Kedua, fasilitas pendukung kegiatan sekolah yaitu berisi tentang aplikasi konsultasi belajar siswa atau bimbingan online, e-library (perpustakaan online memuat buku -- buku pelajaran dan bacaan untuk peserta didik sesuai dengan jenjang sekolahnya), pendidikan non-formal meliputi kegiatan ekstrakulikuler.
Dan terakhir, aksesbilitas yang dibutuhkan oleh peserta didik berisi informasi pendidikan yang bisa diakses semua siswa meliputi informasi lomba untuk pelajar tingkat nasional atau internasinal, info beasiswa dan bagaimana cara mendapatkannya, info pertukaran pelajar di luar negeri, forum diskusi ilmiah antar pelajar di lain sekolah.
Dengan adanya tiga poin utama dalam konsep Smart Education ini bisa mempermudah guru dalam menyampaikan pelajarannya yang diupload lewat aplikasi, juga untuk orang tua agar bisa memantau perkembangan pendidikan dari anaknya, dan untuk siswa dalam kegiatan belajar yang menyenangkan dan mudah, memperoleh informasi pendidikan secara real time dan terpercaya, serta meningkatkan nilai mutu pendidikan di suatu wilayah.
Harapannya konsep Smart Education ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia agar guru dan siswa bisa saling berinteraksi dalam satu wadah bernama Smart Education Indonesia.
***
Ditulis oleh Siti Muzzayana
email siti.muzzayana@mail.ugm.ac.id
| facebook | twitter | instagram |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H