Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tergoda Bintang Iklan (Cermin-11)

28 Januari 2012   14:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Wajar karena saya lelaki --- saya bisa tergoda dengan bintang iklan wanita.

Saya, terlibat dengan para wanita cantik terhitung sudah melampaui kurun, waktu yang lama --- September nanti, 50 tahun !

 

Bekerja di Agen Majalah hiburan --- penerbitnya mempunyai beberapa jenis majalah, tetapi untuk cover mereka mengandalkan wajah wanita.

Sehingga mereka harus mempunyai fotografer yang produktif, rajin dan mempunyai akses yang mempunyai spectrum luas.

 

Si fotografer secara priodik ke Jawa Tengah untuk mencari cover-girl; sebagai lelaki muda saya senang memburu para gadis cantik, Kudus, Rembang, Surakarta, Yogyakarta adalah wilayah saya melakukan-nya --- talent-scouting.  Jaman dulu gadis itu lugu-lugu, malah banyak yang polos --- untuk pemotretan pun dilakukan kursus kilat.

 

Bertahun-tahun melakukan kerja tambahan itu --- dapat ekstra pendapatan, naik mobil VW Bettle baru warna tosca. Makmurlah.

Di antara gadis-gadis cantik akhirnya tercantel satu --- jadi isteri.

 

Jadi pejabat dengan istri cantik --- patuh kepada Ibu Tien Soeharto. Isteri yang itu saja cukup.  Memang sejak kuliah dulu, perhatian lebih kepada per-iklanan.  Menjelang pensiun sudah mengarah pada dunia periklanan --- ramai, happy, dan bergaul dengan gadis dan wanita cantik.

 

Ibu Tien telah wafat --- Gerakan Reformasi 1998;  kini para pejabat banyak yang bertingkah lagi. Gila perempuan, rada seperti jaman BK. Saya beruntung bergaul dengan perempuan cantik karena alasan professional.

 

Tanpa setahu istri sebenarnya saya tergoda dengan bintang iklan --- beberapa tahun yang lalu dengan bintang iklan shampoo, tentu ia telah mempunyai rambut yang prima, sebelumnya. Maka ia terpilih membintangi iklan tersebut.

 

Ia tentu dibayar mahal untuk peranannya itu --- tentang dia telah pernah saya tulis sebagai features di Kompasiana.  Ia telah dinikahi oleh bintang sepak bola Eropa --- sayang pernikahan mereka baru saja dikabarkan bubar.

 

Saya beruntung mempunyai minat yang besar di bidang periklanan --- seperti juga dulu di awal tahun 1960-an itu.  Wajah gadis mana yang sesuai untuk dijadikan wajah sampul untuk majalah Jakarta, yang saya bantu --- kini pun saya tahu potensi para model atau wanita ayu yang bisa sukses untuk sesuatu produk.

 

Lantas siapa bintang iklan yang menggoda saya saat ini. Ini skenarionya.

 

“Ratusan mobil segala jenis terhambat macet (seperti sering dialami lalulintas di Indonesia) --- seorang gadis cantik dengan jurk hitam berbunga, rambutnya yang berwarna pastel, mengembang ditiup angin --- dengan kaki indah bertelanjang, ia melangkahi mobil-mobil untuk mencapai Mobil box berpendingin …………………. Gadis cantik itu lega, setelah dilayani --- Ia menikmati es krim lolinya.  Saya terpikat karena wajah cantiknya, terutama bibirnya mengingatkan saya pada Brigitte Bardot --- pujaan saya semasa remaja ……………………….”

 

[MWA (Cermin-Haiku -11)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun