Mohon tunggu...
Muzeliati Muzeliati
Muzeliati Muzeliati Mohon Tunggu... Guru - SMA Negeri 2 Tambang

Guru penggerak angkatan 3 Kab Kampar dan Mahasiswa S2 Magister Pedagogi Universitas Lancang Kuning

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudahkah Peserta Didik Merdeka dalam Kurikulum Merdeka

23 Desember 2023   10:32 Diperbarui: 23 Desember 2023   11:42 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  www.pinterest.com

Merdeka dalam KBBI adalah bebas / tidak terikat. Bebas dalam hal apa, mari kita bahas. Sekolah saat ini menggunakan kurikulum merdeka. Adapun Inti dari kurikulum merdeka ini adalah Merdeka Belajar. Hal ini di konsep agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolak ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai sehingga akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah. 

Namun sering sekali ini hanya sebagai teori semata  namun implementasi di sekolah, peserta didik banyak yang belum merdeka. Salah satu faktornya yang terlihat jelas di sekolah yaitu ada sebagian Guru masih berada di zona nyaman (comfort zone) yaitu tidak mau upgrade diri sesuai dengan perkembangan zaman, masih menggunakan cara lama dimana pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru tersebut menggunakan metode ceramah dan  peserta didik harus  menguasai semua materi yang diajar. Guru menjadikan dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar. 

Jauh sebelum kurikulum merdeka ini ada, Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa mendidik dan mengajar bukanlah sekedar mentransfer pengetahuan, tetapi sebuah proses memanusiakan manusia dalam segala aspek kehidupan. Proses ini harus memerdekakan manusia baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani. Hal ini juga sesuai dengan teori belajar humanistik yaitu teori belajar yang memanusiakan manusia. Dimana pembelajaran dipusatkan pada pribadi seseorang. Teori ini tidak lepas dari pendidikan yang berfokus pada bagaimana menghasilkan sesuatu yang efektif, meningkatkan kreativitas dan memanfaatkan potensi yang ada pada seseorang. 


Akhir kata, mari kita kembali pada tujuan kurikulum merdeka yang sebenarnya yakni melatih kemerdekaan dalam berpikir para peserta didik. Guru sebagai fasilitator dalam membantu peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir yang mendalam, memahami konsep secara menyeluruh, serta mengaplikasikan pengetahuan dalam situasi nyata. Selain itu guru juga harus mampu berperan dalam menginspirasi dan mendorong minat serta motivasi belajar peserta didik. Strategi dalam pembelajaran juga bisa menggunakan pembelajaran berdiferensiasi dimana pembelajaran berpusat pada peserta didik sesuai dengan kesiapan belajar, minat belajar dan profil / gaya belajar peserta didik. Semoga peserta didik kita merdeka dalam kurikulum merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun