Mohon tunggu...
Muzakki Bashori
Muzakki Bashori Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inkubator Mahasiswa Berprestasi Jurusan Sejarah Tuai Puluhan Prestasi Nasional

19 November 2023   20:48 Diperbarui: 19 November 2023   20:48 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan rekapitulasi sementara yang dirilis oleh bidang kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Semarang (UNNES), hingga triwulan pertama di tahun 2023 berakhir, tidak ada satu pun mahasiswa Prodi Pendidikan dan Ilmu Sejarah yang berhasil meraih prestasi di bidang akademik dan non-akademik. Nihilnya prestasi ini membuat Jurusan Sejarah menempati ‘peringkat terbawah’ di antara jurusan-jurusan lain yang ada di FISIP dalam hal torehan prestasi di triwulan pertama tahun 2023. Hal ini semakin diperkuat dengan rendahnya capaian mahasiswa Jurusan Sejarah dalam kompetisi paling bergengsi antarmahasiswa, yaitu Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Fakultas tahun 2023 yang baru saja diselenggarakan beberapa bulan yang lalu. Dari tiga wakil Jurusan Sejarah, tidak ada satu pun yang berhasil melaju ke tingkat universitas, bahkan menembus enam besar saja pun tidak bisa diraih. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani dan dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan nantinya dapat mempengaruhi citra, kredibilitas, performa, dan akreditasi jurusan.

Banyak hal yang menjadi faktor penyebab rendahnya prestasi mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Anwar[1] mengungkapkan bahwa hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh belum adanya unit pembantu bidang kemahasiswaan dalam melakukan program khusus pembinaan prestasi bagi mahasiswa. Minimnya kegiatan literasi di kalangan mahasiswa[2], rendahnya daya saing mahasiswa[3], dan kurangnya informasi seputar kompetisi dan fasilitas untuk mengikuti kompetisi tersebut[4] juga disinyalir menjadi alasan paceklik prestasi mahasiswa di beberapa instansi. Motivasi (untuk lebih dalam mempelajari sesuatu) juga menjadi salah satu elemen kuat terkait partisipasi pelajar/mahasiswa dalam sebuah kompetisi[5],[6]. Absennya motivasi ini dapat memicu lesunya semangat pelajar/mahasiswa untuk menambah pengalaman melalui kompetisi-kompetisi yang rutin ditawarkan setiap tahun.

Situasi di atas patut disayangkan karena berpartisipasi dalam sebuah kompetisi akademik dan/atau non-akademik memberikan banyak manfaat[7],[8];[9],[10]. Pengalaman, jejaring/teman baru (networking), keterampilan tertentu (misal, public speaking, menulis), pengetahuan/wawasan, hadiah pembinaan, dan sertifikat keikusertaan adalah keuntungan (benefit) yang dapat diperoleh oleh mahasiswa manakala mereka ikut serta dalam lomba. Terlebih, ketika mahasiswa berhasil meraih juara (peringkat 1/2/3), mereka dapat memasukkan prestasi tersebut ke dalam curriculum vitae (CV) mereka, sehingga rekam jejak prestasi mereka nantinya akan dapat ditelusuri. CV dengan, salah satunya, torehan prestasi gemilang dapat meningkatkan kemungkinan untuk lolos seleksi beasiswa pendidikan (S2/S3) dan/atau diterima kerja di suatu instansi/perusahaan yang mengedepankan track record yang mumpuni.

UNNES yang baru-baru ini menasbihkan diri sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) gencar meneruskan tradisi berprestasi di semua lini, termasuk di kalangan mahasiswa. Banyak event lomba telah rutin diselenggarakan setiap tahun, baik yang dikoordinir oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Jurusan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas, Lembaga Kemahasiswaan (LK), pihak universitas, dan lain-lain. Selain itu, prestasi mahasiswa merupakan salah satu unsur penting Indikator Kinerja Utama (IKU), khususnya IKU 2. Capaian IKU ini (dan IKU-IKU yang lain) sangat penting bagi universitas untuk menjaga reputasi, kredibilitas, performa, dan kualitas agar tetap bisa bersaing di antara universitas-universitas lain yang ada di Indonesia dan di tingkat internasional.

Merespons hal ini, Jurusan Sejarah seyogyanya mengambil bagian/peran penting dalam membantu membina mahasiswa berprestasi di tingkat jurusan. Sayangnya, upaya yang telah dilakukan hingga saat ini tampaknya masih belum optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah program rutin terintegrasi dan kolaboratif yang disusun secara sistematis untuk dapat membantu mahasiswa meraih prestasi yang lebih baik (akselerasi) di tahun 2023 ini. Tim Pengusul telah berhasil merancang dan melaksanakan sebuah program bernama Inkubator Mahasiswa Berprestasi (Inmapres) Jurusan Sejarah. Dengan mengadopsi dan mengadaptasi konsep inkubator-inkubator yang sudah ada yang umumnya digunakan untuk kepentingan bisnis, Inmapres ini diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif dalam menumbuhkan motivasi berprestasi dalam diri mahasiswa dan mencetak mahasiswa-mahasiswa dengan segudang prestasi. Selain kuantitas (banyaknya prestasi), program ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas mahasiswa dalam berbagai aspek, misalnya dalam hal melatih public speaking, menulis, presentasi, berdebat, serta berpikir kritis dan inovatif.

Solusi dan Target
Solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan di atas adalah program Inkubator Mahasiswa Berprestasi (Inmapres) Jurusan Sejarah. Inmapres Jurusan Sejarah adalah program yang bertujuan untuk membantu mahasiswa Jurusan Sejarah yang memiliki potensi atau prestasi akademik (dan non-akademik) yang tinggi dalam mengembangkan ide-ide inovatif dan memfasilitasi mereka untuk menjalankan ide atau gagasan mereka. Program ini memberikan berbagai sumber daya, dukungan dan pelatihan yang dibutuhkan mahasiswa untuk mempercepat pertumbuhan potensi mereka.

Istilah inkubator akhir-akhir ini sering dilekatkan dengan dunia bisnis atau usaha (start-up)[11],[12],[13],[14],[15]. Dalam pengabdian kepada masyarakat ini, program Inmapres yang kami jalankan berfokus kepada beberapa kegiatan inti, yakni:
1. Identifikasi tujuan dan sasaran;
menentukan tujuan dan sasaran dari inkubator mahasiswa berprestasi yang didirikan. Adapun tujuan dari program ini adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa yang berprestasi dalam berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik. Sedangkan, sasaran atau target dari program ini adalah mahasiswa Jurusan Sejarah (Prodi Pendidikan dan Ilmu), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang, dengan kriteria maksimal semester 6.
2. Pembentukan tim pengelola;
membentuk tim pengelola yang terdiri dari dosen dan mahasiswa (dan praktisi, apabila diperlukan) yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam pengembangan bakat dan prestasi mahasiswa.
3. Perumusan program-program unggulan;
menentukan program-program unggulan yang diselenggarakan di bawah payung inkubator mahasiswa berprestasi. Program ini dapat mencakup pelatihan, seminar, workshop, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membantu meningkatkan bakat dan prestasi mahasiswa.
4. Seleksi mahasiswa;
melakukan seleksi untuk memilih mahasiswa yang memiliki potensi dan prestasi yang tinggi, serta memiliki minat dan motivasi dalam mengembangkan bakat dan prestasi mereka. Seleksi dapat dilakukan melalui tes bakat, wawancara, dan penilaian prestasi akademik.
5. Dukungan dan fasilitas penunjang;
menyediakan dukungan dan fasilitas kepada mahasiswa yang terpilih dalam program inkubator, seperti mentorship, bimbingan, fasilitas pengembangan bakat, dan akses ke sumber daya dan jaringan yang relevan dengan bidang bakat dan prestasi yang diikuti. Hal ini sejalan dengan studi-studi terdahulu yang mengungkapkan bahwa dukungan dan fasilitas penunjang prestasi dan kegiatan kemahasiswaan sangat diperlukan[16],[17],[18].
6. Monitoring dan evaluasi;
melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin untuk mengukur kinerja mahasiswa yang terlibat dalam program inkubator. Evaluasi ini membantu memperbaiki program dan memberikan umpan balik yang berguna bagi mahasiswa untuk meningkatkan kinerja/performa/kualitas mereka. Hal ini selaras dengan studi-studi sebelumnya yang menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi[19],[20],[21],[22].
7. Promosi dan publikasi;
mempromosikan dan mempublikasikan kegiatan dan prestasi mahasiswa yang terlibat dalam program inkubator. Hal ini dilakukan melalui media sosial, website, dan berbagai media lainnya yang dapat menjangkau khalayak luas.
8. Kolaborasi dengan institusi dan pihak terkait;
membangun kolaborasi dengan institusi dan pihak terkait seperti industri dan komunitas lokal untuk memperluas jaringan dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan prestasi mereka.

Dengan adanya paling tidak 8 kegiatan inti di atas, diharapkan program Inkubator Mahasiswa Berprestasi (Inmapres) Jurusan Sejarah dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang optimal. Dukungan baik internal maupun eksternal sangat diperlukan agar tercipta iklim berprestasi dan kolaborasi yang semakin kondusif di lingkungan kampus, khususnya di Jurusan Sejarah, FISIP, UNNES.

Adapun secara spesifik, kami menargetkan melalui program Inmapres ini mahasiswa berhasil meraih minimal 5 prestasi di tingkat regional dan/atau nasional dan 1 prestasi di tingkat internasional di tahun 2023. Selain itu, kami juga menetapkan target bahwa paling tidak 1 mahasiswa Jurusan Sejarah lolos seleksi Pilmapres tingkat fakultas dan melaju ke tingkat universitas pada tahun 2024 mendatang.

Hasil Kegiatan
Program Inkubator Mahasiswa Berprestasi (Inmapres) Jurusan Sejarah Tahun 2023 terbukti efektif dalam membantu meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik mahasiswa Prodi Pendidikan dan Ilmu Sejarah. Tercatat sebanyak 28 mahasiswa berhasil meraih 22 prestasi tingkat nasional, baik individu maupun kelompok. Hampir keseluruhan biaya registrasi lomba ditanggung oleh program Inmapres. Selain itu, pendampingan atau bimbingan intensif dilaksanakan secara langsung, rutin, dan sistematis oleh Tim Inmapres. Saat ini Tim Inmapres tengah membidik minimal 1 prestasi internasional dan target lolos Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tingkat FISIP UNNES 2024.

Simpulan
Kegiatan Inkubator Mahasiswa Berprestasi Jurusan Sejarah telah membuktikan kesuksesannya dalam meningkatkan capaian prestasi mahasiswa di bidang akademik dan non-akademik untuk tahun 2023/2024. Sekitar 28 mahasiswa program studi Pendidikan dan Ilmu Sejarah berhasil meraih 22 prestasi bergengsi di tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan inkubator mahasiswa berprestasi adalah strategi yang efektif dalam memotivasi dan membimbing mahasiswa untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat reputasi jurusan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengembangan potensi mahasiswa di masa depan.

Rekomendasi
1. Melanjutkan dan mengembangkan program Inkubator Mahasiswa Berprestasi Jurusan Sejarah untuk tahun-tahun berikutnya dengan mempertimbangkan pengalaman dan pembelajaran dari tahun sebelumnya.
2. Mendorong partisipasi aktif dari dosen dan tenaga pendidik dalam mendukung dan membimbing mahasiswa dalam mencapai prestasi akademik dan non-akademik.
3. Memperluas jangkauan program inkubator untuk melibatkan lebih banyak mahasiswa dan mencakup berbagai aspek prestasi, termasuk riset, kompetisi, dan pengabdian masyarakat.
4. Membuat evaluasi rutin untuk memantau dan mengevaluasi dampak dari program Inkubator Mahasiswa Berprestasi terhadap capaian prestasi mahasiswa serta melakukan penyesuaian jika diperlukan.
5. Memotivasi mahasiswa untuk terus mengembangkan kemampuan dan minat mereka dalam bidang sejarah melalui program inkubator serta memberikan dukungan finansial atau penghargaan untuk prestasi yang luar biasa.

Ucapan Terima Kasih
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang, atas dukungan finansial untuk program ini, dengan nomor kontrak 7.5.6/UN37/PPK.03/2023 dari Dana DIPA FISIP UNNES 2023 di bawah skema Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi Dosen (Fakultas).

