Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Epos Medan Kota Dollar (03) Mendebat Tan Malaka (Juli 1942)

27 Mei 2010   13:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:55 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Maaf saudareku --- tidaklah ade bedenye --- paham Islam pun ade benarnye.  Amar Ma'ruf Nahi Munkar ---Ugame memerintahkan setiap Kebaikan dan mentegah setiap Kemunkaran.  Itu Cik, Kemunkaran adalah tesis dijawab oleh Memerintahkan Kebaikan sebaik antitesis --- Insya Allah akan melahirkan Kegunean yang merupekan Sintesis." Mereka saling pandang kembali.

"Cik Gu, kalaulah ajaran Islam sudah bisa menjawab tantangan masalah dunia dan akhirat --- apatah lagi kita mencari-cari teori yang tidak berkenaan sisi lain agama kita --- orang Komunis adalah Atheistis, janganlah ajarannya bercampur baur dengan kita."  Diungkapkan ustadz.

"Begini Cik,  dalam banyak hal di dunie ni terutame care kite nak berhadapan dengan  kekuatan perhitungan kaum borjuis dan kapitalis, tak kene kite hanye menghandalkan care ugama Islam, tak kene betul.  Kite harus kupas hitung-hitungan mereke dengan Dialektike. Dan kite handalkan pule Logike dalam menghancurkan peradaban mereke dengan care revolusi ".  Kata Cik Lukman melanjutkan

"Ah, tidakkah Islam telah siap menghadapi segala ajaran kafir ?"

"Begini Cik, bicare akhirat bolehlah --- tetapi untuk menghadapi perubahan yang revolusioner, tak pelak harus  Materialisme, Dialektike dan Logike "  semua hanya khusuk mendengar tiga ilmu yang sedang dibeberkan.

"Itulah ajaran Islam memenangkan kebutuhan dunia dan juga menyiapkan kebutuhan akhirat ."

"Setuju saye, saye muslim --- tetapi untuk masaelah dunie, saye pakai pule alat dunie, itu tadi Materialisme, Dialektike dan Logike --- tak ade yang berlawanan dengan Islam "

"Cik nanti di Materialisme tu, yang meniadakan ketuhanan tu ---"  Ustadz memandang ke arah beberapa orang yang berpengaruh, juga ke Marpaung.   Marpaung hanya tafakur saja.

" Hanye alat kite untuk melawan Kapitalisme, Kolonialisme penghisap , penjajah dan ajaran paham yang menghisap kaum buroh"

"Kite memerlukan alat yang sesuai untuk musoh yang amat besar ini"

"Baiklah kita sudahi acara yang ini, sebaiknya kita beralih pula pada satu lagi , hakekatnya Rakyat Indonesia saat ini akan dipecundang oleh Nippon untuk menghadapi Sarikat, baiknya Tuan Lukman bahas pula bagaimana jalannya perang ini --- untuk Indonesia mengambil keuntungan. "  demikian paman Warsono mengalihkan ke punca acara lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun