"eh ndra, denger-denger katanya kita mau diajakin uklam-uklam ke desa rangkat" sigit membuyarkan lamunan hendra.
"heee?? uklam-uklam?? opo kui???" tanya hendra dan jenni setengah terkejut setengah gak mudheng
"mlaku-mlaku a.k.a jalan-jalan kang massssssss" jawab sigit yang menyadari kedua sahabatnya itu tidak mengerti bahasa yang digunakannya.
"maap...maap...lagi ajar bahasa walik'an khas kota apel" sambung sigit lagi sambil cengengesan.
"owalah...tak kiro opo...aku g ngerti tuh rencana jalan-jalannya. emang kemana jhe? sopo wae yg ikut?" hendra nyrocos.
"jalan-jalan?? asyiiiikkkkkkkk" teriak gugun dan jenni serempak sambil lompat-lompat salto jumpalitan di kelas, sampai-sampai menimpa ngashim yang lagi tiduran.
"jalan-jalan kemana e?" ika dan unyil tidak mau kalah penasaran.
"gini...gini...kemaren secara tidak sengaja aku ndengerin bu guru mesha dan pak Yuladi ngobrol tentang akan mengajak jalan-jalan kita. tapi mereka ndak ngomong kapan dan ke mana nya" sigit menjawab pertanyaan teman-temannya.
selagi asyik mengobrol ngalor ngidul ngetan ngulon tentang rencana bu guru mesha dan pak kepsek yula tentang acara jalan-jalan, tiba-tiba pak kepsek yula masuk kelas bersama bu guru mesha. semua terdiam terhenyak terhening terpaku menatap dua makhluk yang ditenteng, eh, digandeng oleh bu guru mesha dan pak kepsek yula.
mereka menatap serius pada dua makhluk yang masih asing bagi mereka. seorang lelaki dengan gaya ala artis korea, dan satu nya lagi seorang gadis yang suka senyum-senyum sendiri.
dalam pikiran pandawa dan ika serta unyil, "ini makhluk dari planet mana ya? bakal nambah aneh ni sekolah" sambil geleng-geleng kepala.