Masak, Mahasiswa Hobinya Littering dan Vandalisme, sih?
Ada stiker menarik yg cukup besar ditempel di pintu masuk Sekretariat salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) UGM, berbunyi : "Hanya Monyet yang Membuang Sampah Sembarangan". Kalau dipikir-pikir kebiasaan monyet yg satu itu memang begitu adanya. Kalau tidak percaya, cobalah untuk pergi ke kebun binatang terdekat. Kunjungi bagian kandang monyet. Dan berikan sebuah pisang untuk dia. Setelah memakan buahnya, dia pasti akan membuang kulit seenak keinginannya.
Kalau monyet sih, memang tidak tahu dimana letak tempat sampah dan fungsi tempat sampah itu sendiri. Namun, kalau kita sebagai manusia yg mempunyai akal pikiran yg lebih canggih dari monyet, Mengapa masih mengikuti kebiasaan Monyet tersebut?
Contohnya, pernah ada temanku yang membuang bungkus permen di lantai ruangan kelas. Aku memarahinya. Dia menjawab enteng, "Nanti juga ada yg membersihkannya." Akunya sih, cuma bisa geleng-geleng kepala.
Selain kebiasaan Littering (membuang sampah seenak jidatnya, eh keinginannya ding) ada satu kebiasaan lain yg memuakkan. Yaitu Vandalisme!
Vandalisme sendiri menurut wikipedia adalah suatu sikap kebiasaan yang dialamatkan kepada bangsa vandal, pada zaman Romawi Kuno, yang budayanya antara lain: perusakan yang kejam dan penistaan segalanya yang indah atau terpuji.Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme lainnya adalah perusakan kriminal, pencacatan, graviti, dan hal-hal lainnya yang mengganggu mata..
menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, Vandal adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dsb) atau perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.
Vandalisme yg di lakukan mahasiswa yang paling mainstream adalah coret-corat di bangku kelas. Menulis kata-kata, menggambar hal-hal abstrak, dan lainnya.
[foto vandal coret2]
Tidak hanya di kampus ku doang yg ada mahasiswa vandal. Sepertinya, mahasiswa vandal cukup merata. Mengapa aku mengetahuinya? Karena, aku sering ikut seminar yg tempatnya di ruangan kelas. Aku lihat satu dua atau lebih yg mejanya ada gambar-gambar vandal menggunakan tipex, polpen, dan spidol. Diantara tempat seminar yg telah aku ikuti, hanya ada satu tepat dimana mejanya masih bersih dari vandalisme, yaitu Auditorium!
Ingat, kita mahasiswa lho. Masak perlu di dekte untuk tidak membuang sampah sembarang sih? Katanya mau melakukan hal besar untuk menjaga kelestarian bumi. Masak, membuang sampah dan anti vandalisme masih menjadi kebiasaan sehari-hari?
[foto terimakasih untuk tidak membuang sampah]
Yuk, Stop Littering dan Vandalisme!
:)