Dalam kaitan ini Al-Qur'an  dipelajari dalam tatanan kronologisnya. Mengawali dengan pemikiran terhadap bagian-bagian wahyu paling awal akan memberikan persepsi yang cukup akurat mengenai dorongan dasar gerakan Islam, sebagaimana dibedakan dari pranatapranata yang dibangun belakangan, Dan demikianlah seseorang hams mengikuti bentangan Al-Qur'an sepanjang karir Nabi Muhammadsaw. Metode historis ini akan banyak menyelamatkan kita dari penafsininpenalsiran Al-Qur'an yang semenamena.
Di samping menetapkan makna rincian-rinciannya, metode ini juga akan menunjukJcan secara jelas makna keseluruhan Al-Qur'ansebagai suatu yang koheren Sedang tentang langkah kedua pembedaan antara ketetapan legal dengan sasaran dan tujuan AlQur'an.
Setelah aplikasi langkah pertama ketetapan-ketetapan legal Al-Qur'an dan sasaran serta tujuannya. Karena Al-Qur'an biasanya menjelaskan alasan-alasan bagi pernyataan-pernyataan legal spesifiknya Sementara tentang langkah yang ketiga, adalah memahami dan menetapkan sasaran serta tujuan AlQur'an dengan mempertimbangkan latar belakang sosiologisnya, yaitu lingkungan dimana Nabi Muhammad saw bergerak dan bekerja. Hal ini akan mengakhiri penafsiranpenafsiran Al-Qur'an yang semenamena. Pendekatan ini akan bergunadan merupakan satu-satunya cara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H