Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serial Spionase (03) Operasi “San Antonio”

28 Februari 2010   05:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:42 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sandi agar Tuan Margo terbang ke ColomboRio de JaneiroLima.Di Colombo Tuan Margo dapat konfirmasi bahwa outstanding cargo boleh ditranship ---barang itu dari salah satu pelabuhan di Somalia , melewati daerah rawan pembajakan, lanjut ke Madagaskar. Tranship di sana.

 

Dari Colombo langsung ke Rio de Janeiro ---di daerah Resort di tepi pantaiVitoria,Tuan Margo bertemu dengan Tatiana dan Mr. Reyes dari San Antonio, Texas.Orang ke-empat adalah Orgolavsky yang datang setelahberkeliling dari Abkhaszia,

 

Pembicaraan mereka ber-empat menitik beratkan --- perkembangan pengaruh Russia di Venezuela dan Bolivia, mereka tertarik dengan pembangunan basis Rudal Russia dengan Venezuela, KapalPerang Russia sedang berlabuh di Pelabuhan La Guaira.Agen mereka di Venezuela belum memberi konfirmasi berapa besar amunisi yang dibongkar di pelabuhan tersebut.

 

Orgolavsky memberikan evaluasi tentang sikap Presiden DimitryMedvedev, yang  segera membangun Pangkalan Misil di Kaliningrad sebagai jawaban terhadap sikap Amerika Serikat, mencoba membangun perisaiRudal Patriot di Rumania dan Ukraina (ini rencana sejak Presiden Bush, tetapi tampaknya dievaluasi Presiden Obama).


Sementara itu disorotkan Film tentang penjelasan evaluasi terakhir dari Dale Carnegie Moscow Centre, tampaknya analisa dari Rose Gottemoeller, Sang Director. “ Lebih baik Amerika Serikat berfokus menghancurkan Taliban di Afgahnistan dan Pakistan --- dari pada mengurusi hubungan yang memang berat dengan Russia.”

 

Digambarkan pula, Andrei Piontkovsky, pengamat Russia yang saat ini bekerja di Hudson Institute di Washington DC menyatakan, sebagai Perdana Menteri Vladmir Putin tengah bekerja keras untuk memulihkanekonomi yang dikepung ancaman keterpurukan. “Keajaiban ekonomi Putin telah berakhir. Ia sedang berkonsentrasi memerangi imperialisme Amerika. “


Tatiana hanya mendengarkan dengan seksama, ia tetap menyaksikan video itu..

 

Tayangan selanjutnya, ulasan senada dari Kolomnis Dimitry Oreshkin yang membenarkan bahwa konfrontasi Russia dengan Amerika Serikat, adalah taktik dasar bagi kepemimpinan otoritaran untuk mengalihkan ketidakpuasan di dalam negeri.

 

TayangandanUlasan tersebut untuk mereka perhitungkan supply senjata dari Asia Tengah untuk pasaran Asia Selatan dan Timur Tengah ---apalagi ada laporan bahwa Al Qaeda akan meningkatkan tekanan di Yaman Utara, untuk mengalihkan tekanan Amerika Serikat di Afghanistan dan Pakistan.

Mereka juga menunggu konfirmasi kebutuhan Kelompok Maoist di India.   Agen mereka di sana, Shumbaar Singh sedang berada di Uthar Pradesh mencari kontak dengan pihak Maoist.

 

Perang di negara Afrika juga menjadi fokus Biro Pengkajian diDubai --- karena mereka akan mendaya gunakan perusahaan yang dibeli dari Viktor, juga jaringan supply senjata yang dikuasaiViktor di Afrika --- yang berasal dari Asia Tengah. Tampaknya makin saling menguntungkankolusi mereka menghandling perang di Afrika.

 

Tatiana terbang ke Dubai untuk mengevaluasi kebobrokan pasaran property di sana --- kemudian dengar-dengar ia akan melanjutkan perjalanan ke Indonesia dan Australia.



Tuan Margo mendapat kepastian bahwa senjata yang sekarang sedang berlayar dari Madagaskar, sebelum tiba di Columbia, telah dikonfirmasi barter dengan heroin, cargo yang saat ini sudah berada dikapal Mv. Latina Oya --- etd Tumaco Februry, 28.


Cargo dari Mr. Roberto Su dari jaringan Madelin yang ahli logistik perkapalan.Di depan pelabuhan di Ceylon, rencananya kargo akan tranship dengan kapal motor untuk menyusuriBangladeshMyanmar – Thailand Selatan – terus ke pelabuhan tikus di Riau, Indonesia.

 

Tuan Margo lega bahwa kedua transaksi yang menjadi tugasnya telah dioperasikan dengan sangat baik. Ia terbang ke Tripoli , untuk bertemu dengan Pangeran Scissid --- lantas ke Dubai, akan menyaksikan jebolnya akuarium di Oceanary,paling lambat medio Maret sudah di Jakarta.Untuk mengevaluasi pekerjaan Kartika Likyu---fashion show batik untuk musim panas.

 

Di atas Atlantik Tuan Margo masih dibebani oleh kasus Bank Century --- transfer USD100 juta belum bisa direalisir --- menunggu hasil aman skandal itu di DPR-RI.Ia meneguk sampanye untuk melegakan tenggorokan-nya , seperti kering dan perih.Ia menyesal kemarin malam hampir jatuh setelah menenggak Tequila, dalam acara minum-minum dengan Mr. Reyes.

 

Mr. Reyes sendiri, rencananya akan ke sebuah kota kecil di Teluk Meksiko --- membicarakan penjualan roket dari Asia Tengah untuk masuk ke Nigeria --- Pangeran Scissid telah merampungkan deal dengan pihak pemberontak di sana.


Dia akan bertemu dengan Sheik Al-Gamar Jidda, sorang Kuasa Usaha perusahaan-perusahaan minyak di Afrika timur – terutama logistik barang-barang untuk Eksplorasi dan Produksi minyak ex Pabrik-Pabrik di Houston. Amerika Serikat.

 

Reyes tersenyum menatap panorama ombak di Teluk Meksiko --- ia puas OperasiSan Antonio sukses --- pihak FARC telah menyelesaikan transaksi Narkotik dibarter dengan senjata.


Berikut ini transaksi Roket dan kebutuhan operasi minyak untuk Afrika timur. Ia menapakkan kakinya ke kapal pesiar mewah milik pribadi bernama “Amazons”--- di haluannya ada patung Ratu Penthesilea, ratu suku para wanita di Asia Kecil.


Suaviter in modo, fortiter in re ---Gentle in manner, firm in action.

Santun dalam bersikap --- Tegas dalam keputusan !

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun