Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Amien Rais : Ada Burisrawa di KPK ! (Karikatur)

5 Februari 2012   03:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:03 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13284120611694130323

“Memang pak --- di dalam suasana Budaya Korupsi di Indonesia ini.Di dalam KPK bisa saja ada Burisrawa --- Orang yang seperti Pungguk merindukan Rembulan --- Orang yang merindukan menggali Kekayaan; kesempatan Alap-alap merebut mangsa dari Gagak hitam yang kalut.

Di luar juga berapa banyak Orang dan Oknum yang tertangkap --- memeras --- sebagai Intel Palsu, BIN palsu, KPK palsu, Jaksa palsu, pejabat Kepolisian palsu --- juga Surat Tugas palsu dan ’bersuara palsu’, memperebutkan Harta karun obyek Korupsi.

Penegak Hukum harus bekerja keras menyelamatkan Misi Pemberantasan Korupsi ini.

Siapa Burisrawa?

Raden Burisrawaadalah putra Prabu Salya dari Negeri Mandaraka --- komplotan para Korawa mempersiapkan Perang Baratayudha --- komplotan Koalisi para Penjahat Angkara Murka.

Burisrawa berwajah raksasa, tamak culas dan khianat --- wajah dan wataknya begituan, karena terkutuk mengkhianati ikatan cinta --- Prabu Salya (Raden Narasoma) malu menerima kenyataan bahwa Mertua-nya berwajah raksasa.

Maka Raden Burisrawa terlahir dengan wajah dan sosok raksasa.Satria Madyapura itu pintar menyembunyikan watak aslinya --- yang culasdibalik tertawanya yang ngakak itu.

Sepanjang hidupnya ia digambarkan sebagai seekor Burung Pungguk yang merindukan Bulan --- ia merindukan Dewi Sumbadra, isteri Raden Arjuna --- penengah Pandawa.

Di banyak episode cerita Perwayangan Purwa --- Burisrawa menyamar, mengendap-ngendap, malih-warna, untuk menjalankan perannya --- sebagai penjahat untuk mencapai tujuannya.

Seperti juga Perang Baratayudha yang filosofis --- perang Kebenaran melawan Kebathilan --- niscaya Burisrawa akan mati ditangan Raden Arjuna, tokoh Rakyat yang membela KPK --- Perang Pemberantasan Korupsi adalah perjuangan heroik demi kelangsungan hidup NKRI.

[MWA] (Karikatur Sospol – 19)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun