Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cuci Otak --- Hidangan Isu di Indonesia; Praktek ala Uni Soviet [Hello Hari Ini -04]

31 Juli 2011   08:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:13 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_122515" align="aligncenter" width="300" caption="Ruang Sidang DPR RI adalah Lembaga Pencerahan dari Orang-orang Terpilih --- di sana tergantung Falsafah Pancasila Alat Mencerahan, Memakmurkan, Menegakkan Keadilan --- sudah tiba Waktunya melakukan pepatah wasiat Nenek Moyang --- Pilih Beras Buang Antah !"][/caption]

Hidangan di Indonesia memang beragam --- dari Kurang Gizi, Hunger Oedem, Kekenyangan Korup, sampailah Isu Cuci Otak. Jangan lupa pula ada hidangan isu “Mr A’” --- konon Mr A adalah Dr. No. dari seri Operasi Intelijen 007.

Brainwashing atau Orang Kita menggunakan istilah ‘cuci otak’ --- terus terang banyak Rakyat bingung siapa yang mencuci otak, otak siapa yang dicuci, dan untuk apa otak dicuci ?sampai kini sebenarnya banyak Rakyat ingin tahu.Salah satu budaya manusia yang di Indonesia menjadi isu kontemporer.Kita tidak tahu pasti apakah di Philipina atau Thailand ada isu semacam itu.

Penulis pribadi pertama sekali bertemu dengan ‘istilah itu’ di jaman kanak-kanak --- membaca petualangan pelarian seorang manusia bernama “ Larsen” dari penjara pembuangan di Siberia.

Bertahun-tahun pengalaman Larsen itu sangat membekas --- bahwa penjara pembuangan di Siberia itu sangat mengerikan --- tidak ada orang bisa melarikan diri.Menjalani hukuman dengan kejam bertahun-tahun. Mereka adalah para terhukum dari Rejim Komunis Uni Sovyet.Larsen bisa melarikan diri dari sana.

Dalam kisah Larsen-lah, mengenal proses cuci otak yang dilakukan Rejim Komunis.Berpuluh tahun tidak pernah timbul kesan cuci otak itu --- sampailah di jaman belakangan ini.

Cuci Otak adalah sebuah proses bertahapmenekan seseorang secara fisik dan psikologis, untuk merombak pemikirannya, sikap, dan tentunya perbuatannya.Hal ini berbeda dengan tindakan persuasi atau indoktrinasi --- cuci otak bersifat tuntas merombak ke arah berlawanan dari sikap sebelumnya.

Pernah mengalami suasana demonstrasi dengan yel-yel ?Atau di Kelas Multi Level Marketing sampai prilaku peserta secara spontan meriah dan meriang --- selain yel-yel , ada satu lagi, itu yang dinamakan ‘anchor’ ?

Kalau ‘cuci otak’ itu berupa proses radikal merombak isi ide pemikiran secara total ke arah ide pemikiran baru, sebagai penggantinya. --- dan lazimnya ide yang berlawanan dengan yang sebelumnya.

Rejim Komunis Stalin --- mencuci otak lawan-lawan politik dan anasir-ansir ‘tanggung’ untuk menjadi aman dan imun ; yang tidak mungkin dicuci otak secara lokal; sesuai dengan dosanya ‘dibuang ke Siberia’ --- sebagian juga dalam rangka proses cuci otak.

Ada dua aspek dalam proses pencucian otak; pertama, penekanan bahwa sikap dan ide (-ologi) sebelumnya adalah salah; kedua, menanamkan paham dan ide (-ologi) yang baru, yang benar.

Para korban (penculikan), tawanan, tahanan, atau narapidana ditekan agar mengaku dengan suasana yang membuatnya tidak bisa tidur atau tertidur nyenyak --- pokoknya tekanan terhadap fisik, diisolasi dari lingkungan yang lazim. Korban dibuat tekanan psikologis agar menyerah…………….patuh secara total.

Proses dilanjutkan dengan acara melakukan ‘kritik-kan massal’dan juga ‘kritikan atas pribadi sendiri’ (self-critic) --- dalam rangka menanamkan ide baru agar melekat secara permanen . Pencangkokan paham dan ideologi serta idealisme baru.

Setelah mengalami proses di atas dengan tuntas, dilanjutkan dengan indoktrinasi secara terus menerus.Dan, ……………..ideologi baru itu pun masih pula memerlukan ‘pressure group’ untuk memantapkannya.

Di suatu Rejim Totaliter Modern proses baku telah diterapkan secara psikologi danneurophisiologiuntuk memperoleh hasil ‘cuci otak’ yang efektif.

Itu adalah pencucian otak yang dilakukan terhadap individu atau massal secara mikro --- tetapi apakah tidak mungkin manusia memperoleh perubahan radikal dalam ‘sikap dan ideologi’dengan proses budaya secara makro ?

Infiltrasi kebudayaan maksudnya ?

Penetrasi Kebudayaan maksudnya ?

Apakah Invasi kebudayaan ?

Akulturisasi Kebudayaan-kah ?

Banyak terminologiuntuk penyusupan perubahan yang berlangsung secara makro --- via Alat Teknologi Budayakontemporer, proses menyatunya --- unifikasi komuniksi antar Regional, antar Hemisphere.

Tokh kita jarang mendengar lagi terminologi bumi secara peta --- Barat dan Timur;Selatan-Selatan.Mengapa ?

Komunikasi kini telah menjadikan Unifikasi di Bumi.Poses Globalisasi

Internet telah menyatukan Perbendaharaan Informasi menjadi milik seluruh dunia --- apakah masih diperlukan proses cuci otak mikro nantinya.

Tidak akan adalagi cuci otak mikro --- dunia telah berubah.

Hanya di masyarakat tertinggal, karena --- kemiskinan, keterbelakangan, budaya yang retrogresif,kekurangan infrastruktur, ketidak-adilan sosial,dan semua negasi dari Falsafah Nasional Pancasila --- akan mungkin melahirkan ‘cuciotak mikro’

Kurang Pendidikan menghasilkan Warga yang Bodah, tidak produktif, miskin dan Gagap Informasi --- maka mereka akan mudah masuk dalam perangkap ‘cuci otak’ mikro sosial.

Tayangan Kekejaman Perang, kekejaman Pertempuran, pengorbanan sipil dari terorisme, pembunuhan sadis, proses pengadilan hukum tidak adil , sengketa perdata tidak adil, korupsi, suap menyuap, dan semua pelanggaran Norma Hukum tetapi dipertontonkan dengan Isu kontra isu --- merupakan bagian proses ‘cuci otak’bagi anggota masyarakat yang bodoh.

Memaafkan Koruptor dan membubarkan KPK --- itu proses ‘cuci otak’untuk masyarakat yang bodah, tetapi

Memiskinkan para Koruptor dan menghukum Mati atau hukuman berat lainnya --- itu pencerahan bagi masyarakat yang masih bodah.

Masyarakat bodahitu terdiri dari Elite dan Rakyat --- mereka membutuhkan pembudayaan agar jangan selamanya menjadi obyek cuci otak.[MWA]

*)Foto ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun