Kegiatan pembelajaran sejarah tentu tidak hanya bersumber pada buku-buku atau sumber sejarah tertulis dan penggunaan media pembelajaran di kelas. Pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang kompleks, dengaan hal tersebut diadakannya Outing Class bertujuan untuk mengenalkan sejarah secara langsung kepada peserta didik. Pemanfaatan museum menjadi opsi menambah wawasan peserta didik dalam memahami sejarah. Hal tersebut mendorong mahasiswa Asistensi Mengajar SMKN 10 Malang prodi Pendidikan Sejarah, melaksanakan pembelajaran di luar lingkungan sekolah bertujuan menciptakan suasana belajar sejarah yang menyenangkan dan menjadi sumber belajar sejarah secara primer. Kegiatan ini merupakan kolabirasi antara mata pelajaran Pendidikan Pancasila-Bahasa Indonesia-Sejarah.
Outing Class tersebut diselenggarakan sebanyak dua gelombang, gelombang pertama dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2024 ditujukan kepada peserta didik kelas XI jurusan DKV dan UTR. Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2024 ditujukan kepada peserta didik kelas XI jurusan TKJ dan TP. Kegiatan outing class tersebut dilakukan di Museum Brawijaya, Perpustakaan dan Gedung DPR.
Dari kegiatan outing class tersebut selain peserta didik mendapatkan pengalaman belajar baru, para mahasiswa Asistensi Mengajar dari program studi Pendidikan Sejarah di SMKN 10 Malang juga berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman baru untuk belajar mendampingi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas. Para mahasiswa terlihat secara langsung baik dari persiapan sebelum dilaksanakan hingga pelaksanaan outing class. Lokasi pertama yang dikunjungi ialah Museum Brawijaya, di Museum Brawijaya peserta didik dijelaskan mengenai sejarah local Malang hingga luar Malang dan sejarah yang tersimpan di dalam Museum Brawijaya. Khususnya pada mata pelajaran sejarah, penggunaan sumber belajar Museum merupakan salah satu pendukung dalam proses pembelajaran sejarah yang begitu kompleks, museum membawa peserta didik berkelana di masa lampau secara tidak langsung, memiliki gambaran bagaiaman peristiwa sejarah tersebut terjadi. Setelah pemaparan oleh tour guide dan bapak/ibu guru, peserta didik diminta untuk mengerjakan LKPD sebagai output dari outing class kunjungan di Museum Brawijaya. Setelah kunjungan dari Museum Brawijaya peserta didik diarahkan ke perpustakaan Kota Malang, di perpustakaan peserta didik dapat mencari sumber-sumber relevan dari berbagai mata pelajaran khususnya sumber sejarah secara primer. Kunjungan selanjutnya dilakukan di Gedung DPRD Kota Malang. Kunjungan tersebut terdapat sosialisasi tentang tatanan kerja DPRD. Diharapkan peserta didik mendapatkan pandangan bagaimana kinerja di DPRD secara lebih detail.
Dari kegiatan outing class ini, para peserta didik tidak hanya belajar dalam aspek materi secra langsung dari sejarah hingga tatanan kerja system pemerintahan. Peserta didik mendapatkan pembelajaran berbasis karakter karena terdapat nilai-nilai moral yang dipaparkan kepada peserta didik selama kunjungan. Selain itu melalui diselenggarakannya kegiatan outing class ini mahasiswa Asistensi Mengajar jurusan Pendidikan Sejarah mendapatkan berbagai pengalaman. Mulai dari pengalaman untuk bekerja di lapangan secara langsung, mengatur dan mengontrol peserta ddiik ketika pembelajaran di luar sekolah.
Oleh:
Mahasiswa Asistensi Mengajar Pendidikan Sejarah
- Moch. Muzzaki Sindoarta
- Zahrie Adam Firdaus
- Muhammad Dimas