Referensi
[1] Anwar, S. (2021). Student Services Center (SSC): Upaya pembinaan prestasi, karir, dan kewirausahaan bagi mahasiswa melalui community based participatory research. Penamas: Journal of Community Service, 1(1), 49-60.
[2] Hariyati, N., Trihantoyo, S., & Haq, M. S. (2018). Optimalisasi Budaya Literasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. El-Idare: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 91-104.
[3] Hadi, H. (2018). Daya Saing Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi pada Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Periode 2013-2017. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 2(2), 1-16.
[4] Eka, D., Hamdaini, Y., & Karim, S. (2018). Kualitas Pelayanan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya, 16(2), 89-98.
[5] Witherspoon, E. B., Schunn, C. D., Higashi, R. M., & Baehr, E. C. (2016). Gender, interest, and prior experience shape opportunities to learn programming in robotics competitions. International Journal of STEM Education, 3, 1-12.
[6] Nanda, R. D. (2015). Studi tentang rendahnya motivasi mahasiswa pendidikan tata busana dalam mengikuti seleksi program kreativitas mahasiswa (PKM) di Universitas Negeri Malang (Skripsi, Universitas Negeri Malang).
[7] Iyai, D. A., Siburian, R. H., Runtuboi, F., Yenusi, K., Noviyanti, N., Sinon, I., ... & Seseray, D. (2020). Feedback Mahasiswa Penerima Bidikmisi Universitas Papua dalam Kegiatan Kompetisi Sains, Teknologi dan Seni Budaya di Manokwari Papua Barat. Jurnal Penelitian Pendidikan, 20(2), 202-212.
[8] Artawan, G. A. W. M., Dewi, E. A. S., & Budiana, H. R. (2016). Makna kegiatan unilever future leaders league bagi para peserta. PRofesi Humas, 1(1), 1-12.
[9] Husin, H., Salsabila, F., & Khoiriyatunnisa, L. (2021). STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PUBLIC SPEAKING MAHASISWA DI INDONESIA MELALUI KOMPETISI PIDATO ILMIAH BAHASA ARAB PADA PERGURUAN TINGGI. In International Conference of Students on Arabic Language (Vol. 5, pp. 599-606).
[10] Erfan, M., Ratu, T., Yahya, F., Walidain, S. N., & Fitriyanto, S. (2019). Pendampingan persiapan olimpiade sains nasional (OSN) tingkat kabupaten bagi siswa SMA Negeri 4 Sumbawa. Jurnal Pendidikan dan pengabdian masyarakat, 2(1).
[11] Lutfiani, N., Rahardja, U., & Manik, I. S. P. (2020). Peran Inkubator Bisnis dalam Membangun Startup pada Perguruan Tinggi. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis, 5(1), 77-89.
[12] Agustina, T. S. (2011). Peran inkubator bisnis perguruan tinggi dalam meminimalkan resiko kegagalan bagi wirausaha baru pada tahap awal (start-up). Majalah Ekonomi, 1, 64-74.
[13] Bismala, L., Andriany, D., & Siregar, G. (2019, October). Model Pendampingan Inkubator Bisnis Terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan. In Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan (Vol. 1, No. 1, pp. 38-44).
[14] Zulkarnain, W., & Andini, S. (2020). Inkubator Bisnis Modern Berbasis I-Learning Untuk Menciptakan Kreativitas Startup di Indonesia. ADI Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 77-86.
[15] Siregar, G., Andriany, D., & Bismala, L. (2019, October). Program Inkubasi Bagi Tenant Inwall Di Pusat Kewirausahaan, Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. In Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan (Vol. 1, No. 1, pp. 45-51).
[16] Prastiawan, D. P. (2009). Dukungan Minat Belajar, Fasilitas Belajar dan Kegiatan Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
[17] Dewi, M. (2015). Pengaruh kualitas pelayanan dan fasilitas perpustakaan terhadap prestasi belajar mahasiswa Universitas Samudra. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 4(1).
[18] Arrixavier, A. A., & Wulanyani, N. M. S. (2020). Peran fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Udayana. Jurnal Psikologi Udayana, 7(1), 81-90.
[19] Wijaya, C. A. (2018). Sistem Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Program Studi di Institusi Pendidikan Tinggi. Indonesian Journal of Information Systems, 1(1), 13-24.
[20] Suparno, S., & Asmawati, L. (2019). Monitoring dan Evaluasi Untuk Peningkatan Layanan Akademik dan Kinerja Dosen Program Studi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana. JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran): Edutech and Intructional Research Journal, 6(1).
[21] Mustofa, M. L. (2012). Monitoring dan evaluasi: konsep dan penerapannya bagi pembinaan kemahasiswaan.
[22] Elfindri, E. (2011). Beberapa Teknik Monitoring dan Evaluasi (MONEV). Jurnal Kesehatan Komunitas, 1(3), 106-128.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun