Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Features (14) Kekuatan Newsticker Kasus “Kebijakan Bank Century”

17 April 2010   00:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:45 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_120152" align="alignright" width="298" caption="Bank Century/Admin (Kompas)"][/caption] Wow, lihat pojok kiri bawah Channel Metro TV "Mengawal Kasus Bank Century" --- Rakyat dan Masyarakat  Anti Korupsi ,Suap, Penyalahgunaan Wewenang, dan Kebijakan yang merugikan negara --- menjadi tetap terpelihara semangatnya. Opini tuntutan Penyelesaian aspek Politik dan Penegakan Hukum  berlanjut.  Lanjutkan ! Tetap Waspada dan Siaga. Tuntaskan penyelesaian Kasus Skandal Bank Century. Misi Newsticker itu  membangkitkan dan memelihara Opini masyarakat untuk jangan tanggung-tanggung "Memberantas Korupsi"--- Inilah momen untuk bertindak ! Pathologi Sosial di masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat berbahaya --- bisa hancur Bangsa ini.   Ini bom waktu itu : Ø      Korupsi menghancurkan APBN, memporak perandakan Kebijakan Fiskal (yang kaya bertambah kaya , yang miskin tak terurus) Ø      Korupsi meremukkan Kebijakan Moneter, Cadangan Devisa, Kurs Rupiah bisa eksplosif, Krisis terjadi se-waktu-waktu Ø      Suap merusakkan Budaya Bangsa, merusakkan mental Birokrat dan Aparat (Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUD HANKAM) Ø      Kebijakan dalam Negara ini menjadi amburadul --- seperti Gempa memakan Gempa.  Rumit dan menjadi Bencana. Ø      Masyarakat menjadi pendendam, masyarakat menjadi "Iri Sesamanya" --- menjadi pengamuk ke semua Establisment ! Ø      Generasi Indonesia berikutnya menjadi Gene perusak, lemah, dan mudah ditundukkan Imperialis.  Berpikiran kacau ! Ø      Hutang Luar Negeri akan tambah menjerat, APBN tetap Defisit ---  Quo Vadis ? Pemimpin Bangsa-ku di mana pun Engkau berada --- lakukanlah Strategi Kebudayaan yang Tanggon - Tangguh -Trengginas. Berani - Tangguh dan Cekatan !   Save Our Nation.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun