Ide Kamasutta atau Kama Sutra baru lahir di Abad II oleh Vatsyayana --- yang menyimpulkan beberapa pasangan yang tidak matching secara posture. Bahkan alat kelamin unmatch !Tetapi pasangan kedua belah pihak ‘kan harus puas ……….dan berbahagia. Masa cerai sih solusi-nya.
Drupadi perempuan cerdas, cantik dan cerdik --- Raden Wrekudara haruspuas dan bahagia setelah mengunjunginya. Seiiiiir !
Wangi harum, dari rambut sampai sela-sela jari kaki --- apakah Wrekudara suka mencium rambut dan jari-jari kaki Dewi Drupadi ?Lelaki memang ada yang senang mengecup putting dan pusat kekasihnya --- mencium jemari tangan isterinya,bahkan ada yang mengelus-elus dan menciumi , tapak kaki – mata kaki, jemari kaki --- mencumbui betis dan belakang lutut.Aduh meremang bulu-bulu kuduk dan pori-pori kulit. Bernafas – pori-pori bernafas, alunan nafas memburu --- sampai mulut ternganga --- mengerang. Aduuuuuuh.
Harus kekasih yang membalikkan tubuh itu --- sendi-sendi semuanya menikmati alunan nikmat erotis. Lemah seperti kehilangan tenaga. Menikmati dalam ekstasi.
Wrekudara alias Bima selalu memanjakan Dewi Drupadi --- tubuhnya yang besar melebihi rata-rata saudaranya. Sikapnya yang kasar. Berdiri saja kaku --- kaki melebar kokoh seperti sedang bersikap kuda-kuda. Tangan menggenggam kuku Pancanaka. Sosoknya yang besar, berkumis, berjenggot,bersimbar --- ini kelebihannya.Drupadi senang sekali memainkan simbar Bima --- sebagai foreplay.
Drupadi pintar memilih, merubah, dan improvisasi sensualitas --- suara Bima yang besar mem-briton --- ia tundukkan sampai tak bersuara --- selain dengusan, erangan, seperti megap-megap ---- satria Jodipati itu minta ampun menikmati-nya. Bisa ?!
Drupadi biasa dipangku Bima --- sementara Drupadi memainkan simbar di dada Bima--- Raden Wrekudara itu membalas dengan menggarut-garuskan jambang dan janggutnya --- rambut Drupadi diciumi.Ia memainkan pahanya melebar dan menguncup --- membuatpaha Drupadi pun melebar dan menguncup.Sayang seharusnya ia menggunakan jempolnya untuk merangsang Clit Drupadi --- kuku Pancanakanya mengganggu. Jadi ia gunakan si Pen untuk merangsang si Clit.Aduuuh Drupadi mengerang --- ia mengambil alih permainan itu.Keduanya menikmati foreplay itu.Mereka berciuman.Drupadi memamah si Pen ke dalam Vag-nya .Dewi Drupadi melonjak duduk berdiri.Memainkan otot kegelnya.
Mereka tidak sadarkan diri.
Begitu tersadar, Bima membapongnya, Sang Dewi dibalikkannya --- kini Sang Dewiempatpuluhlima derajat ke lantai --- terkadang berimprovisasi mengelus tulang kering dan jari-jari kaki Bima.Wrekudaramengurut-ngurut punggung Sang Dewi.Mereka menikmati pijitan dan ungkapan rasa kasih sayang..Sang Satria memainkan si Pen ke arah gerbang rasa --- marak memerahdirangsang gosokan si Pen..Sang Dewi merasakan nikmat tak tertahankan.
Tiba-tiba Sang SatriaJodipatimengangkat pinggul Sang Dewi --- merubah posisi seperti kemudian hari , dikatakan Vatsyayana ; “ Linggam kuda memasuki Yoni rusa betina……………”
Menurut Ahli-ahli Seks modern --- posisi penemuan itu, ada yang menyebutnya “Doggie”, ternyata sangat pas menghunjam “G-Spot” --- Sang linggam juga sangat terangsang leher bawahnya dalam gesekan dan respon si Clit --- dan si gundul menyundul-nyundul G-Spot.Ampun.
Aneh si Drupadi menamakan posisi favoritnya itu “Lembu Ngombe”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H