Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kabinet di-Reshuffle, Presiden di-Achieve Management-nya [PolhankamNet – 28]

24 September 2011   02:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bulan Oktober 2011 Presiden RI akan melakukan Reshuffle Kabinetnya --- memang ia telah memberi sinyal selama berbulan-bulan dalam tahun ke-2 ini --- yang paling tragis bahwa Menteri-menterinya hanya bekerja 50 persenan kapasiti-nya.Buat apa menteri model begitu !

Menteri malas atau tidak kompeten begitu --- hanya menghabisi uang Rakyat saja.Sudah menggaji PNS kelebihan beban --- malah menggaji plus fasilitas mewah Menteri, juga Waste --- Sia-sia !

Retool Menteri kelas “Low manager “ begitu-an --- kata Bung Karno.Memakai Warisan Pimimpin Besar Revolusi itu --- Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.Retool !

Indonesia rugi melulu.Syukurlah kalau PresidenRI menyadari perlu “Bertenggang Rasa Perasaan Rakyat Indonesia yang menggajinya”.

Ini ada usul untuk pelaksanaan “Hak Prerogative Presiden RI” --- agar Indonesia jangan bertambah rugidalam kurun waktu sampai tahun 2014:

1.Konsiderans “Menjaga Perasaan Rakyat”, bagus --- PresidenRI mengatakan begitu di Media, bagus

2. Usul Diktum :

  • Menteri yang perlu diganti adalah Menteri Pemuda dan Olah Raga --- kinerjanya 50 persen minus
  • Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi --- kinerjanya 50 persen minus
  • Kedua Menteri di atas“tidak boleh di-lateral-move-kan” ke Kabin mana pun di Kabinet --- karena gagal menyelamatkan Organisasi Kementerian, yang dipimpinnya dari ‘Kasus Suap dan Korupsi’ .Ingat Janji KampanyeCapresSusilo Bambang Yudhoyono, dan Pernyataan-pernyataan PresidenRI akan menghunus pedang dan berada di baris terdepan “Pemberantasan Korupsi”.
  • Menteri lain kalau sampai Tanggal Keputusan masih berkapasitas 50 persen atau kurang, dengan Kompetensi yang meragukan, apalagi kalau Kinerja Budaya Retrogresif.Ganti dengan putera terbaik dalam Bangsa ini. Syaratnya Profesional, bukan politisi kacangan.
  • Kabinet setelah Reshuffle adalah Kabinet Kerja untuk meredam Krisis apapun dan apalagi, harus mampu menghadapi ancaman Resesi Global, yang bisa merembet ke arah Krisis Multi-Dimensi IPOLEKSOSBUD HANKAMdan Disintegrasi NKRI.
  • Titip program untuk Kabinet dan Menteri-menteri : Tingkatkan Produktivitas Rakyat !
  • Menko Bidang Perekonomian perlu lateral-move ke Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat --- untuk memberi ruang kepada Calon yang Cerdas dan ber-Orientasi pada Demokrasi Ekonomi, Ekonomi Kerakyatan, Konseptual pada Undang-Undang Dasar1945 Amendemen; diusulkanSiswono Yudho Husodo (dari Partai Golkar/Ormas Nasdem).
  • PresidenRI, Lakukan Managerial Achievement : rubah Leadership ke arah Leadership yang bersifat Active-participatory.Kepada Menteri-menteri, ke Lembaga Negara dan semua pihak yang membutuhkan Directive dan Instruksi.

Semoga Sukses sampai tahun 2014 !

Inilah Saatnya --- momen-nya, PresidenRI melakukan :“Ketog Ponjen (Tumpak Ponjen)” --- kata Orang Desa kami. [MWA]

[caption id="attachment_132934" align="aligncenter" width="400" caption="Tingkatkan Produktivitas Rakyat --- Jadilah Negarawan yang Dikenang."][/caption] *)Foto ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun