Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penangkal Ejakulasi dini; Gampang ! [sex A-z -07]

3 Februari 2011   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:56 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


[caption id="attachment_87116" align="aligncenter" width="300" caption="Organ terpenting para pria adalah Otaknya (Dr. Jean, acara Oprah Winfrey)"][/caption]

Ini masaalah manusia lelaki --- tetapi mempengaruhi kebahagiaan manusia perempuan. Cara alamiah maupun budaya, ada bermacam-macam --- Cuma cara budaya hati-hati. Obat-obatan dengan kimiawi, sangat berbahaya --- baik yang dioleskan apalagi yang ditelan.  Banyak pemalsuan dan tidak teruji secara klinis dan medis. Berbahaya.

 

 

Ginjal atau syaraf anda bisa rusak --- risiko gagal ginjal banyak ditemukan !

 

Memang ada cara budaya karuhun, juga macam-macam --- aneh-aneh, tetapi masih mungkin di telusuri secara rasional. Ini warisan dari jaman Kerajaan Sriwijaya, dari jaman Perdagangan Internasional yang dilakukan dari pelabuhan-pelabuhan di pantai Pulau Sumatera --- dan satu lagi dari jaman Perintis Kemerdekaan (oleh-oleh orang buangan tahun 1930-1946) di Boven Digul-Papua.

 

 I

Kerajaan Sriwijaya yang melindungi kedaulatannya, di seluruh Nusantara sampai pengaruhnya di Pulau Madagaskar dan pantai timur Benua Afrika --- disegani kerajaan  Anak Benua di India sampai dinasti-dinasti di Tiongkok. Diplomasi Internasionalnya dihargai.  Apa rahasianya ?

Mempunyai Angkatan Laut yang kuat --- Laksamana dan prajurit terlatih dan disiplin. Raja dan pemerintah berkhidmat kepada Rakyatnya.

 

Konon senjata rahasia yang ditakuti oleh para pelaut lawan, perompak dan perampok, apa lagi bajak laut dan lanun --- yakni ketangkasan pendekar silat dengan bersenjatakan bambu tusuk sate.

Di kemudian hari --- senjata nusantara ini digunakan dengan bentuk makro : bambu runcing untuk mempertahankan Proklamasi kemerdekaan RI --- bahkan kemarin Rakyat Indonesia di Yogya mempertunjukkan perlawanannya dengan simbol, mengacungkan bambu runcing.

 

Setelah Kerajaan Sriwijaya pupus, perompak lanun Cina yang berada di beberapa titik di Sungai Musi --- masih takut dan waspada pada para pendekar yang mengawal kapal-kapal dagang yang lalu lelang di Sungai Musi.  Mereka menakutkan senjata rahasia : tusuk sate !

 

Sisi lain yang diwariskan nenek Moyang orang Sriwijaya --- yang diturunkan dengan selektif, yakni keratan bambu bekas  tusuk sate --- yang dikulum atau diselipkan dibawah lidah --- manjur untuk mengendalikan ejakulasi (awas jangan menggunakan yang runcingnya atau terlalu pendek --- nanti berbahaya tertelan !).

 

(Konon sampai sekarang “wanita lawan seks” di daerah Pulau Batam dan sekitarnya, sangat waspada sama pendatang dari Palembang --- karena multi orgasme-nya sangat melelahkan).

 

Jadi untuk pemakaian dalam keluarga --- cukup kalau istri telah puas dengan multi-orgasme --- penangkal “itu” disemburkan keluar. (Orang di Cirebon sekarang pun, selalu waspada mengapa para lelaki setelah pulang “makan sate kambing” --- mendapat “dual support” --- hormon panas daging kambing dan potongan bekas tusuk sate dikantongi, dibawa pulang). Para istrinya senyum mengerti.

 

II

Orang Gujarat, sampai orang Egypt (baca Mesir) ditepi-tepi Sungai Nil --- bahkan perwira-perwira Pasukan Romawi yang menjajah di beberapa kawasan dunia. Selalu mengantongi beberapa buah Cengkih --- yang waktu itu menjadi item dagangan internasional dari pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.

 

Cengkeh yang dikulum, digigit akan mewangikan rongga mulut karena, berfungsi memusnahkan bakteri dan kuman-kuman pembusuk.

Kalau cengkih anda kulum atau gigit sementara “bersanggama” --- menurut nenek moyang pelaut saudagar Nusantara, pasti Ejakulasi dapat anda kendalikan.

Dual fungsi juga; mulut wangi dan multi orgasme untuk anda berdua.

 

III

Wak,seorang wartawan --- dituduh dengan delik maksimal, vonisnya dibuang ke Boven Digul Papua.  Berangkatnya, selama perpindahan pengangkutan --- mereka dirantai --- maka  kaum pergerakan itu juga dinamakan “Orang Perantaian”.

Mereka dirantai (kira-kira samalah dengan adegan video di tv --- menggiring para tertuduh teroris, dengan tangan diborgol dan kakinya dirantai plus wajah mengenakan topeng).  Dapat dibayangkan ‘kan ?   Kira-kira begitulah.

 

Di  Boven Digul ancaman bagi para Perintis Kemerdekaan dan kelauarganya  itu --- selain dikucilkan, tentunya tantangan kehidupan dan maut senantiasa mengintai. Selain mereka memelihara semangat dan pelajaran politik yang terus menerus dipelihara, mereka juga mendidik anak-anak yang turut atau dilahirkan dalam masa pembuangan --- mereka juga kontak sosial dengan saudara mereka Orang Papua (umumnya disebut mereka Orang Kaya-kaya) --- dalam pertanian dan barter hasil kebutuhan masing-masing.

 

Ia pulang ke Jawa dari Australia tahun 1946 --- dan dilanjutkan bergerilya di Jawa Timur bersama (Jenderal) Isman dengan TP-nya.

Yang istimewa ia membawa cerita, bahwa koteka orang Kaya-kaya tidak selalu seukuran yang seperti kita tonton di pameran, foto atau video --- ada pula koteka yang dikenakan sejak masa kanak-kanak, yakni buah kenari (logikanya, lincah untuk bergerak di semak belukar, tetapi masih efektif untuk digunakan ! ).

 

Topik cerita kedua --- mirip metode yang  berfungsi sebagaimana potongan tusuk sate dan cengkih --- mereka mengendalikan ejakulasi dini dengan --- potongan buah pinang !

 

Potongan buah pinang juga untuk mengharumkan dan memusnahkan bakteri dan kuman di mulut --- bagi lelaki simultan, bisa untuk mengendalikan ejakulasi !

 

Sampai sekarang Orang Melayu di pesisir timur Pulau Sumatera dan Tanah Semananjung Melayu menggunakan buah pinang dan cengkih untuk menghiasi keharmonisan kehidupan seksual mereka.  Begitulah konon cerite-nye, Cik !

 

Jangan panik --- silahkan mencoba. Ingat acara Oprah Winfrey dengan Dr. Jean (wanita) bahwa, “organ seks pria yang terpenting adalah ……….. otaknya.

Betul ‘kan nenek moyang --- kendalikan otakmu dengan aroma sate atau cengkih atau pinang atau cari sendiri caramu !


*) Foto ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun