Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tajuk Ide (15) Amburadul Indonesia (?) Malaysia (!), ‘Kan Ada Alternatif ! ]

26 Agustus 2010   00:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:43 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik Luar Negeri --- Serumpun Melayu, Pengokoh ASEAN. Masalah Petugas KKP [berita-berita sebelumnya DKP (?)] dan Nelayan Malaysia. Indonesia Protes-protes --- Malaysia diam saja.Mengapa ?Tentu ada hitung-hitungannya.

Setelah tukar guling atau apalah nama diplomatiknya --- tukar tawanan, tukar sandera, tukar neko-neko --- Pribahasa mengatakan Setali Tiga Uang !

Ada berita di Kompas.Com, penulis komentar kira-kira begini --- Ketiga petugas DKP itu harus diperiksa oleh Inspektorat Kemen Kelautan dan Perikanan, dan Kepolisian RI, agar Pemerintah dapatmenemukan duduk persoalannya, untuk Kebijakan yang akan datang.

Indonesia geger.Pemimpin Gagap dan Gugup --- Menlu dan Duta Besar RI di Malaysiadan anggota Parlemen --- jadi tontonan terbuka (Pencerahan)

 

vTerbuka tetapi dari ungkap mengungkap, makin tidak jelas --- yang jelas

vAntara Kementerian RI tidak tahu koordinasi. Lho (kata Anggota Parlemen yang menyimpulkan). Presiden-nya ?--- ‘kan ada Menko Polhukam ?

 

Rakyat melongo lingak-linguk

 

Mengapa Indonesia langsung geger sih setelah ada insiden tanggal 13 Agustus itu ? Men KKP komentar, semua yang merasa tersangkut ribut, Kemenlu jadi ribut cari info ke sana sini --- Dubes sibuk, telpon sana sini --- hari libur pula. Nasib.

 

Nggak ngerti ada angin apa-apa --- ada berita 3 Petugas KKP akan dibebaskan dengan petukaran para 7 Nelayan Malaysia.Itu masalahnya apa sih ? Kok Gampangan.

 

ØPetugas Negara yang sedang akan menyita Kapal Nelayan Malaysia (5 kapal), ditangkap oleh Polisi Marin Malaysia --- dibawa ke Kantor Polis di Johor(?)

ØPara Nelayan Malaysia setelah diperiksa di lokasi insiden (Melanggar Wilayah Laut Indonesia-kah ?)Okay.

 

Rakyat sedih lho, Petugas Negara kok ditukar dengan Maling sih ?

 

Pagi-pagi 17 Agustus 2010 para Nelayan Malaysia pulang dari Batam dengan dipandu Konsulat Malaysia dari Singapura.Petugas DKP ditarget sampai di Kuala Lumpur untuk mengikuti Upacara Sakral Detik-detik Proklamasi 17 Agustus 2010.

 

Berita tambah meriah --- Petugas DKP dibawa ke Jakarta.Semua serba intens .

Demonstrasi Anti Malaysia digelar (belakangan dengan teknik seram --- melempar tinja).Mau dibangun Semangat Ganyang Malaysia.

 

Sebenarnya ASEAN adalah alat yang sangat ampuh bagi Indonesia, untuk Perkembangan Ekonomi Regional, Diplomasi Masalah Tapal Batas dan Klaim Wilayah ---- kalau Militer Indonesia kuat.Kawasan Asia Tenggara adalah sangat strategis bagi Indonesia.Bahkan kalau seandainya Militer Indonesia belum kuat, pun --- sangat strategis, dalam rangka Konsep Hankamrata --- Pertahanan Rakyat Semesta.

(Ingat Kecerdasan Tan Malaka dalam konsepnya ASLIA – Asia Tenggara dan Australia ).

 

Seharusnya, dalam melaksanakan Semangat Serumpun dan ASEAN , mungkin bisa menggunakan alternatif berikut:

 

üAdili para Nelayan Malaysia, kalau melanggarkan Hukum Internasional, atau Hukum Indonesia --- dihukum !

üBiarkan para Petugas Indonesia yang melanggar Hukum Internasional, atau Hukum Malaysia diproses di Pengadilan Malaysia. Siapkan Penasehat Hukum yang handal. Kalau terbukti melanggar hukum --- biarkan dihukum.

üJadi bagi Indonesia secara hukum bisa jernih dan adil.

ü Setelah itu baru mainkan proses diplomatik --- mau tukar 1 banding 1 boleh, mau ditukar 3 : 7 boleh-lah. Apalagi kalau ditukar 377 : 7 bagus.

üYang penting orang Indonesia yang melanggar hukum,melanjutkan hukuman-nya di Indonesia……………(Ingat Amanat Reformasi dalam Penegakan Hukum --- jangan rakyat dididik Setali Tiga Uang)

Cantik kali permainan ‘tu Pakcik --- murah, adil, tidak memalukan. --- dari pada makin meluas demonstrasi yang mengatakan : Petugas Indonesia memeras Nelayan Malaysia(jangan-jangan di laut pun ada Polisi tukang semprit)

Sedih “Politik Setali Tiga Uang” --- sudah jadi Paradigma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun