongan si Pemuda dan pasangannya (satu berasal dari Indramayu, satu dari Padang, yang membawa bayi)

 

Perjalanan fatal dimulai.Mengerikan !

Tangan luka-luka kena pohon bakau dan api-api --- tapak kaki tergores kena kulit tiram dan kerang.Berdarah-berdarah --- Menderita ! 

 

Naiklah ke perahu Tekong Indonesia --- mereka berjumlah 48 orang, yang berpasangan 18.

  

Gelap gulita --- tanpa makan, ada minuman sekenanya saja.

 

Sandar-sandar !Entah di mana (?)Menjelang subuh bersembunyi lagi entah di mana. Malam berlayar.

 

Malam ke-4 berangkat lagi.Gelap gulita --- haus dan lapar.Tidak ada air minum !

 

Konon sahibul hikayat --- perjalanan fatal semacam itu telah menelan korban puluhan ribu nyawa Orang Indonesia, yang miskin dan menyandang Ampera (?)

 

Dalam gelap gulita mereka mendarat di suatu subuh di tahun 2003 --- konon aparat memerintahkan : “Semua koper dan tas dikumpulkan !”.   

Hilanglah semua harta, uang hasil pencarian di perantauan, dan segalanya !   

Perjalanan laut yang mengerikan itu berakhir di daratan Indonesia --- konon itu di pantai dekat Tanjung Balai ( Asahan, atau Teluk Nibung ?).

  

Sebagian besar mereka tidak mempunyai uang sesen pun --- terutama TKW.Si Pemuda lugu dari Indramayu, mengikuti nasehat temannya di Malaysia, menyembunyikan uang tunai lebih kurang 8 jutaan rupiah di kolornya dalam perjalanan itu.

 

 

Yang mempunyai uang menyangoni para TKW/TKI dengan sedekah kepada yang tidak ‘beruang’. Setelah diperas para Tekong dan organisasinya.Masih diperas entah oknum entah rakyat entah preman entah tukang kompas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun