Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kung Johny dan Nancy Mambo

18 Februari 2012   10:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:30 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kung Johny orang beruntung --- umur 75 masih jantan ting-ting --- Cuma ia orang berprinsip, begitu karakternya sejak muda.

Pensiunan yang hidup tetap berbahagia.

Ia ditinggal isterinya --- orang setempat, 15 tahun yang lalu. Mereka tidak mempunyai keturunan.

Sampai beberapa waktu sebelum istrinya meninggal --- pasangan itu mengabdikan dirinya pada Yayasan Anak Yatim-Piyatu Al Mahdi.

Isterinya meninggal --- ia hanya mendapatkan uang pensiun-nya 50 persen --- sebesar Rp. 516.000,-- . Kalau ukuran militer ia sekelas Kolonel.Tidak malu-malu, ia jatuh miskin --- karena agro bisnis tidak maju, kemudian ia menjadi penjual ikan lele di Pasar Kolombo.Ia survive.

Sudah lima tahun terakhir hidupnya anteng dan sepertinya lebih makmur.Badannya sehat, jiwanya sehat --- secara sosial pun ia sehat. Walaupun ia tidak menjadi pengurus yayasan anak yatim itu lagi.

Orang Kampung menghormatinya --- tua-tua malah menjadi donator.

Setelah ia menjadi petani toge --- ia beralih menjadi petani Jamur.Satu macam saja, Jamur Tiram, tetapi produktif dan profitable. Ekonominya lebih longgar.

Untuk hiburan ia pernah memelihara sepasang kambing --- rupanya hidupnya jadi repot, ngempani kambing repot, apalagi musim kemarau. Untuk teman bermain, ia beralih memelihara seekor anjing jantan. Makannya tidak merepotkan --- persis sama jenisnya seperti apa yang dia makan.

Benar dokter wanita yang mengisi Oprah WinfreyShow --- Dokter Jane : “……….organ vital seks lelaki itu adalah Otaknya.”Otaknya sehat --- kondusif untuk kegiatan seks !

Gara-gara sering mencarikan lawan seks untuk Romeo, anjingnya --- gerak badan, jalan diseret-seret si Romeo --- vitalitas Kung Johny memang menggairahkan kembali.

Tetangga di kompleksnya, yang bernama Nancy Mambo, 56 ---pensiunan yang masih lajang.

Sejarah Mambo dibelakang namanya, bukan fam --- tetapi kenangan orangtuanya, pasangan Margono dan Sunny, yang di tahun 50-an tergila-gila dengan Tarian Mambo, dari Amerika Latin --- Film “Mambo” yang dibintangi Jane Russel, dan lagu ‘Mambo Rock’ sangat mempengaruhi pasangan itu

Kebetulan pabrik tekstil di mana Margono bekerja di Tangerang --- memproduksi tekstil corak Mambo. Meledaklah corak itu di pasaran Tanah Abang.

Pak Margono Mambo --- menganugrahi bayi perempuannya nama Nancy Cattelya Mambo.

Romeo 2 kali mengawini Owly, anjing Nancy di taman depan Kantor Inspeksi Keuangan --- yang terakhir ini malah di rumah Owly.

Kesempatan itulah yang dilakukan Kung Johny melamar Nancy --- “ Apa Om masih kuat?” .

Panjang lebar dijelaskan Kung Johny.Nancy sadar Om Johny memang lelaki yang mempunyai intelektualitas tinggi. Penjelasannya memang ilmiah --- ia membawa-bawa pendapat John B. Watson, psikolog Amerika Serikat.

“Bahwa, seks diyakini sebagai faktor penentu kebahagiaan pria dan wanita” (aduh, langsung terasa si Nancy).

Nancy selalu ingat, Om Johny-lah dulu yang membimbing penyusunan Skripsi doktorandanya --- kariernya melejit, cuma itu rahasia Tuhan mengapa ia sampai pensiun --- tidak mendapatkan jodoh.

“Kalau Om masih sehat lahir bathin, mengapa tidak ?”Seluruh warga kampung menyambut undangan perkawinan warga mereka itu.

Ini bisikan Nancy setelah malam pertama mereka, “Om, ingat proyek kita dulu --- akan mengarang buku Strategic Management ?”

Suaminya memeluknya kembali --- Nancy yakin proyek itu bisa mengisi hari-hari besok mereka.

[MWA] (Cermin Haiku – 15)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun