Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hello Indonesia-ku (05) Hikmah Kata-kata Mutiara

30 Januari 2010   01:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:11 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Look To This Day !

Listen to the exhortation of the dawn !

Look to this day !

For it is life, the very life of life.

In its brief course lie all the verities

and realities of your existence:

The bliss of growth,

The glory of action,

The splendor of beauty.

For yesterday is but a dream,

And to-morrow is only a vision;

But to-day well-lived makes every

yesterday a dream of happiness,

And every to-morrow a vision of hope.

Look well therefore to this day !

Such is the salutation of the dawn.

(Sanskrit Prayer, On True Happiness, edited by Betsy Rose, Toppan Coy, Ltd., Tokyo , Japan)

The happiest personis the person who thinks the most interesting thoughts.”

(Anonymous , idem ditto)

Dimana-mana manusia hidup dalam gelanggang politik, karena itu adalah bagian daripada Budaya manusia. Tetapi apakah hakekat dari ‘politik’ ?

Hakekatnya : hanya perjuangan ‘kepentingan’ dengan berbagai motif.

Ada politik di kampung, ada politik di Kantor , ada politik di pedesaan, ada politik di Panggung Antar Bangsa.  Semuanya adalah  "Hanya perjuangan Kepentingan…….lah."

Politik adalah masalah Siapa mendapat apa, Kapan, dan Bagaimana."

(Harold Laswell)

Situasi ancaman atau tekanan yang menakutkan pernah diceritakan oleh petinggi penting negeri jiran ketika di masa-masa krisis, Malaysia yang dipimpin Mahathir Mohamad menolak dibantu IMF. Saat itu kritik dan caci maki diarahkan kepada Malaysia dan Mahathir dengan membandingkan Indonesia yang “cerdas” yang telahmeminta atau “memanfaatkan” bantuan IMF. Hasilnya Malaysia selamat dan jaya. Sementara Indonesia terpuruk, bertambah utangnya dan berkurang asetnya.

Kini Malaysia, negeri yang relatif kecil dan tidak dipuji Bank Dunia itu telah mampu berinvestasi besar-besaran di Indonesia yang “hebat dan sukses”. Selamat bermimpi ! “

(DR Fuad Bawazier, Republik Keluh Kesah, Penerbit RMBOOKS, Graha Pena Jakarta, 2007)

Seorang sahabat, gadis Melayu di Ipoh menitipkan kata-kata bijak seperti ini ,

Hati-hati mengangkat cangkir mangkok yang penuh “

Kiranya pepatah inidapat menyadarkan anda --- kapan pun, dalam menghadapi masalahdi kantor, di komunitas-mu, bahkan di rumah-mu !Hati-hatilah menayang masalah yang sensitif.

Dari majalah Hotel, ada beberapa kata-kata mutiara yang menyadarkan, membekali, dan mencerahkan :

You --- Take people as far as they go, not as far as you would like them to go “

Life is change, growth is optional.Choose wisely “

A fine is a tax for doing wrong.A tax is a fine for doing well. “

Pantas saja banyak Perusahaan Besar dan BUMN menunggak pajak.Karena orang Indonesia bersikap “berjasa sekecil debu pun, mereka telah meminta imbalan besar, fasilitas mahal ; dan berbuat salah bukan dosa --- itu kebijakan untuk berbuat “.Lho ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun