Mohon tunggu...
Muziburrahman Mbozo
Muziburrahman Mbozo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hidup tanpa tantangan tidak patuh untuk dijalani, layang-layang terbang bukan karena mengikuti arus tapi justru menentangnya. :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasehat Seorang Sahabat : Jodoh itu dari Allah

5 Februari 2015   09:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:48 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**

Memang dari dulu aku masih merindukan si dia, entah kenapa bayangannya masih tetap ada. Dan yang lebih mengherankannya lagi si dia itu selalu muncul dalam mimpiku. dan terkadang  di dalam mimpi itu dia datang kerumahku dan makan bersama keluargaku, di lain waktu mimpi itu hadir lagi dengan cerita yang berbeda tentunya. Di dalam mimpi itu aku bersama orang tuaku datang kerumahnya untuk melamar si dia dan tak lama kemudian aku pun terbangun. Oh, ternyata hanya mimpi. Kejadian mimpi itu sudah lebih dari 5 kali, bahkan akupun sendiri bingung kenapa si dia selalu muncul. Apakah ini pertanda dia jodohku? Ah, kenapa juga aku harus percaya dengan mimpi-mimpi itu. Bukankah mimpi itu hanya bunga tidur saja... Cetusku dalam hati...

***

Setelah lama berbincang-bincang dia mulai menasehatiku.

"Jodoh itu sudah diatur oleh Allah, jadi apa yang harus kita takutkan. bukankah Jodoh tidak akan kemana-mana? Ah, kamu ini. seperti tidak belajar agama saja. Ingat sahabatku, Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik dan begitupun sebaliknya. Jadi tugas kita hanya memperbaiki diri saja agar nantinya kita lebih baik lagi. Tidak ada yang perlu disesali jika memang dia bukan jodohmu sahabatku. Wanita masih banyak, bisa jadi yang kamu anggap baik itu belum tentu baik bagimu. Tahukah kamu sahabatku, Allah itu tahu yang terbaik bagi hamba-hambanya yang percaya akan kasih sayang-Nya. Lalu, apa yang harus kamu takutkan? kamu takut tidak mendapatkannya? kamu takut tidak bisa hidup tanpanya? Ah, itu omong kosong. Jangan jadikan cintamu buta. Tidak ada cinta yang indah kecuali yang Allah tanamkan dalam hati hamba-Nya dengan penuh cinta dan kasih sayang-Nya"

Sejenak ku terdiam, ada rasa bersalah dalam diriku ketika mendengar nasehatnya. Seketika itu, entah kenapa ku hanya bisa mengiyakan apa yang dibicarakannya.

Diapun melanjutkan...

"Apakah kamu berfikir bahwa sekuat apapun usahamu untuk mendapatkannya, kalau memang tidak jodoh maka tidak akan pernah menyatu. Sahabatku, Oleh karna itu tugasmu adalah berdoa kepada Allah agar kalau memang dia jodohmu maka mohonlah untuk didekatkan dan kalau bukan mintalah untuk dijauhkan. Dan mintalah kepada Allah agar cinta yang ada padanya untuk dijaga sehingga tidak salah tempat"

Setelah lama merenung, ternyata memang benar kalau cintaku selama ini hanya cinta buta. Aku tidak pernah berfikir kalau yang menetapkan jodoh itu Allah, lalu kenapa aku terlalu pusing memikirkan jodohku. Bukankah aku sebaiknya sibuk memperbaiki diri saja. Itukan lebih baik daripada aku buang-buang waktu untuk memikirkannya.

Akhirnya setelah lama menasehatiku dia pun menutup teleponya sembari mengucapkan salam.
Malam pun tak terasa panjang, tidak terasa waktu sudah mulai pukul 3 pagi ketika kutuliskan cerita ini. Mataku mulai tak bersahabat, bahkan pikiranku sudah mulai menuju ke alam lain. Ku akhiri tulisan ini... Aku pun tertidur lelap.

Surabaya, 05 Feb 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun