DIGITAL MONEY SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN GLOBAL
Â
Jenis-Jenis Digital Money/ Â Uang Kripto/ Virtual Money yang Berkembang Saat Ini
1. BitCoin
Bitcoin merupakan uang digital yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto dan diluncurkan ke publik secara open source pada tahun 2009. Saat ini, Bitcoin merupakan salah satu uang digital yang banyak ditransaksikan di seluruh dunia. Meskipun begitu, uang digital jenis ini masih belum mendapatkan regulasi dari pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia.
2. LiteCoin
Litecoin (LTC) dibuat oleh mantan pegawai Google, Charles Lee. LTC menggunakan algoritma Scrypt yang dikenal lebih sederhana dan cepat dibandingkan algoritma SHA-256 yang digunakan Bitcoin. Dengan begitu, LTC bias menghasilkan blok hanya sekitar 2,5 menit, lebih cepat jika dibandingkan dengan Bitcoin yag memakan waktu sekitar 10 menit.
3. RippleÂ
Ripple merupakan mata uang digital yang awalnya dikembangkan secara tertutup oleh Ripple Network untuk membuat sistem pembayaran yang aman, mudah, dan cepat. Namun pada tahun 2013, Ripple Network memutuskan untuk membuat proyek ini menjadi open source di bawah lisensi ISC. Â Â
4.Dash
 Dash kepanjangan dari Digital Cash yang sebelumnya bernama Darkcoin. Namun demi kepentingan pemasaran serta penggunaan nama Darkcoin yang kurang tepat, maka nama Darkcoin dirubah menjadi Dash (Digital Cash). DASH sendiri menggunakan algoritma X11 yang menggunakan 11 putaran fungsi hash yang berbeda-beda.
5.Ethereum
Ethereum adalah platform terdesentralisasi yang memungkinkan untuk membuat kontrak cerdas. Hal ini memungkinkan pengembang membuat pasar, menyimpan daftar hutang atau janji, memindahkan dana sesuai dengan instruksi yang diberikan (seperti surat wasiat atau kontrak berjangka) dan lain-lain.
6.ZCash
 ZCash, jenis kripto yang menawarkan transparansi privasi dan selektif transaksi. Zcash sendiri menawarkan layanan transaksi yang aman dan menjaga rahasia (privasi) daripada penggunanya dengan menggunakan kriptografi.
Keunggulan Digital Money Sebagai Alat Pembayaran Dibanding Mata Uang Konvensional
Digital money mempunyai beberapa manfaat, diantranya:
- Hemat Waktu Transaksi
Dengan adanya digital money, transaksi akan lebih hemat waktu. Transaksi dengan digital money biasanya hanya dalam hitungan menit bahkan detik.
- Tidak Perlu Membawa Uang Tunai
Dengan adanya digital money, pengguna tidak perlu membawa uang tunai. Hanya dengan bermodalkan gadget dan jaringan internet, pengguna bisa melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja tanpa harus membawa uang tunai.
- Unifikasi Mata Uang
Perbedaan mata uang setiap negara dan transaksi antar negara dengan menggunakan mata uang tertentu menjadi masalah klasik yang dihadapi oleh pihak yang melakukan transaksi. Mata uang yang sering digunakan untuk melakukan transaksi antar negara biasanya adalah dengan mengunakan mata Dollar Amerika (USD). Meskipun ada acuan mata uang USD yang digunakan, nyatanya pihak yang melakukan transaksi harus menukarkan kembali ke mata uang asal negaranya.
Kita ambil contoh perusahaan di Indonesia melakukan transaksi pembelian barang dengan perusahaan di Tiongkok. Biasanya mata uang yang digunakan yang dirasa paling aman adalah mata uang Dollar Amerika (USD). Dengan demikian, perusahaan di Indonesia harus melakukan pembelian USD terlebih dahulu lalu membayarkan uang berbentuk USD-nya ke perusahaan di Tiongkok.
Setelah menerima pembayaran berupa uang USD dari perusahaan di Indonesia, dan perusahaan di Tiongkok ingin menggunakan uangnya untuk bertransaksi dengan perusahaan lain (perusahaan lokal Tiongkok) dengan menggunakan mata uang Yuan, maka perusahaan yang memiliki mata uang USD harus menukarkannya terlebih dahulu ke Yuan.
Hal tersebutlah yang selama ini menjadi masalah klasik di masyarakat dan dunia. Untuk itu, penciptaan mata uang satu jenis (unifikasi mata uang) menjadi sangat penting bagi keberlangsungan transaksi antar negara.
- Hemat BiayaÂ
Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan transaksi dengan menggunakan uang digital relatif murah. Bagi pemilik akun rekening digital / virtual, tentunya akan lebih bisa menekan biaya. Biaya yang dapat ditekan bukan hanya biaya transaksi saja, melainkan biaya lain seperti biaya transportasi (apabila melakukan transaksi di counter teller), biaya keamanan nyata (kawalan pihak keamanan) saat melakukan transaksi pengiriman uang, dan sebagainya.
- Hanya Membutuhkan Jaringan Internet dan GadgetÂ
Untuk melakukan transaksinya, pemilik akun hanya butuh jaringan internet dan juga gadget (laptop, computer, telepon seluler, tablet, dan sebagainya) yang bisa terhubung dengan jaringan internet. Dengan begitu, transaksi uang digital dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Faktor yang Mendorong Masyarakat Global menerima Digital Money Sebagai Global Currency
Ada beberapa faktor yang mendorong masyarakat menerima digital money sebagai alat pembayaran, diantaranya:
- Lebih Mudah Digunakan
Penggunaannya yang mudah menjadikan uang digital lebih mudah diterima oleh masyarakat.
- Tidak Perlu Membawa Uang Tunai Dalam Jumlah Banyak
Dalam melakukan transaksi dalam jumlah besar tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak.
- Mudah Ditransaksikan
Sebagian masyarakat berpendapat bahwa penggunaan uang digital mempermudah mereka dalam melakukan transaksi. Seperti halnya mereka melakukan pembayaran tanpa harus mengantri di counter pembayaran ataupun di kasir.
- Mengikuti Trend Global
Percaya atau tidak, masyarakat sekarang cenderung untuk mengikuti perkembangan global. Seperti halnya dengan Bitcoin, saat pertama kali diluncurkan ke publik dan menjadi trending global, masyarakat berbondong-bondong untuk memilikinya sehingga menyebabkan harga Bitcoin menjadi tinggi.
- Dapat Ditransaksikan Secara Global
Dengan adanya digital money serta cryptocurrency yang dapat ditransaksikan secara global, mendorong masyarakat untuk mempunyai rekening virtualyang dapat digunakan untuk bertransaksi secara global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H