Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Planet Kemiskinan (13) PHK Kesatu dan PHK Kedua

4 April 2010   10:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ada tawaran pekerjaan bagi Mansyur, yakni bagian memahat batu nisan dan membuat cowek di tetangga desa --- ia bisa berjalan atau menggunakan speda untuk pergi dan pulang bekerja, jadi hemat --- tetapi pekerja harian itu tidak tetap, sangat tergantung pesanan, dan di hitung-hitung upah yang diperoleh pun sangat minim. Antara Rp.15.000 sampai Rp. 20.000 sehari. Ia menyerah saja --- ia tidak mengerti bagaimana nanti cara istrinya menyiapkan makanan untuk mereka ber-enam.

“Bu, kalau ada pekerjaan, bapak bisa mendapat pembayaran Rp. 15.000 atau Rp. 20.000 bu --- itupun kalau ada pesanan bu, Anak-anak sekolah 'kan gratis.”

“Apanya yang gratis pak, ada-ada saja nanti uang sukarela yang diminta, pak”

Dua manusia itu seperti kehilangan kata dan pemecahan --- senyap, kelu dan buntu otaknya. Karena mereka jadi ingat urunan listrik yang juga harus disisihkan --- kalau tidak listrik diputus --- dan anak-anaknya tidak bisa belajar malam-malam.

“ Pak, apa saya jadi pembantu saja pak ?”

“Kalau menginap tidak boleh Rum --- nanti anak-anak dan bapak keleleran lho, kamu cukup-cukupkan-lah sebisa-bisanya...............nanti bapak keleleran. “

Rumisih isteri Mansyur hanya tersenyum, tersipu-sipu. Hanya itu hiburan mereka.

Apa lagi yang bisa diraih mereka ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun