Melihat fakta miris tersebut, bukankah akan sangat baik jika juga dicanangkan Hari Pasar Rakyat Nasional agar keberadaan Pasar Rakyat tidak tergerus oleh pasar modern?
Namun, pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional tidak akan berjalan sukses jika pasar rakyat tidak dilakukan pembenahan.
Maka dari itu, saya berharap (dan mungkin juga semua orang berharap) agar pemerintah melakukan pembenahan atau revitalisasi pasar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8152 : 2015 yang telah ditetapkan untuk Pasar Rakyat untuk semua pasar rakyat yang ada di Indonesia. Revitalisasi difokuskan pada 4 aspek utama. Pertama, revitalisasi fisik sebagai upaya perbaikan dan peningkatan fisik pasar agar lebih bersih, sehat dan nyaman. Kedua, revitalisasi manajemen, agar pengelola dan pedagang dapat mengikuti standar operasional prosedur pelayanan dan pengelolaan pasar yang lebih profesional.
Ketiga, revitalisasi ekonomi sebagai upaya peningkatan pendapatan serta akses pedagang terhadap pembiayaan dan sumber produk yang diperdagangkan. Dalam revitalisasi ekonomi, pasar rakyat juga menjadi sarana perdagangan dan titik distribusi yang strategis dalam mengawal harga dan menjaga inflasi. Keempat, revitalisasi sosial yang diharapkan dapat menjadikan pasar sebagai pusat interaksi dan wadah sosial masyarakat sekitar.
Lalu, Seberapa Mendesakkah Pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional?
Awalnya, Hari Pasar Rakyat Nasional adalah gagasan yang dibentuk oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai upaya menjaga keberlangsungan pasar-pasar tradisional di Indonesia.
Hari Pasar Rakyat Nasional diharapkan menjadi suatu momentum untuk mengingat kembali betapa banyaknya fungsi dari pasar rakyat itu sendiri dalam kehidapan masyarakat. Pertama pasar rakyat sebagai etalase terbesar kekayaan sebuah daerah, salah satu tonggak perekonomian daerah, menyerap tenaga kerja dan sumber penghidupan, karakter sebuah kota dan ruang publik, berpotensi sebagai destinasi wisata unik, sekaligus kamus hidup kuliner Indonesia.
Menyikapi kenyataan bahwa pasar rakyat saat ini keberadaannya semakin terdesak, mampukah pasar rakyat bertahan di tengah arus modernitas yang terjadi? Maka dari itu, akan lebih baik jika pihak – pihak yang bersangkutan juga ikut andil dalam gagasan Hari Pasar Rakyat Nasional ini, seperti apa yang telah terjadi pada Harbolnas.Â
*Siti Muzzayana