yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang - Bekasi
(1948 - karya Chairil Anwar)
Hai Pemuda Indonesia baca, dan hayati tiap baris kalimat Chairil Anwar --- kamu akan menangisi apa yang telah Indonesia capai dalam 65 tahun Kemerdekaan Repbulik Indonesia ini.
Hampa menjelang 100 tahun kemerdekaan ini --- kalau kamu tidak juga sadar (baca kembali setiap baris Puisi di atas) --- pahit getir melihat gambaran suram Pulau-pulau, Hutan-hutan, Pantai-pantai, Tanah-Air nenek moyang Orang Indonesia. Lihatlah anak-anak tidak bisa bersuara, lihatlah di sudut kotamu --- banyak orang rombengan mengais remah-remah kemerdekaan.
Indonesia saat ini tidak mempunyai pemuda yang bersemangat seperti Chairil Anwar. Semangat Proklamasi, Semangat Kemerdekaan, Semangat Amanat Penderitaan Rakyat, Semangat Hari depan untuk hidup bersama. Hidup bersama yang adil, yang makmur. Ini Republik Indonesia. Bung !
Res Publika ! Merdeka ! ( Mengenang dan menyambut Hari Lahir Penyair Angkatan 45 --- Chairil Anwar, 26 Juli 1922 --- dan menjelang 100 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia)
Diulangi. Baca dan hayati setiap baris Puisi Krawang - Bekasi karya Chairil Anwar diatas. Pemuda, kamu masih Daging dan Tulang, Jiwa dan Roh Kemerdekaan --- Bergeraklah menuju tahun 2045 bukan hanya 2014. Bersiaplah Bung !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H