Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanda Hamidah [2010 Puisi – 13]

22 Juli 2011   07:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:28 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu,

Banyak nian ibuku, tetapi kamulah kebanggaanku

Kulihat dikau di kelas

Kulihat dikau di tengah pasar

Kulihat kau di daerah gusuran

Kulihat kau di kemacetan Ibukota

Kulihat kau ditengah Kemiskinan kaum papa

Kulihat kau bersama anak-anak kota yang celaka --- nasib mereka terlunta-lunta

Kulihat kau berhujan-angin, dan tenggelam di tengah kubangan banjir Ibukota

Kulihat kau berlinang air mata melihat kereta kehidupan kaum kaki lima diangkut PP

[caption id="attachment_120872" align="aligncenter" width="300" caption="Pemimpin Wanita Harus Cerdas, Ceria, Cekatan dan Cepat bertindak !"][/caption]

Bu Hamidah

Nanti Komisi-mu adalah sepanjang checklist melebihi itu

Bangunlah pagi

Bangunlah Jakarta --- pertama yang produktif bagi Jakarta

Yang kedua yang mensejahterakan masyarakat di pinggir-pinggir Jakarta

Yang ketiga tegas membatasi kendaraan pribadi-kereta-beca-sado-bemo

Yang keempat tempat parkir di stasiun-stasiun Metro megapolitan di Bogor,

Di Depok, di Pasar minggu

Di Tigaraksa, dan di mana-mana

Kamu bilang apa ?

Manage-lah managelah --- manage-lah dengan rational

Bu, kereta api dari Purwakarta, Bogor, dari Serang, Rangkas dan Tiga Raksa

Checklist-checklist

Lantas siapa, siapa, siapa --- hati-hati dengan APBD

Yang malas suruh tunggu di rumah

Yang mencuri langsung diberhentikan saja

Kalau perlu satu generasi di pensiun dini

Buatlah checklist, checklist, checklist, siapa-siapa-siapa-siapa

Checklist apa ?

Terserah ibu !

Pohon-pohon-pohon --- mengapa Orang Singapura dan Malaysia sangat menyintai pohon ?

Apakah karena mereka lebih dekat dengan benua Asia ?

Bu, di sana di Singapura dan Malaysia --- pohon disayang seperti Arca dan Candi, Candi dan Arca

Di sini mengapa kita takut pada pohon tumbang ? Mengapa ?

Pohon harus dimanage seperti kursi dan meja --- seperti Air dan Cahaya.

Mengapa ?

Karena mereka menunjang kota kita

Maju Ibuku [MWA]

*)Foto ex Internet-MSN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun