Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Percakapan Bernas (09) Mahathir Mohammad Pendekar yang Handal Menghadang Krisis Asia 1997

19 Juni 2010   14:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita harus angkat topi kepada dokter Wahidin Sudirohusodo dan dokter Sutomo --- beberapa bulan kemudian, tanggal 5 Oktober 1908 Budi Utomo menyelenggarakan Kongresnya yang pertama di Yogyakarta --- apa yang mereka hasilkan ? Konsisten sesuai dengan ideologi anti ekonomi kolonial --- mereka meletakkan ide kekuatan ekonomi kerakyatan. Apa ? memajukan pengajaran, pertanian (karena sebagian besar penduduk Nusantra menyandarkan hidup pada  pertanian --- juga menjadi buruh-kuli kontrak di perkebunan - onderneming Asing, peternakan, dagang ( ini juga disadari di masa itu, kalau orang Indonesia memperkuat perdagangan niscaya jalur distribusi bisa dikuasai di kemudian hari) --- apalagi yang akan dimajukan kongres Budi Utomo ...........memajukan kesenian dan Ilmu.  Itu pemimpin cerdas, memajukan ilmu berarti memajukan Budaya Bangsa --- Budaya adalah rohnya Bangsa."

"Budi Utomo adalah pemicu Nasionalisme Indonesia --- kemudian pemimpin-pemimpin yang cerdas berikutnya mendirikan partai dan organisasi dengan azas kebangsaan yang lebih luas ke semua suku dan pulau-pulau di nusantara. Nasionalisme dan kekuatan Ekonomi Kerakyatan pun mulai digerakkan oleh Sarikat Islam dan kemudian Muhammadiyah segala.......Islam mulai menghimpun kekuatan nasionalisme antar suku, antar pulau, antar kawasan dan puak --- terutama puak suku Melayu yang bertebar di seluruh pantai Nusantara dan Asia Tenggara, bahkan persaudaraan seluruh dunia --- melalui perhimpunan ibadah haji. Organisasi kedaerahan dan organisasi kedaerahan pemuda yang ada, secara konsisten bergerak menuju satu cita-cita Indonesia Merdeka. Pada tahun 1925 Perhimpunan Indonesia menerbitkan majalah "Indonesia Merdeka" ...........wadhuuuuh (Cik Yung menggeleng-gelengkan kepala)...... Perhimpunan Indonesia itu adanya di Nederland ........... itu anak-anak muda --- ya mahasiswalah (jangan seperti sekarang mahasiswa menghantam mahasiswa, mahasiswa menghancurkan kampusnya, menghancurkan laboratorium, menghancurkan ruang kuliah membakar bangunan ..........itu perbuatan gila, gila-gila-an .............itukan dibiayai dari APBN ..........kok dihancurkan..........kalau mau melampiaskan kemarahan, karena Kolonialis sudah tak nampak di Indonesia ............hancurkanlah bibit, ideologi atau kebijakan yang bersifat kolonialisme. jangan aset nasional yang dihancurkan......... itu konyooool," tampak Cik  Yung menunjukkan kemarahannya melihat 'kemampuan menghancurkan' pemuda mahasiswa jaman sekarang."

"Cik itu kesalahan siapa pak ........... pemimpin yang menyelenggarakan negara ini pak'" ada yang menginterupsi, tampaknya model mahasiswa --- masih muda dan berkaca mata.

"Namamu siapa ?"

"Parlan Sentono pak.  Mahasiswa Ekonomi"  Cik Yung mengangguk-angguk.

"Ya, itu produk pemimpin, produk pimpinan --- produk dari leader dan leadership !"

"Pak sekarang tidak ada pemimpin yang bisa diteladani, jadi panutan pak --- sikap mereka "kami main di kalangan kami, kamu pemuda mainlah sendiri' --- jadi tenaga, power pemuda masa kini berkompensasi, dan tersalurkan ke ledakan emosional --- bukan otak pak " begitu pula ada gadis berjilbab dekat pintu menyambung.

Cik yung melanjutkan latar belakang gagasannya --- ia menunjukkan betapa pemuda mahasiswa, pemimpin 1908 - 1928 kemudian dalam tempo 17 tahun saja --- dapat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sejak Sumpah Pemuda.

"Mengapa setelah Indonesia Merdeka 65 tahun --- kita belum bisa mengikis habis struktur perekonomian kolonialistis --- dan menegakkan Ekonomi Kerakyatan --- Demokrasi Ekonomi sebagaimana amanat Undang-undang Dasar 1945 yang telah diamandemen, sebagai hasil gerakan reformasi 1998. Mengapa ?  Seminarkan kalianlah, diskusikanlah........Wassalmualikum".

"O ya sebelum aku lupa ..........isi Majalah Indonesia Merdeka terbitan mahasiswa di Nederland itulah yang memicu pemimpin pemuda Indonesia ......... seperti Muhammad Tabrani, Sumarto, Suwarso, Bahder Johan, Jamaludin, Sarbaini, Yan Toule Soulehuwiy, Paul Pinontoan, Hamami , dan Sanusi Pane --- menggagas Muktamar Pemuda , yang kemudian menjadi Kongres Pemuda Indonesia pertama. Mereka-lah yang menjadi panitia kongres itu.........."

Malam itu mereka berhasil menunjuk beberapa pemuda dan pemudi yang akan menyelenggarakan diskusi, dengan tema yang berbunyi (kira-kira) " Sosok Pemimpin Indonesia adalah mereka yang mampu mengemban amanat Konstitusi dan Sejarah Nasional"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun