Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

2010 Puisi (01) Marsinah-ku

2 Mei 2010   00:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:28 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Marsinah-ku

Aku melihat vagina dirobek-kan

Aku menangisi rahim yang terburai

Aku mendengar suara wanita menderu gagah berani

Aku mendengar dalilnya tentang nasib buruh yang sial

Marsinah ?

Engkau di situ ?

Marsinah ?

Engkau yang mengajukan dalil itu ?

Membantah dalil-mu dengan dalih

Membantah dalil-mu dengan bayonet dan bedil

Dengan popor dan injakan sepatu boot dan sepatu lars

Ketahui-lah Marsinah-ku mereka orang-orang tidak berdaya

Marsinah

Engkau di situ ?

Marsinah

Engkau dengar kami ?

(buat para Wanita Indonesia Pemberani – melebihi Nenek-ku Cut Nya’  Din !)

Jakarta , 02 Mei 2010 MWA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun