Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Operasi Hilir Pertamina Rugi Rp 4,3 Triliun – Weh weh (Karikatur)

17 Februari 2012   01:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:33 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Ekonomi

Wah, Bisnis Hilir Pertamina Rugi Rp4,3 Triliun Tahun Lalu

Itu berita dari Media Indonesia. Com (15/2) --- berita Keuntungan kita senang, berita Kerugian kita tersentak.Apa betul itu hitung-hitungannya.

Data dan pengolahan data Orang Indonesia memang mencemaskan --- entah kompetensinya entah moralitasnya --- atau memang kerja gampangan dan serampangan saja.

Kerugian yang menyolok itu terutama dalam pemasaran atau distribusi LPG Non subsidi, sebesar Rp. 3, 8 Triliun .Besar amat !

Lantas yang Rp. 500 milyar, kerugian distribusi BBM ber-Subsidi.

Lha, ini kutipanberita tersebut : “…………JAKARTA--MICOM:

Perusahaan minyak dan gas pelat merah, PT Pertamina (Persero), harus menelan kerugian dari bisnis hilir mencapai Rp4,3 triliun sepanjang 2011. Kerugian sebesar Rp500 miliar disumbangkan kewajiban menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan bisnis penjualan elpiji nonsubsidi sebesar Rp3,8 triliun. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Pertamina dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa (14/2). ………. “

Kalau BBM ber-subsidi --- selalu bikin bingung Rakyat, bahwa Kebijakan yang sudah di-Undang-undangkan itu selalu dikatakan---- “tidak tepat sasaran !”.

Memang aneh Pemerintah dan DPR RI --- sudah membiayai rapat dan pembahasan Rancangan sampai menjadi Undang-undang APBN --- dengan biaya makan-minum bermilyar-milyar --- kemudian mentah ………………… “tidak tepat sasaran”.

Biaya mahal-mahal, hanya untuk ribut-ribut tidak produktif --- yo ben !

Lantas kalau kerugian Pertamina yang dinyatakan Dirut Pertamina itu secara gamblang --- di forum Lembaga Negara yang resmi --- Sidang DPR RI di Gedung DPR.Bagaimana menjelaskan-nya kepada Rakyat.

Kebijakan Managerial BUMN yang merugikan --- bagaimana mempertanggungjawabkan misi-nya itu ?

Melanggar Undang-undangenggak itu Pemerintah dan PT Pertamina ?

Begitu saja Kok Repot !

[MWA] (Karikatur Sospol -33)

 

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun