Mohon tunggu...
Muzakki Ahmad F
Muzakki Ahmad F Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bisnis online, travel and fotograph

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila: Pilar Utama Ideologi dalam Mewujudkan Kehiudpan Bernegara

29 Oktober 2024   23:15 Diperbarui: 29 Oktober 2024   23:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila bukan sekadar rangkaian nilai, tetapi merupakan fondasi dasar yang menopang identitas bangsa Indonesia. Setiap sila dalam Pancasila mencerminkan visi para pendiri bangsa yang memahami bahwa kemajemukan masyarakat Indonesia dengan beragam suku, agama, dan budaya membutuhkan ideologi yang mampu mempersatukan, bukan mengutamakan salah satu kelompok di atas yang lain. Dengan merangkul keanekaragaman, Pancasila memastikan setiap warga negara, terlepas dari latar belakangnya, mendapatkan tempat dan hak yang sama dalam bingkai persatuan nasional.

Pancasila sebagai fondasi nasional menjadi pegangan utama dalam proses pembangunan bangsa dan penyelenggaraan negara. Fondasi ini tidak hanya menjadi landasan dalam kebijakan pemerintah, tetapi juga menjadi pedoman moral bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila diharapkan mengakar dalam setiap tindakan warga negara, menjadikannya sebagai acuan bersama dalam mencapai cita-cita kemerdekaan yaitu keadilan sosial, kesejahteraan, dan kebahagiaan bersama.

            Pengertian Ideologi

Ideologi merupakan suatu kumpulan ide, gagasan, kepercayaan, maupun keyakinan yang memiliki sifat dinamis. Nantinya ideologi akan menjadi cara pandang guna membentuk karakter berpikir guna mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara. Ideologi juga dapat didefinisikan sebagai cara berpikir dari seseorang maupun golongan tertentu yang memuat unsur-unsur kehidupan bermasyarakat, baik politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya dengan seksama.

Di dalam sejarah dunia, ideologi kali pertama muncul sejak tahun 1795 tepatnya pada masa revolusi Perancis. Pembicaraan ideologi juga tidak lepas dengan peran tokoh-tokoh penting pada masa itu, seperti Destutt de Tracy, Napoleon, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri ideologi yang dipakai ialah ideologi Pancasila. Sebagai ideologi, Pancasila dipakai sebagai landasan yang fundamental di dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara tertentu. Ideologi Pancasila juga memiliki makna yakni nilai-nilai luhur budaya dan religius bangsa Indonesia. Jadi, pengertian ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila Pancasila. Tentunya jika Pancasila disebut sebagai ideologi bangsa, maka Pancasila juga digunakan sebagai dasar negara. Sedangkan pengertian dasar negara itu sendiri adalah landasan kehidupan bernegara. Dasar negara yaitu suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Jika tidak ada dasar negara didalam sebuah negara berarti negara tersebut tak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, sehingga tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas, dan memudahkan timbulnya kekacauan. Dasar negara sebagai peraturan hidup bernegara mengandung berbagai cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.

            Ciri-Ciri Ideologi Pancasila 

Ciri-ciri ideologi Pancasila sangat penting diketahui guna bisa membedakannya dengan jenis ideologi lainnya. Terlebih lagi ada begitu banyak jenis ideologi yang ada di dunia. Ciri-ciri tersebut sangat beragam dan bisa Anda simak seperti berikut:

  • Berasal dari Falsafah Masyarakat 

Pancasila merupakan ideologi yang mempunyai pandangan hidup, tujuan, idealisme, hingga cita-cita luhur masyarakat Indonesia. Tentunya hal-hal tersebut berasal dari kekayaan moral, rohani, hingga budaya masyarakat sendiri. Bukan merupakan konsep yang dibuat untuk masyarakat.

  • Berdasarkan Asas Ketuhanan Yang Maha Esa 

Karakteristik berikutnya dari ideologi ini ialah berdasarkan asas Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun ada begitu banyak agama di Indonesia, akan tetapi tetap menjunjung tinggi konsep Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, maka di Indonesia melarang adanya paham atheisme

  • Demokratis 

Suatu pemerintahan yang mempunyai menerapkan ideologi seperti ini pastinya akan selalu menjunjung tinggi sikap demokratis. Negara seperti ini tentu meletakkan kedudukan tertinggi kepada rakyat dan tidak boleh diganggu gugat.

  • Berlandaskan Hukum 

Negara yang mempunyai ideologi seperti ini selalu saja berlandaskan hukum. Adapun penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kepada supremasi hukum. Tentu saja hal ini bertujuan untuk menjalankan ketertiban hukum.

  • Selalu Kreatif dan Dinamis 

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara selalu saja mempunyai tekad secara kreatif dan dinamis guna mencapai tujuan secara nasional. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, tentunya diharapkan nantinya masyarakat bisa ikut serta di dalam mencapai tujuan nasional.

  • Berdasarkan Pengalaman Sejarah Berbangsa

Bangsa Indonesia pastinya mempunyai sejarah kebangsaan yang begitu panjang dan telah mendapatkan pengakuan dari dunia. Salah satunya tentang pengambilan ideologi sehingga diputuskan untuk memilih ideologi dengan sistem Pancasila. Dengan ideologi ini, diharapkan bangsa Indonesia akan kian kokoh.

  • Terbentuknya Berasal dari Pikiran Rakyat 

Ideologi ini memiliki karakteristik berikutnya yakni terbentuk dari pikiran rakyat. Kesamaan pemikiran setiap individu inilah yang akhirnya berhasil mewujudkan konsep cita-cita hidup, sehingga bisa lebih baik lagi di masa mendatang.

  • Isinya Tidak Operasional 

Karakteristik ini bukan berarti bahwa ideologi ini tidak dapat diterapkan dengan baik. Hanya saja sifat ini memungkinkan Pancasila, agar dapat diuraikan lebih eksplisit sesuai dengan kebutuhan yang ada. Sehingga ini bertentangan dengan sifat operasional yang mempunyai definisi sangat terbatas.

  • Selalu Menginspirasi Rakyat 

Ideologi ini selalu berhasil untuk memberikan inspirasi bagi rakyat. Jadi, setiap individu nantinya bisa mempertanggungjawabkan segala perbuatan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, maka ideologi ini akan terus terjaga.

  • Selalu Menghargai Adanya Keberagaman 

Pancasila selalu berhasil dalam menghargai begitu banyak perbedaan yang ada. Terlebih lagi Indonesia juga terdiri atas berbagai macam perbedaan seperti suku, bangsa, agama, budaya, dan sebagainya. Hanya Pancasila yang dapat mempersatukan adanya perbedaan tersebut.

            Fungsi dan Peranannya

Dengan berbagai fungsi dan perannya, Pancasila sebagai fondasi ideologi nasional bukan hanya sekadar lambang negara, tetapi merupakan prinsip dasar yang mengarahkan bangsa Indonesia dalam meraih kemajuan dan keharmonisan dalam kehidupan bernegara.

  • Menjaga Nilai-nilai Kebangsaan dalam Setiap Aspek Kehidupan . Sebagai fondasi nasional, Pancasila juga bertindak sebagai filter bagi setiap aspek yang memasuki wilayah Indonesia, baik dalam bidang budaya, ekonomi, politik, hingga teknologi. Dalam menghadapi pengaruh asing yang terus berkembang, seperti ideologi individualisme atau kapitalisme murni, Pancasila memberikan panduan agar bangsa Indonesia tetap berpegang pada nilai-nilai kebersamaan, gotong-royong, dan keadilan. Pada tataran praktis, Pancasila mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan individu atau golongan. Misalnya, dalam pembuatan undang-undang atau kebijakan publik, Pancasila sebagai fondasi ideologi nasional mengarahkan pemerintah untuk memperhatikan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat, seperti yang tertuang dalam sila kelima. Hal ini bertujuan agar setiap kebijakan yang diambil tidak hanya menguntungkan segelintir orang atau pihak tertentu, tetapi juga mampu memberikan manfaat yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Penopang Persatuan di Tengah Keberagaman. Pancasila menjadi fondasi utama yang menopang persatuan bangsa Indonesia di tengah keberagaman budaya, bahasa, dan agama. Fondasi ini tercermin dalam sila ketiga, yaitu “Persatuan Indonesia,” yang mengamanatkan bahwa bangsa Indonesia harus tetap bersatu dalam perbedaan. Nilai persatuan yang diusung Pancasila bukanlah persatuan yang memaksa keseragaman, melainkan persatuan yang menghargai perbedaan sebagai kekayaan yang memperkuat ikatan kebangsaan. Dalam menjaga keberagaman ini, Pancasila mengedepankan semangat inklusivitas, di mana setiap elemen masyarakat merasa diakui dan dihargai keberadaannya. Semangat inilah yang menjadi kunci dalam mencegah konflik horizontal dan menciptakan suasana yang harmonis di masyarakat. Dengan Pancasila sebagai fondasi, Indonesia mampu mengelola kemajemukan dan menjadikannya sebagai kekuatan dalam membangun bangsa yang kokoh.
  • Fondasi Pancasila dalam Dinamika Politik dan Sosial. Sebagai fondasi nasional, Pancasila menuntun bangsa dalam menjalani kehidupan politik dan sosial. Di bidang politik, Pancasila mengajarkan bahwa kekuasaan adalah amanah yang harus dijalankan dengan bijaksana, adil, dan transparan. Sistem politik Indonesia yang didasarkan pada demokrasi Pancasila bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil adalah hasil musyawarah mufakat yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Nilai-nilai ini berperan penting dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan atau dominasi politik oleh kelompok tertentu. Di bidang sosial, Pancasila mempromosikan kebersamaan, toleransi, dan sikap saling menghargai. Pancasila mengajarkan bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab sosial untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain, dan prinsip ini diterapkan dalam berbagai program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Dengan demikian, Pancasila berperan dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling mendukung, meskipun dihadapkan pada perbedaan latar belakang sosial dan budaya.
  • Pancasila sebagai Kekuatan dalam Menjaga Kedaulatan dan Kemandirian Nasional. Pancasila juga berperan sebagai kekuatan dalam mempertahankan kedaulatan dan kemandirian bangsa. Dalam tatanan global, bangsa Indonesia harus mampu mempertahankan kedaulatan negara dan tidak mudah terpengaruh oleh dominasi kekuatan asing. Pancasila, khususnya melalui sila pertama yang menyatakan “Ketuhanan yang Maha Esa,” memberikan nilai spiritual yang kuat untuk mempertahankan martabat bangsa, sedangkan sila kelima, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” mengajarkan pentingnya kemandirian dalam mengelola sumber daya untuk kesejahteraan rakyat. Dengan Pancasila sebagai fondasi nasional, bangsa Indonesia memiliki panduan yang kuat untuk menjaga independensi dan memastikan bahwa pembangunan nasional benar-benar bertujuan untuk kepentingan rakyat. Kemandirian ini menjadi esensial dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan bangsa di tengah dinamika global yang penuh tantangan.
    Kesimpulan
  • Sebagai pilar utama ideologi dalam kehidupan bernegara, Pancasila memiliki peran yang fundamental dalam membentuk karakter bangsa dan memberikan arah bagi pembangunan Indonesia. Pancasila tidak hanya menjadi ideologi, tetapi juga panduan dalam kehidupan sehari-hari yang berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa. Dengan menghadapi tantangan yang ada, Pancasila tetap menjadi panduan yang relevan dalam menciptakan kehidupan bernegara yang berkeadilan, damai, dan sejahtera.
  • Mewujudkan kehidupan bernegara yang berlandaskan Pancasila adalah tugas bersama seluruh komponen bangsa, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, Indonesia diharapkan akan terus berkembang menjadi negara yang makmur, bersatu, dan adil bagi seluruh rakyatnya. Dari artikel ini, semoga apa yang sudah saya sampaikan bisa bermanfaat bagi para pembaca dan saya harap bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun