Kebahagiaan selalu terukir dengan senyuman yang indah dengan meninggalkan ingatan dan kesan yang baik. Tak bisa dipungkiri masih banyak masyarakat Indonesia masih membutuhkan uluran tangan dari pihak manapun. Beragam permasalahan dan fenomena juga sering terjadi pada masyarakat sehingga berbagi dengan sesama harus menjadi topik utama dalam setiap menjalani kehidupan. Masyarakat Indonesia yang terkenal dengan tingkat kerukunan yang tinggi diantara negara-negara lainnya sehingga dalam menjalani kehidupan saling berbagi dan memberi antar satu sama lain. Kondisi masyarakat yang saling menyantuni maka akan meningkatkan tingkat kemiskinann yang ada. Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020, Berikut perkembangan kemiskinan di Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Gambar 1. Perkembangan Kemiskinan di Indonesia Selama 10 Tahun Terakhir
(Sumber: BPS, September 2009-2019, diolah)
Berdasarkan data kemiskinan pada gambar 1 tersebut diketahui bahwa seiring berjalannya waktu tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk miskin semakin berkurang hal ini mengindikasikan bahwa kondisi sosial masyarakat Indonesia yang saling membantu dan bergerak bersama dalam mengentaskan tingkat kemiskinan. Akan tetapi fenomena yang sering terjadi di masyarakat masih banyak kondisi saudara-saudara kita yang berjuang melawan monster ini dengan beragam cara yang sudah dilakukan namun belum juga berhasil mengalahkan monster tersebut sehingga uluran tangan masyarakat yang saling menyantuni sangat dibutuhkan.
      Selain faktor kemiskinan sebagai tolok ukur dalam berbagi dan membantu juga terdapat aksi kemanusiaan. Kondisi dunia yang sedang berduka tentu akan menyulitkan semua kalangan dan dibutuhkan uluran tangan yang dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi duka yang kelam ini. Melansir dari Metrotvnews.com dalam berita yang berjudul "JNE Bantu Dompet Kemanusiaan Media Group Salurkan Bantuan". Jalur Nugraha Ekakurir yang biasa dikenal dengan JNE yaitu salah satu instansi dalam bidang jasa pengiriman dan logistik. Kondisi dunia yang sedang tidak baik dengan adanya virus yang menyulitkan untuk berinteraksi dan membatasi ruang gerak masyarakat agar mengurangi tingkat penularan virus tersebut. JNE selaku perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman tentu tergugah dengan kondisi saat ini. Terbukti dengan JNE sebagai fasilitator pengiriman bantuan dari Dompet Kemanusiaan Media Group secara gratis yang dikirim ke seluruh pelosok tanah air.
Gambar 2. Ratusan mobil JNE menjalankan tugas
(Sumber: https://www.karebanusa.com/)
Selain itu melansir dari Karebanusa.com yang ditulis oleh Nanang (2020), JNE juga menggratiskan pengiriman penanganan Covid-19 yang telah mengantarkan logistic sekitar 15-20 ton yang terus berjalan hingga saat ini. Aksi kemanusiaan inilah yang dibutuhkan hingga saat ini, saling memberi dan menyantuni satu sama lain dalam segala kondisi. Seluruh masyarakat Indonesia tentu akan berterimakasih atas bantuan yang telah diberikan oleh JNE terutama para pasien dan tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan virus ini, berkat bantuan pengiriman yang memudahkan logistic penanganan Covid-19 tentu telah menyelamatkan ratusan ribu hingga jutaan nyawa berharga.
Mengutip dari Tugu Jogja (2020) pada laman kumparan.com, pada situasi dan kondisi apapun berbagi merupakan salah satu hal yang tidak bise lepas dari sisi kehidupan. Seperti yang dilakukan JNE dengan menyantuni anak yatim sebagai bentuk rasa syukur dengan usia yang menginjak ke-30. Kegiatan saling memberi satu sama lain tentu juga mampu meningkatkan aspek kebahagiaan baik bagi yang memberi maupun yang menerima. Secara tidak langsung kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak JNE ini mampu memberikan pengaruh yang baik bagi kaum dhuafa penerima santunan.
Menurut Sari (2012), kaum dhu'afa secara umum mengandung dua pengertian yaitu lemah dan berlipat ganda dengan ruang lingkup golongan masyarakat yang termasuk orang-orang yang lemah yaitu orang fakir, orang miskin, anak yatim, ibnu sabil, tawanan perang, kaum disabilitas, orang yang  berhutang dan hamba sahaya atau budak. Berdasarkan pengertian tersebut santunan yang diberikan oleh JNE tentu akan sangat membantu kelompok tersebut dalam menjalani kehidupan.
Kebahagiaan? Bukankah setiap orang harus bahagia dalam menjalani kehidupan, lalu apa yang dapat ditarik darik kosakaata kebahagian. Menurut saya kebahagian memiliki artian kondisi jiwa yang terbebas dari pola pikir yang menjerumuskan dalam sisi kejahatan yang diikuti dengan senyuman indah yang meninggalkan kesan yang tak pernah terlupakan. Kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia yang memiliki niai sosial yang sangat tinggi juga dapat diartikan dengan kegiatan saling membantu, memberi dan tolong menolong antar sesama.
Kapan terakhir kali kamu bahagia? Situasi pandemi yang menyurutkan semangat dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan dan memperkeruh rencana-rencana yang  telah disusun rapi hingga tercerai berai tanpa ingin menyatukannya kembali. Aku bahagia karena telah dilahirkan pada dunia ini meskipun sisi kepahitan terus menerpa dalam kehidupan aku tak pantang menyerah. Berawal dari kepahitan-kepahitan hingga lidah menjadi kelu akan rasa pahit maka hal yang dapat kita lakukan adalah mkoengambil pelajaran dari sisi tersebut, memperbaik diri menjadi lebih baik dan melanjutkan kehidupan dengan saling berbagi dengan sesame maka akan dimudahkan dalam menjalani urusan di dunia ini.
      Kita hidup dizaman yang serba canggih namun masih membutuhkan orang disekitar. Anda yakin masih bisa hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain? Tentu saja tidak bisa mungkin bisa bertahan beberapa hari lalu setelah itu apa yang anda lakukan? Berpaling ke rahmatullah? Tentu bukan konsep seperti itu yang diinginkan setiap manusia. Saling menyantuni, berbagi, dan memberi merupakan kunci kehidupan dalam meraih kebahagian bersama dengan seluruh lapisan masyarakat. Mungkin anda terlahir dengan kondisi yang nyaman, namun bagaimana nasib orang lain yang telah berusaha keras menjalani sisi kehidupan, memeras keringat dari waktu ke waktu namun takdir tetap berkata tidak. Pertolongan anda sangat dibutuhkan, mungkin bagi anda merupakan hal sepele dalam berbagi bagi sesame, akan tetapi pada orang yang membutuhkan tentu akan sangat berterimakasih dan menghargai atas sikap yang telah anda lakukan sehingga menyelamtkan orang tersebut dari jurang kegelapan.
Gambar 3. Ilustrasi bahagia bersama
(Sumber: https://republika.co.id/)
      Aku akan bahagia jika orang diseklilingku turut berbahagia, aku tidak mau merasakan kebahagianku sendiri, aku membutuhkan mereka. Mereka menolongku dalam menggapai kebahagaiaanku. Maka sungguh tidak pantaskah diriku jika hanya menikmati kebahagiaan tersendiri. Begitupula dengan instansi dan perusahaan lainnya seperti perusahaan JNE yang telah sukses  menjadi pelopor pengiriman logistic sehingga memudahkan kehidupan bersama. Dalam merayakan usia yang ke-30 JNE mengusung tema kebahagiaan bersama, dengan bentuk kegiatan yang sangat mulia dengan saling berbagi satu sama lain. Terimakasih JNE atas bantuanmu penanganan Covid-19 dapat berjalan semestinya, Terimakasih JNE karena telah membantu kami dalam berbagai sisi kehidupan, berkatmu aku masih ada.
Daftar Pustaka
Nanang. 2020. Momen 30 Tahun, Begini Cara JNE Berbagi Kebahagiaan Ke Pelosok Negeri. Diakses pada 29 Desember 2020
Newsline MetroTV. 2020. JNE Bantu Dompet Kemanusiaan Media Group Salurkan Bantuan. Diakses pada 29 Desember 2020
Sari, Nurdiana Ratna. 2011. Pengembangan Anak Dhuafa Melalui Pendidikan Non Formal di Yayasan Mizan Amanah. Skripsi, Pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Tugu Jogja. 2020. Rayakan HUT ke-30, JNE Berbagi Kepada Kaum Dhuafa dan Pelanggan Setia. Diakses pada 30 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H