Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Togog Indonesia Bingung; Bagaimana Auguste Rodin ? (Karikatur-12)

29 Januari 2012   02:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:20 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang dia sedang bingung, karena ia memang masih tergolong manusia --- Cuma ia terpilih untuk menjadi Pemimpin di antara bangsa manusia.

Togog bingung jadi pemimpin --- dia juga heran mengapa mengibuli Orang Indonesia begitu gampangnya, dulu sampai kini.

Memang, saksikan saja sejarah, betapa gampangnya para Imperialis-kolonialis mengibuli Bangsa Nusantara --- jangan dulu dihitung kaum feodalis yang memang vested-interest, para manusia yang memperoleh legitimasi sebagai pemimpin formal pada umumnya pun adalah, penipu Rakyat, pembohong dan penghisap --- bersama-sama kaum Penjajah itu.

Perlawanan terhadap Penjajah harus ada casus-belli-nya, Rakyat yang menjadi umpan pelurunya. Tumbuhnya Nasionalisme Indonesia berasal dari Pemikiran Cerdas --- yang menjadi alur cerdas Paradigma, hanya dalam 2-3 generasi saja. Ada tujuannya, Kemerdekaan Indonesia yang Adil dan Makmur. Setelah itu Bangsa Indonesia secara budaya mundur lagi.

Mudah dikibuli Elite Bangsanya sendiri .

Togog bingung karena ia menyelewengkan Amanat Pancasila --- Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Togog berada dipuncak Jejaring Kekuasaan dengan melanggar Amanat Konstitusi --- penuh Kebohongan, money-politics, sogok-suap, transaksi politik hitam, korupsi, manipulasi --- semua rekayasa yang sekarang membelit dirinya. Proses demokratisasi penuh tipu-tipu politik --- itulah resultante Budaya Retrogresif.

Ia bingung --- Orang bingung adalah biduk yang mengalami disorientasi. Itulah dia.

Aguste Rodin (1848-1917) adalah Bapak Seni Patung Modern, ia menciptakan patung-patung yang bernilai seni dan filosofis tinggi. Karyanya banyak tersimpan dan dipamerkan di beberapa museum . Untuk menyaksikan karyanya dapat dikunjungi Musee Rodin, Hotel Biron, Paris; Rodin Museum Philadelphia, dan di Palace of the Legion of Honor, San Franscisco, USA.

Karyanya yang sangat filosofis menjadi lambang kemampuan manusia berpikir --- harkat manusia dalam menjalankan misi kemanusiaannya. Tertinggi adalah menjadi Pemimpin, menjadi Negarawan. Patung itu berjudul The Thinker.

The Thinker menjadi nisan-kepala pada kuburan Augeste Rodin di Kampung Halamannya, Meudon, Perancis.Ia wafat 17 Nopember 1917.

Togog miris, hasil renungannya sangat terbatas, sampai --- “bahwa nasib para Togog hanya tercatat dalam sejarah sebagai manusia kardus; pembohong, tamak dan rakus, sosok wayangnya abadi sebagai manusia sisi kiri yang koruktif dan bodoh.”

[MWA] (Karikatur Sospol – 12)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun