Mohon tunggu...
Muzhidah
Muzhidah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru pembelajar dan guru merdeka. Guru merdeka yang selalu selamat dan bahagia agar selalu bisa berbagi kebahagiaan kepada semua orang melalui tulisan dan konten yang menginspirasi. Guru itu Ing Ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa dan Tut wuri handayani. Guru juga tetap belajar. Karna guru adalah pembelajar sejati. Salam Guru Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnal Dwimingguan Modul 1.1 CGP Angkatan 10

21 April 2024   23:00 Diperbarui: 21 April 2024   23:42 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum Warahmatullohi Wabarokatuh, Salam dan Bahagia.

Perkenalkan saya Muzhidah EWN Laila, S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 10. Kelas 270 Kabupaten Jombang. Pada kesempatan kali ini saya akan meyampaikan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan pada modul 1.1 tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara. Jurnal ini sebagai refleksi diri setelah dua minggu mengikuti kegiatan Pendidikan CGP yang kedepannya akan ditulis secara rutin selama dua mingguan sebagai tugas yang harus dikerjakan oleh calon guru penggerak.

Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.

  1. Fact (Peristiwa)

Mulai dari mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep di forum diskusi yang dipimpin dan dipandu oleh fasilitator Yaitu ibu Sri Ayu, yang begitu sabar membimbing kami menjadi lebih berani menyampaikan pendapat dan bergerak maju menjadi guru yang berpihak pada murid. Dari pembelajaran di LMS yaitu "Mulai dari diri dan Eksplorasi Konsep" ini kami mengetahui dan mulai memahami tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran, kami diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan sesama teman Calon Guru Penggerak dari berbagai sekolah baik, SD,SMP, SMA maupun SMK.

Dua pekan sudah saya menambah wawasan, mengasah kemampuan melalui LMS tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -Ki Hadjar Dewantar. Adapun serangkaian kegiatan yang dipelajari dalam LMS, adalah mulai dari diri , eksplorasi konsep , Ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman yang disampaikan oleh instruktur yang diadakan melalui Google Meet tentang pemahaman secara mendalam konsep dasar pemikiran Filosofis Ki Hajar Dewantara dan relevansinya dengan pendidikan abad 21, koneksi antar materi, serta aksi nyata yang telah saya lakukan.

Dan juga kegiatan saat orientasi lokakarya bertemu dengan pengajar praktek yang membimbing kami dengan semangat bahkan di bulan Ramadhan. Banyak mendapatkan pembelajaran mengenai ice breaking, cara menyampaikan materi, mengungkapkan ide dan gagasan dan permainan seru lainnya.

  1. Perasaan (Feeling)

Telah dua minggu berlalu dalam mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak. Saya merasakan ragu pada awalnya, bisakah saya mengikuti kegiatan ini sedangkan banyak sekali tugas sekolah yang harus saya selesaikan. Tapi yang lebih saya rasakan adalah perasaan Bahagia dan bangga menjadi bagian dari Calon Guru Penggerak yang akan menjadi pemimpin pembelajaran.

Perasaan senang bisa bertemu dengan banyak orang yang hebat-hebat sehingga bisa menumbuhkan semangat dalam menjalani kegiatan CGP ini. Apalagi rekan-rekan CGP selalu dengan riang gembira saling support dalam pembelajaran walaupun kegiatan lebih banyak melalaui daring, namun kami sudah seperti layaknya keluarga. Tidak ada persaingan, yang ada hanyalah saling support, saling membantu satu sama lain. Sering mengingatkan jika kita belum mengerjakan tugas di LMS. Perasaan ragu berubah menjadi semangat dan bahagia karena dukungan yang kuat dari sesama rekan, fasilitator, pengajar praktek dan instruktur.

Dalam dua minggu ini saya memperoleh ilmu mengenai filosofi Ki Hajar Dewantara. Guru harus mengutamakan murid, menghamba pada murid, mengenal karakter murid , memerdekaan murid belajar sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Saya baru memahami bahwa guru itu layaknya petani, yang menanam padi atau tanaman lain. Petani akan mempelajari tanah yang akan ditanami, menanam benih , menyiram dan lain-lain. Demikian juga dengan guru, sebelum mengajar, guru harus memahami murid, apa yang akan di ajarkan, fasilitas, metode dan model pembelajaran apa yanga sesuai dengan murid.

  1. Pembelajaran (Findings)

Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -- Ki Hajar Dewantara mengajarkan saya pentingnya memahami murid. Maka dari itu saya mengimplementasikan pemikiran pemikiran KHD dalam pembelajaran walaupun belum maksimal. Ada kata pepatah mengatakan "learns by doing". Belajar sembari mempraktekkannya. Sedikit demi sedikit, lama-lama akan terbiasa mengimplementasikan pada pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas. Sehingga saya bisa menerapkan secara sadar akan pentingnya peran seorang pendidik saya juga akan berupaya untuk menjadi pendidik yang berkualitas dengan selalu terbuka terhadap perubahan dan mengikuti perkembangan teknologi dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio kultural budaya dalam Masyarakat sekitar. Saya akan berusaha menjadi guru yang dirindukan oleh murid dengan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada Murid, saya akan belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran minimal untuk sekolah saya atau teman sejawat saya yang akan mengeksplor kemampuan saya yang selama ini belum maksimal saya kembangkan dan terus berinovasi sehingga pembelajaran saya bisa berjalan dengan baik dan sesuai perkembangan teknologi. Yang tujuannya untuk pendidikan yang memerdekakan murid dalam mengembangkan kemampuannya sesuai bakat dan minat yang dimiliki.

  1. Penerapan (Future)

Pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional -- Ki Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk berupaya melakukan hal-hal terbaik dalam proses pendidikan dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai seiring dan selaras dengan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Sebagai contoh :

  • Mengubah metode dan model pembelajaran di kelas yang saya ampu, mulai menerapak model dan metode pembelajaran yang bervariasi yang saya tuangkan dalam modul ajar dan saya praktekkan di kelas saya.
  • Dulu saya jarang menggunakan teknologi dalam pembelajaran, maka sekarang dan akan saya lakukan untuk memberikan pelayanan yang baik sesuai kodrat zaman, contohnya: membuka kelas canva, membuat assessment dengan Quizziz, ,membuat bahan ajar dengan video pembelajaran sendiri maupun dari internet.
  • Mulai menghadirkan asesement diagnostic di awal pembelajaran, membuat kesepakatan kelas dan yang merancang adalah murid sendiri .
  • Mulai membiasakan perilaku yang baik di kelas sebagai menguatkan profil pelajar Pancasila.
  • Belajar bikin ice breaking di saat pembelajaran agar murid tidak bosan di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun