Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Features (13) Kisses–Ciuman–Berciuman

16 April 2010   02:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:46 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya detik-detik ciuman itu berlalu senyap saja, karena penuh gelak tawa. Lho !

Yang paling indah adalah ciuman Ibu-bayinya, Bapa dengan anaknya yang balita --- dan semuanya indah ciuman orang tua menghantarkan anaknya yang akan bepergian --- begitu pula sebaliknya.  Ingat ciuman Ayah-Bunda sewaktu anda diwisuda ?

Itu berikut doa dalam degupan jantung --- semua pihak berbahagia !

Anda melupakan detik-detik ketika anda mencium kening isterimu --- saat baru saja diresmikan dalam akad Nikah.   Detik-detik-nya terlupakan, tetapi momen itu abadi !

Si gadis memegang bahu kekasihnya --- kedua tangan kekasihnya memikat kedua pipi gadis itu.  Naluriah , tangan berpindah dalam hitungan detik,  kedua pasang bibir itu bisa berpagut.  Mungkin kali pertama itu hanya sesaat.  Detik-detik itu membakar.

Mungkin disusul pagutan kedua, ketiga ..................detik-detik naluriah yang sangat mengesankan.

Setelah itu --- atau lain waktu, kalau pelukan, kalau suasananya, kalau, kalau lain lagi .............ciuman itu bisa membakar nafsu.

Dalam Bahasa Latin dinyatakan "Est etiam lacuisse sibi quotacumque voluptas, ada nafsu di dalam diri, itu merupakan sebuah kenikmatan tersendiri.. Lha ?

Mau apa lagi ?  Hati-hatilah kalau anda pasangan yang belum menikah !

Ada macam-macam ciuman di bagian tubuh lawan --- untuk menghormati Orang tua, atau lebih tua, guru , atau Kyai --- ciuman pada punggung tangan beliau.  Indah dan santun.

Memang adakalanya ada juga  adat mencium punggung tangan Wanita terhormat oleh seorang gentleman.  Okay ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun