Dengarkanlah, simaklah acara seks di radio, biasanya malam hari --- pembawa acara bisa berdua atau lebih --- biasanya salah satu dokter. Pertanyaan dan ulasan serta konversasinya --- sangat seru dan blak-balkan. Jadi masalah impian dan way-outnya sangat manusiawi.
Berpasangan, suami istri --- melakukan adegan, posisi, dengan peralatan atau apa saja yang menambah sensasi seks ---- adalah manusiawi selama di dasarkan hasrat dan cinta. Hasil survey menyatakan, banyak para wanita berpura-pura mencapai orgasme --- Mengapa tidak ? Ia melakukan role-game, demi sang suami, apa boleh buat --- itu manusiawi. Anda baik sekali kalau bisa melakukan role playing yang mendebarkan. Bangun tresno. Buatlah skenario yang hot.
Binatang atau kucing melakukan kegiatan seks --- sejak nenek moyangnya ya begitu-begitu saja. Mereka tidak pernah mencoba berekplorasi dengan mencari posisi lain. Apalagi posisi missionary yang mesra, berhadap-hadapan, atas--bawah, tidak mungkin bagi raganya.
Bangun tresno. Ada pasangan yang jantan orang Australia dan yang betina, orang kita --- mereka unik sekali. Apabila ada sedikit kekalutan komunikasi, rada bertikai, komunikasi macet--- bahkan kadang-kadang yang satu tidur di sofa yang satunya di kamar --- alias pisah ranjang jarak dekat. Wah Ibu M itu, orang Indonesia yang lihai, kalau dia sudah tidak tahan tidak ada komunikasi atau mungkin juga impuls seks mulai menggrennyam. Dilihatnya si Australia sedang kerja di meja tulisnya --- si M dengan balutan anduk di tubuh meliuk-liuk menari, di depan meja kerja sang suami. Dan byaaaaaaaaaaaar --- anduk terlepas. Telanjang bulat. Cairlah dalam gumulan yang liar --entah di mana mereka menikmati seks itu. Manusiawi !
Kemarin di internet mengabarkan bahwa wanita Inggris, di kota Essex --- adalah pembeli dan pemain Sex-toys terbanyak di Inggris. Konon wanita Essex memang berwatak panas. Kalau di radio Indonesia juga banyak pertanyaan dan cerita begituan --- baik sex-toys untuk pria maupun wanita --- Cuma belum disurvey berapa banyak peminatnya..
Tetapi kalau melihat banyaknya toko kecil (ada juga yang besar, dan toko on line). Jangan-jangan Budaya itu sudah menjamur. Benda itu terlihat di rumah tangga Indonesia tahun 1968 --- seorang kapten kapal mengirimi keponakan perempuannya yang bersuami - penis buatan. Mungkin pesanan , mungkin pula gift. Siapa tahu ?
Tahun 80-an para sekretaris di suatu kantor menunjukkan koleksi mereka . Sex-toys.
Manusiawi ?
Tauuuuuuuuuuuk. Mungkin tidak termasuk budaya Indonesia ! Akulturisasi Budaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H