Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sorga Dunia via Chocolate; Valentine Item

14 Februari 2012   05:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:41 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Christopher Columbus si Penemu Benua Amerika, ketika tiba di Amerika Tengah terkesima, bahwa Orang Indian menggunakan “biji coklat” sebagai mata uang --- dia tidak mengacuhkan biji ajaib itu. Justru si Penjelajah Spanyol lainnya tercatat sebagai Orang Sejarah Coklat.

 

Dialah Hernando Cortes.

 

Si Cortes dengan pasukannya menaklukan Kerajaan Aztec pada tahun 1519 --- saat itulah ia menemukan minuman Sang Maharaja Montezumayang nikmat, Chocolatl, minuman ke-pahit-pahitan.

 

Orang Spanyol membubuhinya dengan pemanis. Ketika chocolatl plus dibawa Cortes kembali ke Spanyol --- dasar Orang Eropa selalu kreatif, coklat plus vanilla, atau kayu manis ‘cinnamon’, menjadi minuman rahasia para aristokrat.

 

100 tahun kemudian baru menyebar ke seluruh Eropa, Prancis dan Inggris --- tahun 1657 ‘kedai coklat’ pertama di Inggris mempesona. Pengalaman baru.

 

Sebagaimana hasil tumbuhan yang eksotis lainnya --- coklat juga mengandung legenda, mitos dan gossip yang kontoversial.

 

Ada yang menjauhinya dalam rangka diet --- menggemukkan, jerawatan, kolestrol, dan macam-macam kenyataan klinis dan hasil penelitan. Tetapi tidak kurang pula hasil penelitian yang menyatakan, coklat mengandung anti-oksidan dan baik sekali untuk kesehatan jantung dan tekanan darah.

 

Dark Choccolate. Terutama untuk para Lansia !

 

Terserah saja --- karena coklat dengan campuran gula, susu atau bahan lain terhadap masing-masing individu bisa mempunyai pengaruh berbeda.

 

Terserah saja, pertimbangkan saja secara pribadi --- tetapi Coklat dalam bentuk resep apapun adalah nutrisi surgawi --- untuk mencapai nikmat Sorga Dunia.

 

Masa sih ?

 

Sugesti barang kali --- (?) --- enggak tu. Cobalah, cecap, nikmati resep minuman atau makanan berbahan coklat. Niscaya blink !

 

Bawaannya fresh, seger, langsung mempengaruhi suasana hati --- Orang Perancis memang romantis, apalagi Italiano --- suasana hati memantulkan kegairahan.

 

Romantika seksual, maksudnya.

 

Saat ini apakah itu Coklat ex Swiss atau hasil pabrikan Jepang atau Cina, bahkan buatan Singapura --- mengesankan Coklat adalah Surga Dunia.

 

Pandangilah anak-anak atau para remaja yang mengemut es loli --- wajahnya mengekspresikan surga dunia juga.

 

Sepotong coklat yang anda kunyah dan telan sepetak saja --- bisa menahan rasa lapar anda, tidak akan timbul   di dalam satu jam.

 

Minumlah secangkir coklat ( boleh tambah susu; pemanis madu, atau bahan yang anda sukai lainnya) --- teguklah dengan nikmat; niscaya percintaan anda sangat, sangat memuaskan.

 

Kedua belah pihak pasangan --- suami dengan isterinya.Sorga dunia !

 

Berilah hadiah Coklat pada kekasih anda --- niscaya ia senantiasa mengenang anda.

 

Konon Sang Maharaja Montezuma pencinta yang asyik --- selalu dinantikan sang Ratu dan Kekasihnya.

Begitu pula seorang Casanova atau pun Rasputin --- bukan ukurannya tetapi rasanya, bung.

 

Berikan coklat rasa apapun di hari Valentine ini --- pasti mengesankan.

 

[MWA] (Features – 46)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun