Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Suara Persahabatan --- dari Pearl S. Buck sampai Wasisto

26 September 2011   03:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

“ ……….Madame Kang berjalan dengan langkah berat ke arah sahabatnya. Dia telah menjadi gemuk sekali, tapi Madame Wu tetap menyayangi sahabatnya itu………….. ‘Ailien,’ serunya, ‘barangkali akulah orang pertama yang datang mengucapkan selamat panjang umur dan kekal abadi padamu, ya ?’ ……………….’Memang engkau yang pertama’, kata Madame Wu tersenyum……………….”

 

Itulah kutipan Skenario, kalimat dan suara persahabatan, dalamNovel Pearl S. Buck, Madame Wu. Jadi teringat adegan dan suara persahabatan dari teman-teman dalam kehidupan.

 

Wis, walaupun kamu sukses setelah pensiun, tetaplah berobat ke Rumah Sakit kita “ , itu kalimat dan suara persahabatan DHN --- menjelang meninggalkan dinas untuk menjalani MPP.Ternyata benar dia --- walau pelayanan tidak seindah dan sekelas dengan RS “G” yang pernah dinikmati.Suara persahabatan itu tulus dan benar adanya.

 

Masa Remaja, masa muda sampai masa perjuangan karier --- polanya sama saja.Hidup bak bermain surfing di-irama puncak dan dasar ombak.Turun naik --- “nikmatilah hidup, ber-senang-senanglah” , itu jingle suatu iklan di sekitar tahun 1970-an yang dinyatakan seorang sahabat dalam interakasi kami, selalu saja dan berulang-ulang.Suara persahabatan itu --- menjadi filosofi kehidupan. “Nikmatilah hidup, bersenang-senanglah !”

 

Pada April 2007 seorang “sahabat lama” --- yang sekian tahun tidak ada saling hubungan. Ia mendapatkan nomor telepon dari Besan barunya (yang mengenal penulis) --- setelah berkali-kali hubungan telepon.Tidak disangka-sangka, tidak diduga --- dan Mengapa …………?

Masuk SMS-nya, “ Bang apa yang dapat saya Bantu ?”

Mengapa ia berhasrat membantu ?Memang dulu di suatu kurun waktu --- ia dan keluarganya susah hidup di Jakarta.Berjuang jungkir balik, mengerjakan segala usaha dan upaya --- merantau ke mana-mana, sampaike Indonesia Timur.Hilang kontak.

 

Kini ia kaya raya --- ia tulus ingin membalas budi baik yang tidak seberapa itu --- tidak pernah dikenang pun.Ia tulus, tulusnya persahabatan.

 

“Homo homini socius, Manusia menjadi Sahabat bagi Sesamanya – Gagasanyang menjaditema utama tulisan-tulisan ahli filsafatIndonesia, Nicolaus Driyarkoro S.J. (1913-1967) . Proverbia Latina, B,J, Marwoto – H.Witdarmono, Kompas, Penerbit Buku Kompas, Jakarta, Oktober 2004.

 

Alangkah mulianya “kecerdasan manusia”yang menemukan konsep “Sahabat”, “Saudara dan Persaudaraan” --- Manusia, Manusiawi, dan Kemanusiaan. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab --- (Pancasila).

 

Friend, frend, (freond=vriend=freund) --- One attached to another by affection or regard; and intimate;an acquaintance ---Friendly, inclined to approve, help, or support; not hostile ---( dari sebuah kamus, Encyclopedic Edition ).

 

Alangkah indahnya Hidup dan Kehidupan tanpa rasa permusuhan.Apa penyebab dan alasan “permusuhan” ?

 

“Musuh jangan dicahari-cahari, bersua jangan dielakkan”--- kata-kata Pepatah yang heroik dari Nenek Moyang.

 

Renungkan pula “ke-Arifan Lokal” dalam Pepatah ini : Daripada bersahabat dengan Orang yang Bodoh, lebih baik berseteru dengan Orang yang berakal ---Mengerti anda maksudnya ?

 

“Pak Haji, saya siap tenaga --- hanya itu yang saya punyai, pak Haji sudah tua, biarlah saya yang mengerjakan segala keperluan pak Haji”.

 

Itu Suara Persahabatan dari Wasisto (48 tahun), buruh kecil di Pabrik Pengepakan--- Ia tulus mengatakan itu, Cuma apalah beda tenaga Manusia berumur 48 dengan 66 tahun ?

 

Dikutipkan lagi skenario yang menggambarkan persahabatan Madame Wu dan Madame Kang --- “ ……….Barulah Madame Wu mengeluarkan surat kawat dari Fengmo dan menyerahkannya kepada Madame Kang, tetapi Madame Kang tertawa sambil menggeleng………..’Aku memang pernah mempelajari beberapa huuf, tapi sekarang sudah lupa karena aku tak pernah membutuhkannya. Engkau sajalah yang membacakannya……………… “ .

Skenario dan dialog itu, beberapa saat sebelum ending dari, Madame Wu, Novel Pearl S,. Buck, Penerbit , PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 1990.

 

Pearl Sydenstricker Buck, 26 Juni 1892 – 6 Maret 1973 --- Novelist Amerika Serikat yang pernah memperoleh Hadiah Nobel (1938) untuk karya Sastranya.Karyanya yang lain : The Good Earth, House of Earth, A House Divided, The Mother, dan lain-lain. Ia juga menulis Otobiografi Ibu, dan Bapaknya, masing-masing..

Inspirasi dan Ilham adalah Hasil lain dari pada Potensi --- sambutlah bila ia datang, seperti juga seorang sahabat. [MWA] [Hello Hari Ini – 20]

 

[caption id="attachment_133302" align="aligncenter" width="512" caption="Oprah Winfrey --- Wanita Kontemporer yang selalu menampilkan sisi Manusia dan Kemanusiaan; Sahabat dan Persahabatan dalam Shownya di TV."][/caption] *)Foto ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun