Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detik-detik, detik di Indonesia [Puisi dari Jendela Bis – 07]

17 November 2010   04:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_73352" align="aligncenter" width="300" caption="Demi Waktu --- hanya kaum yang beruntung menyadari Sumber Daya Waktu."][/caption]  

Presiden

Mengapa ?

 

Perdana Menteri

Tidak ada

Mantan Menteri Luar Negeri akan ditangkap

Berapa sih RMS ?

Jangan anggap enteng

Dulu Fretilin dikatakan 300.000

Tak terkalahkan

Dulu GAM dikatakan  belasan ribu

Tak terkalahkan

RMS keturunan kedua

Apa ideologinya ?

Apa sejarahnya ?

Selesaikan

Seperti GAM

Rekonsiliasi

Beres

 

Presiden

Bagaimana ?

 

Perdana Menteri tidak punya

Indonesia-kah ini ?

Ya

Detik-detik, detik di Indonesia

Negara berkembang

Di gelanggang tunggang langgang --- lalulalang tidak dua terbilang

Itu Siliwangi

Esa Hilang Dua Terbilang

Yang ada menterinya saja --- mengurus bola bukan medali, mengurus agenda bukannya organisasi.

 

Presiden

PKS

Atau Indonesia-kah ?

Hanya ada berita --- akan ada gempa di Lautan Hindia

Berapa ?

Tanya Maridjan

Tanya Tukidjan

 

Siapkan mitigasi

Kita harus wanti-wanti kata Ki Dhalang Tukidjan

Bukan tanggap darurat tergagap-gagap. Bukan, Jan !

 

Ada Presiden

Ada Koalisi

Ada transaksi

 

Presiden

Siapa ?

Obama

 

Obama

Berkah --- Al Barakkah

Barack

Hussein

Obama

Sang Presiden

 

Presiden

Parlemen

Selesaikan !

 

Demokrasi

Demonstrasi

Dan

Koalisi berarti

Transaksi

Dan korupsi pun berkembang korupsi lagi

 

Presiden

2014

2019

2024

PresidenRI mutlak harus untuk Konstitusi !

Jangan terbuang detik-detik, dan detik di Indonesia-ku ini.

sekali, dan

berarti.

 

                                                (MWA-2010)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun