Mohon tunggu...
Siti Muzzayana
Siti Muzzayana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content writer

🎓Teknik Geomatika UGM 2012, 📧 siti.muzzayana@mail.ugm.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yuk Kita Dukung Bersama Momentum Presidensi G20 Indonesia!

31 Juli 2022   23:31 Diperbarui: 31 Juli 2022   23:33 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tema Presidensi G20 Indonesia : Recovee Together, Recover Stronger (sumber : www.kompas.com)

Ada satu hal yang menarik perhatian saya ketika melihat logo Presidensi G20 Indonesia, yaitu gambar motif batik Kawung dan Gunungan. Ternyata, ada makna filosofis tersembunyi di dalam logo tersebut. Seperti dilansir dari website resmi Presidensi G20 di Indonesia, motif batik Kawung mempunyai arti semangat menjadi lebih baik dan berguna bagi sesama. Sedangkan motif Gunungan, bermakna perpindahan babak menuju pemulihan ekonomi dunia lebih inklusif dan berkelanjutan.

Menurut sejarahnya, Gunungan Gapuran (Gerbang) berasal dari tradisi Jawa kuno telah digunakan pada masa pemerintahan Susuhan Pakubuwono II (tahun 1734 M). Disebut Gunungan karena bentuknya menyerupai gunung meruncing ke arah atas. Gunungan ini dalam legenda berisi mitos "sangkan paraning dumadi" artinya asal mula kehidupan di bumi, yang disebut juga "kayon". Kata "kayon" melambangkan semua tingkatan kehidupan yang terdapat di bumi.

Makna dari motif batik Kawung dan Gunungan dari logo tersebut, sejalan dengan salah satu isu penting Presidensi G20 yaitu pengembangan pembiayaan berkelanjutan melalui pembiayaan hijau (green financing). Ya, ada banyak isu penting yang akan dibahas dalam Presidensi G20 di Indonesia, salah satunya adalah mengenai green investment atau investasi hijau.
For Your Information, green investment adalah kegiatan penanaman modal yang berfokus kepada perusahaan atau prospek investasi yang memiliki komitmen kepada konservasi sumber daya alam, produksi serta penemuan sumber alternatif energi baru dan terbarukan (EBT), implementasi proyek air dan udara bersih, serta kegiatan aktivitas investasi yang ramah terhadap lingkungan sekitar (Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2018).

Negara pengahasil emisi karbon terbesar di G20 (sumber : www.katadata.co.id)
Negara pengahasil emisi karbon terbesar di G20 (sumber : www.katadata.co.id)

Sangat penting bagi Indonesia sebagai Presiden G20 untuk menerapkan langkah nyata yang dapat mendukung pengurangan emisi karbon sekaligus juga mendukung pemulihan ekonomi  akibat pandemi. Seperti meningkatkan investasi hijau untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Apalagi, potensi pembangunan berkelanjutan di Indonesia sangat besar, yaitu membutuhkan anggaran sebanyak Rp. 3461 triliun untuk mencapai target penurunan emisi karbon seusai target pada 2060.

Tidak hanya bagi perkembangan pembangunan berkelanjutan, pertemuan anggota G20 diikuti oleh banyak delegasi yang hadir dari berbagai negara secara langsung dapat mendongkrak citra, identitas dan memperbaiki reputasi Indonesia. Yang nantinya akan menarik tourist, trader dan investor (TTI) sehingga menghasilkan dampak ekonomi yang positif bagi Indonesia. Apa saja dampak positif lain dari presidensi G20 bagi perekonomian Indonesia?

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pelaksanaan pertemuan G20 akan menciptakan kontribusi Rp 7,4 triliun pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kemudian dalam sektor pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, menyatakan bahwa dengan terselenggaranya rangkaian kegiatan Presidensi G20  di Indonesia akan berkontribusi terhadap peningkatan wisatawan mancanegara sebesar 1,8 juta - 3,6 juta dan juga menciptakan peluang 600 ribu - 700 ribu lapangan kerja di sektor pariwisata.

Telah kita ketahui bersama bahwa Coronavirus Disease (Covid-19) pertama kali terdeteksi pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China, kemudian menyebar di seluruh negara di dunia. Bahkan, World Health Organization (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi sejak 11 Maret 2020. Menurut data terakhir, total kasus Covid-19 global mencapai lebih dari 270 juta dengan korban meninggal dunia sebanyak lebih dari 5,3 juta.

Semua aspek kehidupan terkena dampaknya, tidak hanya krisis bagi kesehatan dan kemanusiaan tapi krisis ekonomi dan peningkatan kemiskinan. Banyak negara yang mengambil kebijakan lockdown dan social distancing sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dengan diberlakukan pembatasan kegiatan di tengah masyarakat tentu saja membuat perkembangan kurang menguntungkan bagi perekonomian. Contohnya saja di sektor pariwisata yang mengalami penurunan. Merujuk data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan jumlah wisatawan mancanegara pada triwulan I tahun 2020, hanya sejumlah 2,61 juta kunjungan. Penurunan terjadi karena adanya larangan penerbangan luar negeri yang telah diberlakukan.

Dampak dari pandemi juga dirasakan oleh sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Banyak UMKM yang terpaksa gulung tikar akibat kebijakan lockdown dan social distancing. Padahal, UMKM sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia yang mana berkontribusi pada banyaknya penyerapan tenaga kerja. Namun, ada dampak positif  dalam gelaran G20 Indonesia ini bagi UMKM, yaitu melibatkan UMKM dan penyerapan 33.000 tenaga kerja di berbagai sektor.

Di sisi lain, Presidensi G20 juga membahas tentang pemuda, perempuan dan disabilitas. Tentu saja hal ini dapat mengembangkan potensi pemuda Indonesia, membuka peluang dan kesempatan besar bagi pemberdayaan perempuan dan disabilitas.

Dukung Bersama Presidensi G20 Indonesia

Penetapan Indonesia sebagai Presiden G20 dilakukan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Riyadh, Arab Saudi pada November 2020 lalu. Secara resmi, Indonesia memegang presidensi sejak tanggal 1 Desember 2020 sampai dengan serah terima presidensi berikutnya pada akhir tahun 2022. Presidensi G20 tahun ini merupakan yang pertama bagi Indonesia selama bergabung menjadi anggota G20.

Sesuai dengan mandat yang diberikan Presiden Joko Widodo, ada tiga isu utama yang akan dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia, yaitu : 1) Arsitektur Kesehatan Global, 2) Transisi Energi Berkelanjutan, dan 3) Transformasi Digital dan Ekonomi. Tiga isu tersebut diharapkan mampu menjadi momentum untuk mengatasi dampak dari pandemi Covid-19 sesuai dengan tema yang telah diusung : Recover Together, Recover Stronger.

Nah, sebagai warga negara yang baik, sepatutnya untuk mendukung forum internasional ini. Apa yang bisa kita lakukan? Berikut ada empat langkah sederhana untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia.

Pertama, mengikuti webinar yang telah disediakan. Pemerintah telah menyediakan webinar gratis yang bekerjasama dengan antar pihak dari berbagai kementrian. Webinar ini bisa diikuti oleh semua kalangan. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat bagi masyarakat yang ingin belajar dan ingin tahu lebih mengenai tema yang menjadi topik pembahasan di Presidensi G20. Bukan cuma itu saja, peserta juga mendapat keuntungan karena dengan mengikuti webinar ini bisa membuka wawasan pemikiran.

Cara daftarnya mudah saja, tinggal buka akun instagram resmi Presidensi G20, yaitu www.instagram.com/indonesia.g20  lalu pilih webinar yang akan diselenggarakan. Di akun instagram tersebut ada banyak pilihan webinar dengan bermacam-macam tema mengenai isu penting Presidensi G20 Indonesia. Agar tidak ketinggalan informasi serta mengetahui lebih lanjut perkembangan berita terkini terkait Presidensi G20, saya sarankan calon peserta mengikuti semua akun resmi media sosialnya.

Kedua, ikut menjaga citra baik bangsa Indonesia. Total ada sekitar 20.988 delegasi dari 20 negara anggota G20 yang ikut rangkaian kegiatan Presidensi G20. 

Negara anggota G20 (sumber : www.indonesiabaik.id)
Negara anggota G20 (sumber : www.indonesiabaik.id)

Acara akbar tersebut tersebar di kota besar di seluruh Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bali, Malang, Surabaya, Medan, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Batam-Bintan Kepulauan Riau, Sorong, Danau Toba dan kota besar lainnya. Maka dari itu perlu untuk menjaga citra baik Indonesia dengan cara tidak membuat kerusuhan, mengedepankan budaya guyub rukun antar warga demi terciptanya ketentraman, kenyamanan dan merekatkan persaudaraan dalam masyarakat.

Ketiga, tidak memberikan komentar negatif atau ujaran kebencian di media sosial. Media sosial memiliki fungsi positif, contohnya memberikan informasi tentang peristiwa dan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat, serta memudahkan inovasi dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Saat ini, masyarakat mempunyai hak kebebasan berekspresi mengutarakan pendapat di media sosial. Oleh karena itu, alangkah baiknya menjaga diri untuk tidak membuat ujaran kebencian di media sosial demi menjaga nama dan reputasi baik bangsa Indonesia.

Terakhir, tidak menyebar berita hoaks. Menurut hasil survei Masyarakat Telematika Indonesia (2019), menyatakan bahwa penyebaran berita hoaks tertinggi berasal dari media sosial. Hoaks atau berita bohong adalah salah bentuk cyber crime yang kelihatannya sederhana namun berdampak besar bagi kehidupan sosial. Beragam cara digunakan untuk penyebaran hoaks, mulai dari berita hoaks lewat tulisan, foto editan, foto dengan caption palsu, video editan (dipotong), video dengan narasi palsu, dan berita/foto/video lama yang diposting kembali.

Media sosial sering digunakan sebagai alat untuk menyebar hoaks dengan cara membuat opini menyesatkan yang bertujuan agar masyarakat percaya dengan informasi bohong. Pada era sekarang ini bangsa Indonesia perlu waspada karena hoaks dapat memecah belah keutuhan negeri. Maka dari itu, untuk mewujudkan kedamaian dan ketentraman dalam pelaksanaan Presidensi G20, sebagai warga negara wajib untuk berperan melawan hoaks yang beredar.

Melawan berita hoaks menggunakan tiga cara berikut : 1) Meningkatkan literasi media dan isu sosial yang terjadi, 2) Jika menemukan informasi hoaks dan ujaran kebencian di sosial media, wajib melaporkan ke pengaduan yang telah disediakan.  Yaitu ke email aduankonten@mail.kominfo.go.id dengan menyertakan bukti screenshot dan url link dari berita hoaks yang telah ditemukan. 3) Tetap berkepala dingin dan berpikir jernih agar tidak mudah terhasut jika menemukan berita hoaks, karena kebanyakan berita hoaks yang beredar menggunakan bahasa provokatif.

***

Seperti yang telah dikemukakan oleh Bank Indonesia, forum G20 merupakan forum multilateral dalam meningkatkan kerja sama di sektor ekonomi dan keuangan terhadap agenda global strategis seperti penguatan ketahanan ekonomi, pemulihan ekonomi, industry revolution 4.0, transformasi digital, perpajakan internasional, pembangunan berkelanjutan, penguatan sistem kesehatan, dan lainnya. Jadi, pemerintah dan masyarakat Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum besar ini agar dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan : pulih bersama menghadapi pandemi Covid-19.
Yuk dukung bersama Presidensi G20 Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun