Tahun ini ia benar-benar menjadi orang miskin --- Koran-koran, karton apa saja telah ia jual untuk makan, sarung, baju takwa, apa saja telah dijualnya ---- dulu ia masih bisa tutup lobang gali lobang. Kini ia benar-benar menjadi orang miskin --- setelah mengambil uang pensiun ia lunasi seluruh utangnya
Tetapi mengapa tempat ia berutang itu begitu cepat pulang kampung  ? Di mana lagi ia harus berutang, tidak satu pun orang yang akan percaya kepada orang tua renta , berumur 82 tahun. Tetangga sekitarnya adalah para pemulung dan pengemis. Sisa-sisa obat dari klinik telah terjual --- sekarang klinik pun tidak bisa lagi memberi obat yang cukup seperti dulu --- ia merasa rugi di ongkos kalau ke klink tempat ia bekerja dulu --- ia sudah letih dan ingin menyerah --- ia tidak takut terhadap penyakit.
Ia tidak mau menjadi pengemis --- biarlah ia mati saja, doanya. Ia sudah puas hidup, dan ia kini sebatang kara --- ia tidak membutuhkan orang lain menangisi kematiannya
Azan Zuhur sayup -sayup berakhir .........Hayya Alal Falaaah .
Assalamu alaikum (suara itu tegas dan jelas) --- Alaikumussalam (jawabnya lirih). Ia terbang melayang jauh, jauh jauh ---------kain ihramnya berkibar-kibar. Ia tidak pernah melihat ke arah bumi lagi. Horizon langit bendrang berkilau tidak menyilaukan tetapi teduh. Haji Abdul Karim meninggalkan duniawi . Allahu Akbar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H